Sistem endokrin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
== Fungsi ==
Pada umumnya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologis tubuh, seperti aktivitas merabolisme, pertumbuhan, reproduksi, regulasi osmotik, dan regulasi ionik.<ref name=":8">{{Cite book|last=Isnaeni|first=Wiwi|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=Rnz7DwAAQBAJ&pg=PA372&dq=sel+penyusun+neurohipofisis&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiDsqTX5u3sAhUz73MBHTz_D-wQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=sel%20penyusun%20neurohipofisis&f=true|title=Fisiologi Hewan. Edisi Revisi|location=Sleman|publisher=Kanisius|isbn=9789792162714|pages=145, 150-152, 158-167|url-status=live}}</ref>
 
Sistem endokrin pada manusia memilki lima fungsi yang paling umum, yaitu:<ref name=":0" />
 
# Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang;
Baris 18:
# Mengkoordinasi sistem reproduktif;
# Memelihara lingkungan internal yang optimal;
# Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.;
#Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh;
#Merangsang pertumbuhan jaringan;
#Mengatur metabolisme.<ref>{{Cite book|last=Azhar|first=|last2=Lubis|first2=Triva Murtiva|last3=Adam|first3=Mulyadi|last4=Gholib|date=2017|url=https://books.google.co.id/books?id=_mLPDwAAQBAJ&pg=PA36&dq=fisiologi+reptil&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjS3avw_qHtAhXC8XMBHZhqCdEQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=fisiologi%20reptil&f=true|title=Pengantar Fisiologi Veteriner : Buku untuk mahasiswa|location=Banda Aceh|publisher=Syiah Kuala University Press|isbn=978-602-5679-18-6|pages=|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Struktur dan Komponen ==
Baris 32 ⟶ 35:
# Hormon yang termasuk dalam kategori steroid ialah Testosteron, Estrogen, Progesteron, dan Kortikosteroid;
# Hormon yang merupakan turunan tirosin adalah Noradrenalin, Adrenalin, Tiroksin dan ''Triiodotironin''.<ref name=":8" />
Pada sistem endokrin terdapat sejumlah zat kimia yang menyerupai hormon, antara lain bradikinin, eritropuitin, [[histamin]], kinin, [[renin]], [[prostaglandin]] dan hormon ''thymic''.<ref name=":8" />
=== Persinyalan Seluler ===
[[Berkas:Autocrine and Paracrine.png|jmpl|413x413px|Ilustrasi Parakrin dan Autokrin]]
Sel-sel berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal-sinyal kimiawi [[hormon]], yang berupa molekul-molekul sederhana seperti asam amino atau asam lemak yang mengalami modifikasi, atau molekul-molekul peptida yang lebih kompleks, protein atau steroid. Komunikasi dapat terjadi secara lokal antar sel di dalam jaringan atau organ, atau pada jarak tertentu di jaringan antar organ yang berlainan. Komunikasi sel-sel yang berdekatan dilakukan melalui ''sekresi parakrin'', yaitu komunikasi antar sel yang berdekatan dengan melepaskan sinyal-sinyal kimiawi ke dalam cairan ekstraseluler dan mencapai tujuan melalui proses difusi sederhana. Sedangkan komunikasi yang terjadi sebagai respons sel terhadap sekresi dirinya sendiri disebut ''sekresi autokrin.''<ref name=":2">{{Cite book|last=Shahab|first=Alwi|date=2017|url=|title=Dasar-dasar Endokrinologi|location=Jakarta|publisher=Rayyana Komunikasindo|isbn=9786026111227|pages=2, 9, 10, 12|url-status=live}}</ref>
 
==== MekanismePersinyalan KerjaSeluler ====
[[Berkas:Autocrine and Paracrine.png|jmpl|413x413px380x380px|Ilustrasi Parakrin dan Autokrin]]
Sel-sel berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal-sinyal kimiawi [[hormon]], yang berupa molekul-molekul sederhana seperti asam amino atau asam lemak yang mengalami modifikasi, atau molekul-molekul peptida yang lebih kompleks, protein atau steroid. Komunikasi dapat terjadi secara lokal antar sel di dalam jaringan atau organ, atau pada jarak tertentu di jaringan antar organ yang berlainan. Komunikasi sel-sel yang berdekatan dilakukan melalui ''sekresi parakrin'', yaitu komunikasi antar sel yang berdekatan dengan melepaskan sinyal-sinyal kimiawi ke dalam cairan ekstraseluler dan mencapai tujuan melalui proses difusi sederhana. Sedangkan komunikasi yang terjadi sebagai respons sel terhadap sekresi dirinya sendiri disebut ''sekresi autokrin.''<ref name=":2">{{Cite book|last=Shahab|first=Alwi|date=2017|url=|title=Dasar-dasar Endokrinologi|location=Jakarta|publisher=Rayyana Komunikasindo|isbn=9786026111227|pages=2, 9, 10, 12|url-status=live}}</ref> Contoh sekresi parakrin adalah hormom histamin yang disekresi oleh ''mast cell'' dan sel parietal pada lambung sapi, akan merangsang pengeluaran asam lambung. Contoh sekresi autokrin adalah prostaglandin dan faktor pertumbuhan yang mirip insulin.<ref name=":8" />
 
