Piutang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Piutang''' ([[bahasa Inggris]]: ''receivable'') adalah salah satu jenis transaksi [[akuntansi]] yang mengurusi penagihan [[konsumen]] yang berhutang pada seseorang, suatu [[perusahaan]], atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada [[konsumen]] tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat [[tagihan]] dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.<ref>{{Cite journal|last=ANINDYA|first=REZITA PUTRI|date=2012|title=PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG REKENING AIR PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA|url=http://eprints.perbanas.ac.id/264/|journal=Perbanas Institutional Repository|language=en|publisher=STIE Perbanas Surabaya|volume=|issue=|pages=8|doi=}}</ref>
 
Piutang juga disajikan dalam keuangan negara sejak penerapan sistem akuntansi berbasis akrual pada pelaporan keuangan negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=UNDANGUndang-UNDANGUndang REPUBLIKUU INDONESIA NOMORNomor 17 TAHUNTahun 2003 TENTANGtanggal KEUANGAN05 NEGARAApril DENGAN2003 RAHMAT{{!}} TUHANJDIH YANGKementerian MAHA ESA PRESIDEN REPUBBUMN|url=httpshttp://webcachejdih.googleusercontentbumn.com/search?q=cache:BFDwHr51cs4J:https://luk.staff.ugm.acgo.id/aturlihat/UU17-2003KeuanganNegara.pdf+&cd=3&hl=en&ct=clnk&gl=idUU%20Nomor%2017%20Tahun%202003|website=webcachejdih.googleusercontentbumn.com|page=11go.id|access-date=2020-1011-1205}}</ref> Definisi "Piutang Negara" diketahui terdapat dalam ketentuan peraturan perundang-undangan melalui Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara yang hingga saat ini (November 2012 masih berlaku).<ref>{{Cite web|title=IRIS|url=https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1960/49TAHUN~1960UU.htm|website=jdih.kemenkeu.go.id|access-date=2020-10-12}}</ref> Selanjutnya, setelah [[Indonesia|Republik Indonesia]] menganut [[otonomi daerah]], "Piutang Negara" memperoleh definisi yang berbeda dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dengan perspektif pelaksanaan otonomi daerah.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDE|url=https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:wNUS2tZS0E4J:https://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2013/12/file_storage_1386161111.pdf+&cd=3&hl=en&ct=clnk&gl=id|website=webcache.googleusercontent.com|page=40|access-date=2020-10-12}}</ref>
 
== Karakteristik piutang ==