Yanuardi Syukur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Tokoh Agupena; Menambah Kategori:Tokoh Minangkabau menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 61:
Sejak duduk di bangku [[sekolah dasar]] (SD) pengurus pusat [[Forum Lingkar Pena]] (FLP) ini telah dilatih oleh kedua orang tuanya untuk hidup mandiri dengan berjualan [[telur]] [[ayam kampung]]. Saat berstatus [[mahasiswa]], selain pernah berjualan [[buku]] dan pena di [[kampus]], ia juga pernah menjual popmie di [[Kapal Pelni]] saat kapal berlabuh dan menjadi loper [[koran]] [[Fajar]] di sekitar [[Tamalanrea]], [[Makassar]]. Selain itu, Yanuardi juga menjadi [[tentor]] pada beberapa lembaga seperti [[GAMA College]], [[Kerukunan Mahasiswa]] [[Buton]] (KMB), dan [[Kerukunan Mahasiswa Pinrang]] (KMP).
 
Ia juga pernah membantu surveyor [[Karim Business Consulting]] (KBC) dan mengajar di [[Pesantren Darul Istiqamah]]. Dalam [[jurnalistik]], ia pernah menjadi koresponden [[Annida|Majalah Annida]] untuk mewawancarai siswa berprestasi M. Firmansyah Kasim (2006). Pada tahun 2007, ia mendirikan [[Taman Pendidikan Al Quran]] (TPA) Al-Hijrah [[Tobelo]] dan memiliki murid sekitar 130-an. Juga selanjutnya menjadi [[Guru]] di Pondok Pendidikan [[Muhammadiyah]] [[Tobelo]] dan Dosen Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Administrasi FISHUM [[Universitas Halmahera]] (2010).
 
Pada tahun 2011 sampai sekarang, ia menjadi [[dosen]] [[PNS]] di Prodi [[Antropologi]] [[Universitas Khairun]] dan pernah menjadi Sekretaris Eksekutif [[Jimly School of Law and Government]] (JSLG), sebuah lembaga yang didirikan oleh [[Jimly Asshiddiqie|Prof. Dr. Jimly Asshidiqie]] yang saat itu berkantor di [[BPPT]], [[Jakarta]]. Di saat yang sama, ia juga terlibat aktif dalam Institut Peradaban yang diketuai oleh [[Salim Said|Prof. Salim Said]] yang rutin mengadakan seminar permasalahan bangsa.