==== Mekanisme Kerja ====
[[Berkas:HPA Axis Diagram (Brian M Sweis 2012).svg|jmpl|239x239px|Pada aksis Hipotalamus-Pituitari-Adrenal, ''corticotropin releasing hormone'' (CRH) menyebabkan hipofisis melepaskan ACTH. Kemudian ACTH merangsang korteks adrenal untuk mensekresi kortisol. Selanjutnya kortisol kembali memberikan umpan balik terhadap aksis hipotalamus-hipofisis, dan menghambat produksi CRH-ACTH. Kortisol melakukan kontrol umpan balik negatif untuk menstabilkan konsentrasinya sendiri didalam plasma.]]
Sistem endokrin berfungsi berdasarkan konsep mekanisme umpan balik. Untuk mempertahankan fungsi regulasi yang benar, kelenjar endokrin menerima informasi umpan balik yang konstan tentang kondisi sistem yang diatur, sehingga sekresi hormon dapat disesuaikan. Kadar hormon harus dipertahankan pada batas yang tepat karena jumlah hormon yang tepat sangat perlu untuk mempertahankan kesehatan sel atau organ. Faktor yang terkait dalam pengendalian hormon adalah kontrol umpan balik (''feedback control''). Kelenjar A di stimulasi untuk memproduksi hormon X. Hormon X menstimulasi organ B untuk mengubah (meningkatkan atau mengurangi) zat Y. Perubahan pada zat Y mencegah produksi hormon X.<ref name=":2" /><ref name=":10" />
Baris 45 ⟶ 50:
* '''Umpan balik tidak langsung,''' terjadi ketika hormon yang di sekresi kelenjar target menghambat sekresi ''releasing hormone'' dari hipotalamus.<ref name=":2" />
* Pada '''umpan balik loop pendek''', pengaruh terhadap sekresi hormon beraksi secara langsung dengan menurunkan sekresi hormon.<ref name=":32">{{Cite book|last=Astuti|first=Pudji|date=2017|url=|title=Endokrinologi Veteriner|location=Yogyakarta|publisher=UGM Press|isbn=9789794209189|pages=39, 50, 51|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Hypothalamus-Hypophysis-Testicle-Hormone-Axis (engl.).svg|nir|jmpl|319x319px328x328px|Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Gonad yang meregulasi hormon-hormon reproduksi pada laki-laki.]]
 
=== Kelenjar Endokrin ===
Baris 121 ⟶ 126:
|-
| colspan="2" |[[Timus]]
|''Hormon thymic'' (''thymopoetin, timosin'')
|<ref name=":5" /><ref name=":13">{{Cite book|last=Willmer|first=Pat|last2=Stone|first2=Graham|last3=Johnston|first3=Ian|date=2009-03-12|url=https://books.google.co.id/books?id=r9gvbjRFyRgC&printsec=frontcover&dq=kelenjar+hormon+reptil&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwijydqPgqLtAhUUOSsKHfR-D0I4ChDoATAGegQIBhAC#v=onepage&q&f=true|title=Environmental Physiology of Animals|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-4443-0922-5|language=en}}</ref>
|<ref name=":5" /><ref name=":8" />
|-
| colspan="2" |Pineal
Baris 128 ⟶ 133:
|<ref name=":1" />
|}
Kelenjar endokrin lain yang mensekresikan hormon atau senyawa menyerupai hormon, antara lain:
 
* Saluran pencernaan (Usus) : [[Gastrin]], Sekretin, CCK (''cholecystokinin''), ''gastric-inhibitory peptide'' (GIP), ''pancreatic polypeptide'', ''motilin, neurotensin, enterglucagon''.
* Ginjal : Renin, Eritropoietin, Prostaglandin, ''nitric oxide'', dan ''endothelin''.<ref name=":13" />
 
