Mazhab Hanafi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.125.247.225 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh FBN122645 Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
Baris 6:
== Metodologi Fiqih Abu Hanifah ==
Abu Hanifah memiliki metodologi yang terkonsep secara struktural. Beliau pertama-tama mendasari mazhabnya pada [[Al-Qur'an]] (Kitabullah). Jika beliau tidak menemukan dasarnya di Al-Qur'an, maka beliau mencarinya kemudian di [[Hadis]] (Sunah). Jika masih tidak ditemukan dalam Hadis, maka beliau akan mencarinya dari pendapat para sahabat Rasul (Atsar). Jika perkataan sudah sampai kepada Ibrahim An-Nacha'y Asj Sja'by Al-Hasan Ibn Sierien Sa'id ibn Musaijab, maka beliau berijtihad.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=82. : "Kata Abu Hanifah: Saya mendasarkan hukum-hukum yang saya tetapkan kepada Kitabullah. Jika saya tidak memperoleh dasar sesuatu hukum dalam Kitabullah, saya menoleh kepada Sunnah Rasul. Bila mana saya tidak memperoleh yang demikian di dalam Kitab, Sunnah dan Hadis (atsar-atsar) yang lebih mahsyur, saya pun mengambil mana yang saya sukai (lebih tepat) dari perkataan-perkataan Sahabat itu."}} Imam Hanafi cukup dikenal atas penggunaan rasionalitas (''[[Ahlur Ra’yi|ra'yi]]'') dalam metode pengambilan fatwanya. <ref>Warren, Christie S. "The Hanafi School". ''Oxford Bibliographies''. Diakses pada 26 August 2020.</ref>
Selain itu, Abu Hanifah juga mendasari fikih dengan qiyas, namun terkadang pula beliau tidak mengqiyaskannya karena suatu sebab, kecuali mendesak. Abu Hanifah juga mendasari fikih dengan kaidah-kaidah umum yang disebut dengan istihsân. Abu Hanifah juga banyak menggunakan qiyas dan istishân dari imam-imam yang lain.{{Sfn|Ash' Shiddieqy|1962|p=82. "Kata Abu Hanifah: "Saya pun berhak berijtihad sebagaimana mereka yang tersebut ini berhak berijtihad dan telah melakukan ijtihadnya."}}
|