Sastra Lampung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Dengan: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa, Bagian "Puisi" saya hilangkan karena menjelaskan puisi secara umum, bukan puisi khusus sastra Lampung—bentuknya, metrumnya, dan sebagainya. Bagian akan ditambahkan ulang begitu sudah ada penjelasan mengenai bentuk puisi Lampung. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Bentuk-Bentuk Puisi Lampung: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 34:
=== ''Warahan'' (Cerita Rakyat) ===
''Warahan'' adalah suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan secara lisan; bisa berbentuk epos, sage, fabel, legenda, mite, atau semata-mata fiksi.
= Puisi Lampung =
Puisi Lampung memiliki ciri-ciri khusus dalam penyusunannya, di antaranya:
#Umumnya menggunakan rima ABAB, walau ada yang AAAA.
#Satu larik terdiri atas 7 suku kata, walau variasi ada dengan jumlah 4 sampai 10 suku kata.
#Satu bait umumnya terdiri dari 4 baris, walau terdapat variasi.
== Bentuk-Bentuk Puisi Lampung ==
Puisi-puisi Lampung dibedakan berdasarkan fungsi mereka. Berdasarkan fungsi, ada lima macam puisi Lampung, yang masing-masing memiliki beragam nama tergantung dialek:
#''Paradinei/paghadini''
#''Pepaccur/pepaccogh/wawancan''
#''Pattun/segata/adi-adi''
#''Bebandung''
#''Ringget/pisaan/dadi/highing-highing/wayak/ngehahaddo/hahiwang''.
=== ''Paradinei/Paghadini'' ===
''Paradinei/paghadini'' adalah puisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secara adat. ''Paradinei/paghadini'' diucapkan
Penano cawono pun, tabik ngalimpuro.▼
Sikam jo keno kayun, tiyan sai tuho rajo.▼
Ki cawo salah susun, maklum kurang biaso.▼
Dari pihak yang datang:
Sikam nuppang betanyo, jamo metei sango iringan.▼
Metei jo anjak kedo, nyo maksud dan tujuan.▼
Mak dapek lajeu di jo, ki mak jelas lapahan.▼
Dari pihak yang didatangi:
Contoh 2:
=== ''Pepaccur/Pepaccogh/Wawancan'' ===
''Pepaccur/Pepaccogh/Wawancan'' adalah salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi,
Sudah menjadi adat masyarakat Lampung, bahwa pada saat bujang atau gadis meninggalkan masa remajanya, pasangan pengantin itu diberi ''adek/adok'' sebagai penghormatan dan tanda bahwa mereka sudah berumah tangga. Pemberian ''adek/adok'' dilakukan dalam upacara adat yang dikenal dengan istilah ''ngamai adek/ngamai adok'', atau
=== ''Pattun/Segata/Adi-Adi'' ===
[[Berkas:Adi-adi.jpg|ka|jmpl|300px|Contoh puisi tradisional "Adi-adi" dalam [[aksara Lampung]].]]
''Pantun/Segata/Adi-Adi'' adalah salah satu jenis puisi Lampung yang
Contoh ''pattun''/''segata'':
Baris 149 ⟶ 160:
Anak tua tiada lagi{{br}}
Ya
Jangan lama-lama di ladang{{br}}
Ayam disayang elang{{br}}
Baris 184 ⟶ 195:
Kalau salah jangan mengejek{{br}}
*
=== ''Bebandung'' ===
Baris 190 ⟶ 201:
=== ''Ringget/Pisaan'' ===
''Ringget/pisaan
adat, pelengkap acara pelepasan pengantin wanita ke tempat pengantin
pria, pelengkap acara
(seperti ''nyambai, miyah damagh'',
anak, dan pengisi waktu bersantai.
|