=== Sel-Sel ===
Pada sistem endokrin terdapat berbagai macam tipe sel yang berperan dalam menghasilkan hormon-hormon dan merupakan bagian penyusun dari suatu jaringan dan organ di dalam sistem endokrin. Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sel neurosekretori dan sel endokrin sejati. Sel neurosekretori adalah sel yang berbentuk seperti saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contohnya ialah sel saraf pada hipotalamus, yang menunjukkan fungsi endokrin sehingga dapat disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neurosekretori.<ref name=":8" /> Sedangkan sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon dan tidak memiliki bentuk seperti sel saraf disebut sel endokrin sejati.<ref name=":8" />
Baris 148 ⟶ 158:
# [[Paratiroid]]
#* '''Sel-sel utama''' (''chief cells'' ) mensekresikan parathormon.<ref name=":6" />
# [[Berkas:Human pancreatic islet.jpg|jmpl|197x197px|Visualisasi menggunakan ''double immunostaining.'' Merah: antibodi glukagon. Biru: antibodi insulin.]][[Pulau pankreas|Pulau-pulau Langerhans]] (Pankreas)
#* '''Sel ''alpha''''' menghasilkan hormon glukagon;
#* '''Sel ''beta''''' menghasilkan hormon insulin;<ref>{{Cite book|last=Wibowo|first=Daniel S.|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=CRkSw4KFhoIC&pg=PA94&dq=pulau+langerhans&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjfzsj00e3sAhXBgeYKHf_ACSwQ6AEwBHoECAAQAg#v=onepage&q=pulau%20langerhans&f=false|title=Anatomi Tubuh Manusia|location=Jakarta|publisher=Grasindo|isbn=|pages=94|url-status=live}}</ref>
#* '''Sel ''delta''''' menghasilkan somatostatin dalam jumlah kecil.<ref name=":6" />
# [[Berkas:Antinksčio sandara esp.png|jmpl|264x264px|Jaringan penyusun kelenjar adrenal]][[Kelenjar adrenal|Adrenal]] terdiri dari bagian '''medula adrenal''' yang berasal dari jaringan saraf primitif, dan '''korteks adrenal''' berasal dari jaringan mesodermis, dan dapat diidentifikasi tiga zona jaringan terpisah, yaitu:
#* '''zona glomerulosa''' terbentuk dari sekelompok sel-sel kecil yang mensekresi [[mineralokortikoid]] ;
#* '''zona fasikulata''' tersusun atas ''sel-sel kolumna'' yang mensekresi [[glukokortikoid]] (dan sebagian hormon seks);
Baris 211 ⟶ 221:
=== Sistem Endokrin pada Invertebrata ===
Kelenjar endokrin dapat ditemukan pada hewan yang mempunyai sistem sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang sering menjadi objek studi endokrin adalah insekta, krustasea, sefalopoda, dan moluska.<ref name=":8" /> Sejumlah invertebrata tidak mempunyai organ khusus untuk sekresi hormon sehingga sekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori. Sel neurosekretori dapat ditemukan diantaranya pada kelompok ''[[Coelenterata]], [[Platyhelminthes]],'' [[Annelida]], [[Nematoda]], dan [[Moluska]].<ref name=":8" />
 
Kelenjar endokrin pada invertebrata cenderung berupa struktur yang sederhana, dengan jaringan amorfus melepaskan hormon langsung ke sirkulasi terbuka. Sistem kendali berupa akson neurosekretori melepaskan neuropeptida langsung menuju jaringan target. Hormon pada invertebrata lebih menitikberatkan pada regenerasi dan pertumbuhan, reproduksi (determinasi seksual dan aktivitas gonad), serta peran yang terbatas dalam sistem homeostatis.<ref name=":13" />
 
Pada kelompok hewan terdapat juga Feromon. '''[[Feromon]]''' adalah suatu senyawa kimia spesifik yang dilepaskan oleh hewan ke lingkungannya, yang dapat menimbulkan respons perilaku, respons perkembangan, atau respons reproduktif pada individu lain. Senyawa kimia tersebut sangat bermanfaat bagi hewan untuk memberikan daya tarik seksual, menandai daerah kekuasaan, mengenali individu lain dalam spesies yang sama dan berperan penting dalam sinkronisasi siklus seksual.<ref name=":8" />
Baris 235 ⟶ 247:
* Organ neuroendokrin krustasea terdapat pada tiga daerah utama berikut:
 
