Bobotoh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 34:
}}
'''Bobotoh''' adalah sebutan pendukung klub sepak bola [[Persib Bandung]] yang berasal dari [[Bandung]], [[Jawa Barat]], yang populer di tahun 1989 untuk sebutan pendukung Persib Bandung di media cetak lokal dan nasional. Nama ini berasal dari [[bahasa Sunda]] yang berarti pendukung ([[Bahasa Indonesia]]: Suporter) atau ''orang-orang yang mendorong atau membangun semangat bagi orang lain bertarung.''
Sejak pertama klub sepakbola Persib Bandung berdiri tahun 1933, pada media masa khusus Olahraga yang di terbitkan oleh [[Otto Iskandar Di Nata]] pada tahun 1937, pendukung Persib sudah ikut mendukung di lapangan [[Tegalega]] dan [[Ciroyom]], [[Bandung]]. Pada tahun 1937 pendukung mereka turut tandang di [[Stadion Sriwedari]] di [[Solo]].
== Keanggotaan ==
Meskipun Persib memiliki kepanjangan Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung, pendukungnya tidak sebatas dari [[Kota Bandung]]. Bobotoh tersebar di seluruh Jabar, mulai dari [[Banjar]], [[Ciamis]], [[Tasikmalaya]], [[Bogor]], [[Sukabumi]],[[Cirebon]], [[Kuningan]], [[Karawang|Kara]][[Oto Iskandar di Nata]]Otto[[Otto Iskandardinata|s]]Iskandardinata]] [[Oto Iskandar di Nata|kandar di Nata]][[Karawang|wang]], [[Bekasi]] juga yang berada di luar Provinsi [[Jabar]], seperti [[Jakarta]], [[Tangerang]], dan [[Serang]]. Bahkan, dari pesan singkat ([[SMS]]) yang masuk ke rubrik ''Apa Kata Bobotoh'' pada sebuah harian, banyak pengirim SMS yang (mengaku) berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, dll. Tiap Persib menjadi tuan rumah, bahkan hanya untuk laga uji coba, stadion selalu membludak.
Tidak hanya jumlahnya yang sangat banyak, bobotoh juga memiliki fanatisme yang luar biasa. Kalau dikelola dengan baik, bobotoh akan menjadi kekuatan fantastis tidak hanya berupa dukungan di lapangan, tapi juga bisa menjadi pilar untuk keberlangsungan hidup Persib selepas era-APBD.
|