Jalur kereta api Muaro Kalaban–Muaro–Pekanbaru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Segmen Muarakalaban–Muaro: ganti berkas dari pdf ke jpg |
|||
Baris 28:
== Segmen Muarakalaban–Muaro ==
[[Berkas:Page50-1024px-Boekoe Peringatan dari Staatsspoor-en Tramwegen di Hindia-Belanda 1875-1925.pdf
Setelah sukses membangun [[jalur kereta api Padangpanjang–Sawahlunto]], [[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust|Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS)]] melakukan perencanaan pembangunan jalur kereta api dari [[Stasiun Muarakalaban|Muarakalaban]] menuju [[Tembilahan, Indragiri Hilir|Tembilahan (Riau)]]. Dalam perencanaan pembangunan jalur kereta Muarakalaban–Tembilahan nantinya di jalur tersebut terdapat cabang menuju [[Stasiun Lahat|Muaro–Lahat]], [[Muara Lembu, Singingi, Kuantan Singingi|Muara Lembu (Kuantan Singingi)]], dan [[Air Molek I, Pasir Penyu, Indragiri Hulu|Air Molek]].<ref>{{Cite book|title=Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1925|isbn=|location=|pages=50}}</ref>
Dalam pelaksanaan pembangunannya, dibangunlah segmen [[Stasiun Muarakalaban|Muarakalaban]]–[[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]] (6,2 km) dan dilanjutkan dengan pembangunan segmen [[Stasiun Padang Sibusuk|Padang Sibusuk]]–[[Stasiun Muaro|Muaro]] (19,9 km) yang diresmikan pada 1 Maret 1924.<ref>{{cite book|title=Bijlagen van der Verslag van de handelingen der Staten-Generaal|year=1925-1928|publisher=Staatsdrukkerij- en Uitgeverijbedrijf|location=Den Haag}}</ref> Akan tetapi sebagai akibat terjadinya [[Depresi Besar]] pada tahun 1933 pembangunan jalur kereta api Muarakalaban–Tembilahan dihentikan dan hanya selesai sampai dengan [[Stasiun Muaro|Muaro]], proyek jalur ini pun tak pernah berjalan hingga terjadinya peralihan kekuasaan antara [[Hindia-Belanda]] dengan [[Jepang]].
|