# '''Kompleks kelenjar sinus''' atau disebut juga kompleks kelenjar sinus-organ X, yang menerima akson sel neuroendokrin dari ganglion kepala dan lobus optik di tangkai mata. Sekresi berupa ''molting-inhibiting hormone'' (MIH);
# '''Organ ''post-komisural'''''<nowiki/>'','' menerima akson dari otak dan berakhir pada awal esofogus;
# '''Organ ''pericardial,''''' terletak sangat dekat dengan jantung dan menerima akson dari ganglion toraks.<ref name=":8" />
Baris 241 ⟶ 253:
* Sel endokrin klasik yang dimiliki Krustasea, yaitu:
 
# '''Organ Y''' merupakan sepasang kelenjar yang terletak di toraks, tepatnya pada ruas maksila dan ruas antenna. Hormon ''crustecdysone'' yang dihasilkan kelenjar ini mempengaruhi proses ''molting;''<ref name=":13" />
# '''Kelenjar mandibula''' terletak di dekat organ Y dan diduga memiliki fungsi endokrin juga.<ref name=":8" />
 
Krustasea juga mempunyai kelenjar androgenik yang diyakini berperan dalam perkembangan testis dan produksi sperma.<ref name=":8" /> Krustasea mampu merubah warna kulitnya untuk menyesuaikan diri dengan warna latar belakang mereka sehingga dapat terhindar dari perhatian musuhnya. Perubahan warna kulit krustasea dipengaruhi oleh penyebaran pigmen yang terdapat dalam [[Kromatofora|kromatofor]] dan dikendalikan oleh sistem endokrin. Hormon peptida yang disekresikan oleh kompleks kelenjar sinus menyebabkan pigmen pada kromatofor mengumpul atau menyebar. Hormon yang dilepaskan organ perikardial juga dianggap dapat mempengaruhi fungsi kromatofor.<ref name=":8" /> Metamorfosis pada krustasea dilakukan oleh ''methyl farnesoate'' (MF), prekursor hormon juvenile seperti pada insekta. Hormon hiperglikemik terdapat pada beberapa spesies.<ref name=":13" />
 
==== Insekta ====
Baris 253 ⟶ 265:
# '''Sel neurosekretori ''subesofageal''''', terdapat pada bagian di bawah kerongkongan dan memiliki akson yang membentang ke korpora alata, yang merupakan organ endokrin klasik.<ref name=":8" />
 
* Organ endokrin klasik lainnya yaitu '''kelenjar protoraks'''. Pada insekta yang sudah lebih maju, kelenjar ini terletak di daerah toraks, namun pada insekta yang kurang berkembang dapat ditemukan pada daerah kepala.<ref name=":8" />
 
Sistem endokrin pada insekta berfungsi untuk mengendalikan berbagai aktivitas, antara lain aktivitas pertumbuhan. Pertumbuhan insekta terjadi dalam beberapa tahap dan memerlukan serangkaian proses pengelupasan rangka luar (kulit luar). Proses perubahan bentuk tubuh dan pengelupasan kulit tersebut dikenal dengan istilah [[metamorfosis]]. Proses metamorfosis berlangsung di bawah kendali hormon. Kelompok '''sel neurosekretori medialis''' menghasilkan hormon protorasikotropik (PTTH), yang dilepaskan melalui ujung akson pada korpora kardiaka. PTTH akan merangsang kelenjar protoraks untuk sekresi hormon ekdison. Hormon ekdison menyebabkan pengelupasan kulit (ekdisis) pada insekta. Hormon juvenil dilepaskan oleh korpora alata dan bertanggung jawab mengendalikan (menghambat) proses metamorfosis insekta .<ref name=":8" /><ref name=":12" />
 
