Kerajaan Melayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 64:
Perjalanan pulang dari India tahun 685 diceritakan oleh I-tsing sebagai berikut<ref name="Wolters"/>:
{{cquote2|''“Tamralipti adalah tempat kami naik kapal jika akan kembali ke Tiongkok. Berlayar dari sini menuju tenggara, dalam dua bulan kami sampai di '''Kedah'''. Tempat ini sekarang menjadi wilayah yang merdeka. Saat kapal tiba adalah bulan pertama atau kedua .... Kami tinggal di Kedah sampai musim dingin, lalu naik kapal ke arah selatan. Setelah kira-kira sebulan, kami sampai di negeri '''Melayu'''. Kapal-kapal umumnya juga tiba pada bulan pertama atau kedua. Kapal-kapal itu senantiasa tinggal di Melayu sampai pertengahan musim panas, lalu mereka berlayar ke arah utara, dan mencapai Kanton dalam waktu sebulan.”''}} Menurut catatan I Tsing, Maharaja Melayu menganut agama Majusi.
Berita lain mengenai kerajaan Melayu berasal dari ''T'ang-Hui-Yao'' yang disusun oleh [[Wang p'u]] pada tahun 961, kerajaan Melayu mengirimkan utusan ke Tiongkok pada tahun 735 untuk pertama kalinya, tetapi setelah munculnya Abassiyah sekitar 750, kerajaan Melayu tidak ada lagi mengirimkan utusan ke Tiongkok.<ref name="Muljana">Slamet Muljana. (2006). ''Sriwijaya''. Yogyakarta: LKIS</ref>
|