Sudesna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 22:
 
=== Kematian Kicaka ===
Pada suatu ketika, adik permaisuri yang bernama [[Kicaka]]—menjabat sebagai [[panglima]] tertinggi kerajaan Wirata—memperhatikan Dropadi, lalu terpesona akan kecantikannya dan mengorek informasi tentang ''sairandri'' tersebut dari Sudesna. Kemudian Sudesna memberi tahu Dropadi tentang perasaan Kicaka terhadapnya. Dropadi pun merasa tidak senang setelah mendengarnya, dan mengaku bahwa ia telah menikah kepada lima [[gandarwa]] yang akan membunuh siapa pun pria yang berani mendekatinya. Demi melegakan hati adiknya, serta ingat akan pesan sang raja untuk tidak mengecewakan panglima tertinggi di kerajaan tersebut, maka Sudesna mempertemukan Kicaka kepada Dropadi. Ia menyuruh MaliniDropadi mengambil [[arak]] dari rumah Kicaka; peringatan dari Dropadi pun diabaikan olehnya. Saat Dropadi tiba, Kicaka mencoba untuk melecehkannya. Dropadi meminta pertolongan dari Sudesna dan Wirata, tetapi mereka tidak berbuat apa-apa.<ref>{{cite book|last= Rajagopalachari|first= C|title=Mahabharata|year=2010|publisher=Bharatiya Vidya Bhavan|page=203}}</ref>
 
Beberapa hari kemudian, setelah Kicaka tewas secara misterius (tidak ada yang mengetahui bahwa sebenarnya Kicaka dibunuh oleh [[Bima (Mahabharata)|Bima]], salah satu istri [[Dropadi]]) Sudesna menjadi ketakutan dan memohon maaf kepada Dropadi. Setelah menyaksikan bahwa kata-kata Dropadi menjadi kenyataan, Sudesna pun menyadari bahwa ''sairandri'' bukan wanita biasa. Dengan kepercayaan bahwa kata-kata Dropadi akan menjadi nyata, Sudesna menasihati suaminya untuk tidak menghukum Dropadi atas kematian Kicaka.<ref>{{cite book|last= Rajagopalachari|first= C|title=Mahabharata|year=2010|publisher=Bharatiya Vidya Bhavan|page=204}}</ref>