=== Sistem Endokrin pada Vertebrata ===
Sistem endokrin pada vertebrata terutama sekali tersusun atas berbagai organ endokrin klasik. Sistem endokrin vertebrata dapat dibedakan menjadi tiga kelompok kelenjar utama, yaitu hipotalamus, hipofisis atau pituitari, dan kelenjar endokrin tepi. Berbagai organ endokrin tepi bekerja di bawah kendali kelenjar pituitari bagian depan (anterior), yang merupakan salah satu organ endokrin pusat. Pituitari anterior bekerja di bawah pengaruh hipotalamus yang bekerjanya dipengaruhi oleh saraf.<ref name=":8" /> Adenohipofisis merupakan inti pada sistem endokrin vertebrata dan mensekresikan tujuh hormon kunci "tropik", yaitu: hormon pertumbuhan (GH), prolaktin, ACTH (atau corticotropin), MSH, TSH, dan dua gonadotropin (GnH) LH dan FSH.<ref name=":13" /> Kelenjar pineal memproduksi melatonin, yang disintesis dari [[triptofan]]. Pada mayoritas vertebrata, terkecuali mamalia dan ular, kelenjar pineal memiliki unit fotoreseptor dengan sambungan saraf ke otak dan sensitif terhadap cahaya. Namun, kelenjar pineal pada mamalia hanya menerima informasi tentang siklus cahaya dari mata, melalui neuron dari nucleus suprachiasmatik hipotalamus.<ref name=":13" />
 
==== Pisces ====
Hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan neuroendokrin berperan dalam mengontrol proses diferensiasi gonad pada beberapa jenis ikan.<ref>{{Cite book|last=Hayati|first=Alfiah|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=YhrIDwAAQBAJ&pg=PA27&dq=hormon+pada+reptil&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjHwJLIjp_tAhVEeysKHb5vCCgQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=hormon%20pada%20reptil&f=true|title=Biologi Reproduksi Ikan|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-473-177-9|pages=|language=id|url-status=live}}</ref> Ikan di kelompok [[Elasmobranchii]] terdapat sel neurosekretori besar di saraf tulan belakang yang disebut sel Dahlgreen yang berperan penting mengatur keseimbangan cairan. Sedangkan pada kelompok [[Teleostei]] terdapat organ neurohemal bernama urofisis, mensekresikan sejumlah peptida yang disebut urotensin, berperan dalam regulasi tekanan darah (UTI), kontraksi jaringan otot (UTII), dan asupan natrium (UTIII) pada insang sebagai bagian respon osmoregulasi pada spesies air tawar, dan efek antidiuretik (UTIV).<ref name=":13" />
 
Hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan neuroendokrin berperan dalam mengontrol proses diferensiasi gonad pada beberapa jenis ikan.<ref>{{Cite book|last=Hayati|first=Alfiah|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=YhrIDwAAQBAJ&pg=PA27&dq=hormon+pada+reptil&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjHwJLIjp_tAhVEeysKHb5vCCgQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=hormon%20pada%20reptil&f=true|title=Biologi Reproduksi Ikan|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-473-177-9|pages=|language=id|url-status=live}}</ref> Ikan pada kelompok [[Teleostei]] memiliki organ Korpuskula Stannius (CS), yang merupakan kelenjar endokrin kecil yang berada di permukaan ginjal. CS mengandung hormon yang meregulasi kadar kalsium. Kontrol sistem osmoregulasi pada Teleostei diatur oleh sejumlah hormon-hormon dari hipofisis seperti prolaktin, dan GH, serta hormon kortisol dari kelenjar interrenal, yang berperan penting dalam aklimasi osmotik. Kortisol bersama dengan GH menstimulasi pengeluaran ion pada keadaan hiperosmotik, dan kerjasama antara kortisol dan prolaktin berperan untuk meningkatkan asupan ion di keadaan lingkungan hipoosmotik. <ref>{{Cite book|last=Baldisserotto|first=Bernardo|last2=Mancera|first2=Juan Miguel|last3=Kapoor|first3=B.G.|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=k5qfDwAAQBAJ&pg=PA478&dq=corpuscula+stannius+fish&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwij19Glkp_tAhWS_XMBHbC4AmoQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=corpuscula%20stannius%20fish&f=true|title=Fish Osmoregulation|location=Boca Raton|publisher=CRC Press|isbn=978-1-4398-4311-6|pages=|language=en|url-status=live}}</ref>
 
==== Amfibia ====
Hormon tiroid tidak hanya mengatur pertumbuhan dan pematangan seksual, tetapi juga mengontrol metamorfosis.<ref name=":6" /> Semua kelompok Amfibi, termasuk [[Anura]] dan Caudata, mempunyai dua jenis hormon gonadotropik yang secara stuktur dan fungsi mirip dengan LH dan FSH pada mamalia. Stimulasi pelepasan hormon gonadotropik dihasilkan dari pengaruh ''Gonadotropin-releasing hormone'' (GnRH). GnRH merupakan neurohormon utama yang mengaktifkan reproduksi amfibi, dihasilkan oleh hipotalamus.<ref name=":13132">{{Cite book|last=Norris|first=David O.|last2=Lopez|first2=Kristin H.|date=2011|url=https://books.google.co.id/books?id=8Iz8hVHOHgQC&printsec=frontcover&dq=endocrine+system+of+amphibia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjD98iynp_tAhUJ7HMBHeYMD7EQ6AEwA3oECAEQAg#v=onepage&q=endocrine%20system%20of%20amphibia&f=true|title=Hormones and Reproduction of Vertebrates, Volume 2: Amphibians|location=|publisher=Academic Press|isbn=978-0-08-095808-8|pages=London|language=en|url-status=live}}</ref>
 
