Kerajaan Salakanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Sejarah: klaim butuh sumber yg lebih kompeten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Sejarah: sumber kurang kompeten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
 
== Sejarah ==
Perdebatan dikalangan Sejarahwan mengenai adanya Kerajaan Salakanagara sebagai kerajaan tertua masih terus terjadi, beberapa pendapat menyatakan bahwa kerajaan tertua adalah Kerajaan Kutai Martadipura yang muncul pada abad ke-4 M. Kerajaan Salakanagara eksis sejak abad ke-2 M, jelas lebih tua dibandingkan Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur. Namun bukti fisik mengenai adanya kerajaan ini sangat minim. Pendapat mengenai keberadaan Kerajaan Salakanagara didasarkan pada catatan perjalanan dari Cina{{Disambiguasi indo}}, dimana Kerajaan Salakanagara telah menjalin kerjasama perdagangan dengan Dinasti Han{{bukti?butuh rujukan}}, hingga abad ke-3 M, utusan dikirim ke Dinasti Han{{bukti?butuh rujukan}}. Selain itu, sejarah adanya Kerajaan Salakanagara didasarkan pada Naskah Wangsakerta, namun Naskah Wangsakerta sendiri hingga kini masih menjadi persoalan mengenai keabsahan isinya. Sebenarnya mengenai perdebatan kerajaan pertama di Nusantara bukan hanya melibatkan Kerajaan Salakanagara dan Kutai, tapi Kerajaan Kandis di Riau yang diperkirakan berdiri pada abad ke-1 M ikut terlibat.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=RMOL|title=Di Mana Keraton Banten Sekarang?|url=https://www.rmolbanten.com/read/2018/06/02/1043/Di-Mana-Keraton-Banten-Sekarang-|website=rmolbanten.com|language=en|access-date=2020-08-23}}</ref> {{Kerajaan Sunda}}
Awal berdirinya kerajaan ini pada abad ke-1 di kota yang dikenal dengan logamnya, kata Salakanagara berarti "Negeri Perak" didirikan pada 52 Saka. Penguasa pertama di Salakanagara adalah Aki Tirem, terletak di Kawasan Teluk Lada, Pandeglang (Sekarang Banten), dalam bahasa Sunda Pandeglang merupakan singkatan dari kata "Panday" dan "geulang" artinya pembuat gelang.{{butuh rujukan}} Sejarawan Sunda, Dr. Edi S. Ekajati, memperkirakan lokasi ibu kota kerajaan adalah di kota Merak sekarang. Dalam bahasa Sunda, merak berarti "membuat perak".<ref>{{Cite web|last=Ago|first=Evidayaniin #evidayani • 3 Years|date=2018-01-28|title=Know the Old Kingdom Salakanagara in the archipelago|url=https://steemit.com/evidayani/@evidayani/know-the-old-kingdom-salakanagara-in-the-archipelago|website=Steemit|language=en|access-date=2020-08-18}}</ref>{{subjektif}} Nama ahli dan sejarawan yang membuktikan bahwa tatar Pasundan memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi, antara lain adalah [[Husein Djajadiningrat]], [[Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani|Tubagus H. Achmad]], [[Hasan Muarif Ambary|Hasan Mu’arif Ambary]], [[Halwany Michrob]] dan lain-lainnya. Banyak sudah temuan-temuan mereka{{temuan berupa apa?}} disusun dalam tulisan-tulisan, ulasan-ulasan maupun dalam buku{{buku apa?}}. Belum lagi nama-nama seperti [[John Miksic]], Takashi, [[Atja]], [[Saleh Danasasmita]], [[Yoseph Iskandar]], [[Claude Guillot]], [[Ayatrohaedi]], Wishnu Handoko dan lain-lain yang menambah wawasan mengenai Banten menjadi tambah luas dan terbuka dengan karya-karyanya dibuat baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah [[Aki Tirem|Aki Tirem.]]{{butuh rujukan}} Konon, kota inilah yang disebut ''[[Argyrè]]'' oleh [[Ptolemeus]] dalam tahun [[150]]{{utak-atik matuk}}, dikarenakan Salakanagara diartikan sebagai "Negara Perak" dalam bahasa [[Sansakerta]].<ref name="Edi">Edi S. Ekadjati. Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran, Jilid 2, Pustaka Jatya, 2005.</ref><ref name=":1" />{{subjektif}}
 
