Ummi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Mendapat sambutan pembaca yang bagus, ''Ummi'' mulai digarap serius dan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Hasil keuntungan dari ''Ummi'' selanjutnya dijadikan modal untuk membuat majalah lainnya.{{sfn|Warta Ekonomi|2003}} ''Ummi'' berkembang menjadi grup penerbitan besar dengan beberapa anak perusahaan, seperti ''[[Annida]]'' dan ''Saksi''.{{sfn|Subhan Afifi|2005}}
 
''Ummi'' baru memperoleh Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dari [[Menteri Penerangan]] pada 25 September 1998 dikarenakan "administrasi yang tidak mudah" dan besarnya biaya yang dibutuhkan.{{sfn|Puteri Soraya Mansur|2008|pp=266–268}}{{sfn|Republika.co.id|29 April 2016}} Seiring waktu, oplah ''Ummi'' meningkat hingga ke angkamenjadi 80.000- sampai 100.000 eksemplar per bulan.{{sfn|Subhan Afifi|2005}} Bahkan, selama tahun 2001 dan 2002, oplah ''Ummi'' mencapai angka tertinggi yakni sebanyak 115.000 eksemplar per bulan.{{sfn|Noorhaidi Hasan|2009|pp=229–250}}{{sfn|LIPI}}
 
== Tampilan ==