Seribu Satu Malam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Reverted 1 edit by 36.84.144.134 (talk) Tag: Pembatalan |
wangsa menjadi Wangsa, orangorang menjadi orang-orang, Bagdad menjadi Baghdad Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
[[Berkas:Ferdinand Keller - Scheherazade und Sultan Schariar (1880).jpg|jmpl|300px||Lukisan [[Scheherezade|Syahrazad]] dan Raja Syahriar oleh Ferdinand Keller, 1880]]
{{italic title}}
'''''Seribu Satu Malam''''' ({{lang-ar|ألف ليلة وليلة}}, ''Alf lailah wa-lailah''; {{lang-en|One Thousand and One Nights}}; {{lang-fa|هزار و یک شب}}, ''Hezār-o yek syab'') adalah [[sastra]] [[epik]] dari [[Timur Tengah]] yang lahir pada [[Abad Pertengahan]]. Kumpulan cerita ini mengisahkan tentang seorang ratu
Buku ''Seribu Satu Malam'' terdiri atas kumpulan-kumpulan kisah dengan tokoh yang berbeda dan alur cerita yang menarik. Di dalamnya termasuk [[legenda]], [[fabel]], [[roman]], dan [[dongeng]] dengan latar yang berbeda seperti [[
Kisah-kisah dalam ''Seribu Satu Malam'', seperti [[Scheherezade|Syahrazad]] dan Syahriar, dan [[Sinbad si Pelaut]], menekankan tiga hal pada pembaca yaitu:
Baris 21:
”Masterpieces seni cerita bertutur itu berasal dari sebuah buku dari Persia yang hilang berjudul Hazar Afsanah (Seribu Legenda),” papar Dawood dan Harvey. Menurut keduanya, buku cerita dari Persia itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 850 M. Hazar Afsanah, imbuh keduanya, berisi tentang cerita rakyat India dan Persia. ”Para pendongeng Muslim yang profesional membumbui dan mengadopsi cerita itu dengan warna lokal Arab.” Versi lainnya menyebutkan, Hikayat 1001 Malam sebagai kumpulan ceritera rakyat Arab. Adalah Abu '''Abdullah bin Abdus Al-Jasyayari''' seorang pengarang Muslim terkemuka yang merangkai dan dan menulis kisah yang legendaris itu. Kitab ''Alf layla wa-layla'' yang ditulis Al-Jasyayari ide ceritanya berasal dari Hazar Afsanah yang diterjemahkannya ke dalam bahasa Arab.
Menurut pendapat lain, dongeng 1001 Malam yang dikenal dalam bahasa Persia berjudul ''Hezar-o yek sab'' itu merupakan sebuah kumpulan cerita yang disusun selama berabad-abad oleh begitu banyak pengarang, penerjemah, dan sarjana. Cerita rakyat yang mulai lahir antara abad ke-8 M hingga 9 M itu berawal dan berakar dari cerita rakyat Arab dan Yaman Kuno, India Kuno, Asia Kecil Kuno, Persia Kuno, Mesir Kuno, Suriah Kuno, dan era kekhalifahan Islam. Cerita rakyat India mewarnai dongeng 1001 Malam melalui fabel Sanskerta kuno. Sedangkan, cerita rakyat
Sosok Khalifah [[Harun Ar-Rasyid]] dan [[Abu Nuwas]] penyair terkemuka pada zaman Bani Abbas muncul dalam cerita rakyat yang begitu melegenda itu. Kumpulan cerita rakyat itu mengangkat kisah tentang seorang ratu Sassanid bernama Syahrazad. Dalam dongeng 1001 Malam itu, sang Ratu menceritakan serantai kisah-kisah yang menarik pada suaminya, Raja Syahriar. Cerita demi cerita yang dikisahkan sang ratu pada raja merupakan upaya cerdik yang dilakukannya untuk menunda hukuman mati atas dirinya. Malam demi malam, Ratu [[Scheherezade|Syahrazad]] bercerita pada sang raja.
Baris 27:
Syahrazad mengakhiri kisahnya dengan akhir yang menegangkan dan menggantung. Sehingga, sang raja dibuat tertarik dan penasaran untuk mendengar kelanjutan kisah dari sang ratu. Setiap kisah yang diceritakan ratu mampu membetot perhatian raja. Sang raja pun selalu menangguhkan perintah hukuman mati bagi Syahrazad.
Hikayat 1001 Malam mengandung beragam cerita seperti, kisah percintaan, tragedi, komedi, syair, ejekan, serta beragam bentuk erotika. Sejumlah kisah yang termuat dalam 1001 Malam juga melukiskan tentang jin, tukang sihir, tempat-tempat legendaris yang sering kali menampilkan tempat dan
Namun, kisah-kisah yang justru cerita rakyat Timur Tengah yang asli itu tak muncul dalam kitab Alf layla wa-layla versi Arab. Kisah-kisah yang menarik itu justru baru muncul dalam ''The Arabian Nights'' yang diterjemahkan seorang sarjana Prancis bernama [[Jean Antonie Galland]]. Galland mengaku menulis kisah- kisah yang banyak diangkat ke dalam film di berbagai negara itu setelah mendengarnya dari seorang penutur cerita asal Aleppo, Suriah bernama Hanna Diab. Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradaban Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan. Dengan sederet kisah yang memikat, Hikayat 1001 Malam telah memberi warna dalam bidang sastra, film, musik dan permainan di berbagai belahan dunia.
|