Dinasti Han: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Suntingan 180.253.162.127 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh FBN122645
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{short description|dinasti Tiongkok abad ke-3 SM hingga abad ke-3 M}}
{{redirect|Han Timur|kerajaan zaman Lima Dinasti|Han Utara}}
{{coord|34|09|21|N|108|56|47|E|region:CN_type:country_source:kolossus-dewiki|display=title}}
Baris 97:
Dinasti Han menikmati [[Ekonomi Dinasti Han|kemakmuran ekonomi]] dan pertumbuhan pesat [[Renminbi|ekonomi uang]] yang sebelumnya diperkenalkan pada masa [[Dinasti Zhou]] (sekitar tahun 1050–256 SM). [[Koin Tiongkok kuno|Koin]] yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 119 SM tetap menjadi koin standar Tiongkok sampai masa [[Dinasti Tang]] (618–907 M). Untuk membiayai [[Tentara Dinasti Han|perang]] dan permukiman di wilayah perbatasan yang baru ditaklukkan, pemerintah Han [[nasionalisasi|menasionalisasi]] industri garam dan besi pada tahun 117 SM, tetapi monopoli pemerintah ini dicabut pada masa Dinasti Han Timur. Dinasti Han juga mencatat kemajuan yang signifikan dalam bidang [[Ilmu pengetahuan dan teknologi Dinasti Han|ilmu pengetahuan dan teknologi]]. Contohnya adalah dalam [[pembuatan kertas]], pemakaian [[kemudi]] di kapal, penggunaan [[bilangan negatif]] dalam [[matematika Tiongkok|matematika]], serta penemuan [[peta timbul]], [[bola armiler|bola dunia armiler]] bertenaga [[hidrolik]] untuk keperluan [[astronomi bangsa Tiongkok|astronomi]], dan [[seismometer]] dengan [[Pendulum terbalik|bandul terbalik]] yang dapat digunakan untuk mengetahui tempat terjadinya gempa bumi berdasarkan arah mata angin.
 
Konfederasi suku nomaden yang disebut [[Xiongnu]]{{sfnp|Bailey|1985|pp=25–26}} berhasil mengalahkan Han pada tahun 200 SM dan memaksa mereka untuk membayar upeti, tetapi Xiongnu tetap melanjutkan serangan militer mereka di perbatasan Han. Kaisar Wu melancarkan [[Perang Han-Xiongnu|sejumlah perang]] melawan mereka. Kemenangan besar Han dalam perang ini akhirnya memaksa Xiongnu untuk menerima status sebagai negara pembayar upeti. Peperangan ini memperluas wilayah Han hingga ke [[Cekungan Tarim]] di [[Asia Tengah]], membagi Xiongnu menjadi dua konfederasi terpisah, dan turut andil dalam membangun jaringan perdagangan luas yang dikenal dengan sebutan [[Jalur Sutra]], yang menjangkau hingga [[Laut Tengah|kawasan Laut Tengah]]. Wilayah utara perbatasan Han kemudian diserbu oleh konfederasi nomaden [[Xianbei]]. Kaisar Wu juga [[Perluasan wilayah Dinasti Han ke Kawasan Selatan|memperluas wilayah ke Kawasan Selatan Tiongkok]] dan menaklukkan [[Penaklukan Nanyue oleh Han|Nanyue pada 111 SM]] dan [[Penaklukan Dian oleh Han|Dian pada 109 SM]]. Selain itu, ia juga melagmelancarkan ekspedisi militer ke [[Semenanjung Korea]] dan mendirikan [[Xuantu Jun|''Jun'' Xuantu]] dan [[Lelang Jun|Lelang]] di wilayah tersebut pada 108 SM.

Setelah tahun 92 M, para [[orang kasim|kasim]] semakin terlibat dalam panggung perpolitikan istana. Mereka turut campur dalam perebutan kekuasaan antara klan berbagai maharani (permaisuri) dan ibu suri, dan hal inilah yang mengakibatkan kejatuhan Han. Wewenang kekaisaran juga ditantang oleh perkumpulan keagamaan [[Taoisme]] yang mengobarkan [[Pemberontakan Serban Kuning]] dan [[Wu Dou Mi Dao|Pemberontakan Wu Dou Mi Dao]]. Sesudah kematian [[Kaisar Ling dari Han|Kaisar Ling]] (berkuasa 168–189 M), para kasim dibantai oleh para panglima militer. Kemudian, para ningrat dan gubernur militer menjadi panglima perang dan membagi-bagi wilayah kekaisaran. Dinasti Han secara resmi bubar setelah [[Cao Pi]], Raja [[Cao Wei|Wei]], merebut takhta dari [[Kaisar Xian dari Han|Kaisar Xian]] pada tahun 220 M.
 
== Asal nama ==