Kota ini terletak di daerah [[Teluk Lada]], [[Kabupaten Pandeglang|Pandeglang]], [[Banten]]. [[Aki Tirem]], penghulu atau penguasa kampung setempat yang akhirnya menjadi mertua duta dari Pahlava (Indo-Parthia){{Disambiguasi indo}} [[Dewawarman]] ketika puteri Sang Aki Luhur Mulya bernama Dewi Pohaci Larasati diperistri oleh [[Dewawarman]]{{butuh rujukan}}. Hal ini membuat semua pengikut dan pasukan [[Dewawarman]] menikah dengan wanita setempat dan tak ingin kembali ke kampung halamannya{{butuh rujukan}}. Ketika [[Aki Tirem]] meninggal, Dewawarman menerima tongkat kekuasaan. Tahun 130 Masehi ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan dengan nama Salakanagara beribu kota di [[Rajatapura]].{{butuh rujukan}} Ia menjadi raja pertama dengan gelar '''Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara'''{{butuh rujukan}}. Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah kekuasaannya, antara lain [[Kerajaan Agninusa]] (Negeri Api) yang berada di Pulau [[Krakatau]].<ref name=":2">{{Cite web|date=2020-03-01|title=Salakanagara Kerajaan Tertua di Bumi Nusantara|url=https://bingar.id/salakanagara-kerajaan-tertua-di-bumi-nusantara/|website=Bingar.id|language=id-ID|access-date=2020-08-18}}</ref>{{butuh sumber yang lebih kompetensubjektif}}
 
[[Rajatapura]] adalah ibu kota Salakanagara yang hingga tahun [[362]] menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari '''Dewawarman I - VIII'''){{butuh rujukan}}. Salakanagara berdiri hanya selama 232 tahun, tepatnya dari tahun 130 Masehi hingga tahun 362 Masehi. Raja Dewawarman I sendiri hanya berkuasa selama 38 tahun dan digantikan anaknya yang menjadi Raja Dewawarman II dengan gelar '''Prabu Digwijayakasa Dewawarmanputra'''{{butuh rujukan}}. Prabu Dharmawirya tercatat sebagai Raja Dewawarman VIII atau raja Salakanagara terakhir hingga tahun 363 karena sejak itu Salakanagara telah menjadi kerajaan yang berada di bawah kekuasaan [[Tarumanagara]]{{butuh rujukan}} yang didirikan tahun 358 Masehi oleh Maharesi yang berasal dari Calankayana{{Disambiguasi indo}}, India bernama [[Jayasingawarman|Jayasinghawarman]]{{siapa}}. Pada masa kekuasaan Dewawarman VIII, keadaan ekonomi penduduknya sangat baik, makmur dan sentosa, sedangkan kehidupan beragama sangat harmonis.<ref name=":2" /> Kerajaan Salanagara dianggap sebagai leluhur orang-orang sunda, dibuktikan dengan persisnya wilayah kekuasaan kerajaan ini sama dengan peradaban suku Sunda dan kata "Salakanagara" memiliki kesamaan kosakata dengan kata "Sunda".<ref>{{Cite web|title=Kerajaan Salakanagara, Pemerintahan Tertua di Nusantara|url=https://kumparan.com/potongan-nostalgia/kerajaan-salakanagara-pemerintahan-tertua-di-nusantara|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=History of Salakanagara, Silver Country, The Oldest Kingdom in The Archipelago - INDEPHEDIA.com|url=https://www.indephedia.com/2019/10/history-of-salakanagara-perak-country.html|website=www.indephedia.com|access-date=2020-08-18}}</ref>{{subjektif}}
 
== Pendahulu Kerajaan Tarumanagara ==