Siddhartha Gautama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sultan Hendrick (bicara | kontrib)
k Perbaikan pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sultan Hendrick (bicara | kontrib)
k Perbaikan pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36:
Pangeran Siddharta dilahirkan pada tahun [[623 SM]]<ref>L. S. Cousins (1996), [http://indology.info/papers/cousins "The dating of the historical Buddha]: a review article", Journal of the Royal Asiatic Society (3)6(1): 57–63.</ref> di [[Taman Lumbini]], saat Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan [[pohon sala]]. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu dingin sedangkan yang lainnya hangat. Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam keadaan bersih tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah ke arah utara, dan tempat yang dipijakinya ditumbuhi bunga [[teratai]].
 
Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa Pangeran kelak akan menjadi seorang [[Cakrawartin|Chakrawartin]] (Maharaja Dunia) atau akan menjadi seorang [[Buddha]]. Hanya pertapa Kondañña yang dengan tegas meramalkan bahwa Pangeran kelak akan menjadi Buddha. Mendengar ramalan tersebut Sri Baginda menjadi cemas, karena apabila Pangeran menjadi Buddha, tidak ada yang akan mewarisi tahta kerajaannya. Oleh pertanyaan Raja, para pertapa itu menjelaskan agar Pangeran jangan sampai melihat empat macam peristiwa. Bila tidak, ia akan menjadi pertapa dan kelak menjadi Buddha. Empat macam peristiwa itu adalah:
# Orang tua,
# Orang sakit,