Aksis Hipotalamus-Pituitari-Gonad meregulasi reproduksi pada amfibi. Hormon GnRH yang diproduksi hipotalamus mengontrol sekresi FSH dan LH oleh kelenjar pituitari. Kedua hormon tersebut meregulasi perkembangan gamet dan sekresi hormon-hormon estrogen dan hormon androgen oleh ovarium dan testis. Metamorfosis pada amfibi dikendalikan oleh aksis hipotalamus-pituitari-tiroid (HPT) dan aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA). Aksis HPT berperan dalam produksi ''corticotropin-releasing factor'' (CRF) di hipotalamus, yang menstimulus TSH dari pituitari. TSH menstimulus sintesis T<sub>3</sub> dan T<sub>4</sub>, yang bertanggung jawab mengendalikan metamorfosis. CRF mengaktivasi aksis HPA, dengan menstimulasi sekresi ACTH dari pituitari yang kemudian menstimulasi sekresi ''corticosterone'' (CORT) dari jaringan interrenal.<ref name=":13132" />
 
==== Reptil ====
Kelenjar endokrin pada reptil adalah hipofisis, adrenal, tiroid, pankreas, testis, ovarium, dan pineal. Terdapat beberapa perbedaan hormon pada reptil dibandingkan dengan mamalia. Pituitari (hipofisis) posterior reptil mensekresikan hormon AVT (''arginine vasotocin'') dan ''mesotocin''. Sekresi dari korteks adrenal adalah ''corticosterone.''<ref name=":13" />
 
==== Pisces ====
Hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan neuroendokrin berperan dalam mengontrol proses diferensiasi gonad pada beberapa jenis ikan.<ref>{{Cite book|last=Hayati|first=Alfiah|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=YhrIDwAAQBAJ&pg=PA27&dq=hormon+pada+reptil&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjHwJLIjp_tAhVEeysKHb5vCCgQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=hormon%20pada%20reptil&f=true|title=Biologi Reproduksi Ikan|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-473-177-9|pages=|language=id|url-status=live}}</ref> Ikan pada kelompok [[Teleostei]] memiliki organ Korpuskula Stannius (CS), yang merupakan kelenjar endokrin kecil yang berada di permukaan ginjal. CS mengandung hormon yang meregulasi kadar kalsium. Kontrol sistem osmoregulasi pada Teleostei diatur oleh sejumlah hormon-hormon dari hipofisis seperti prolaktin, dan GH, serta hormon kortisol dari kelenjar interrenal, yang berperan penting dalam aklimasi osmotik. Kortisol bersama dengan GH menstimulasi pengeluaran ion pada keadaan hiperosmotik, dan kerjasama antara kortisol dan prolaktin berperan untuk meningkatkan asupan ion di keadaan lingkungan hipoosmotik. <ref>{{Cite book|last=Baldisserotto|first=Bernardo|last2=Mancera|first2=Juan Miguel|last3=Kapoor|first3=B.G.|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=k5qfDwAAQBAJ&pg=PA478&dq=corpuscula+stannius+fish&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwij19Glkp_tAhWS_XMBHbC4AmoQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=corpuscula%20stannius%20fish&f=true|title=Fish Osmoregulation|location=Boca Raton|publisher=CRC Press|isbn=978-1-4398-4311-6|pages=|language=en|url-status=live}}</ref>
 
==== Aves ====
Kelenjar pituitari posterior menghasilkan AVT dan ''mesotocin''.<ref name=":13" />
 
Kelenjar tiroid kelompok unggas memiliki keunikan karena tidak terdapat sel-sel kalsitonin, yang letaknya terpisah di kelenjar ultimobranchial. Sintesis hormon tiroid mirip dengan sintesis pada mamalia, yaitu terdapat hormon T<sub>3</sub> dan T<sub>4</sub>.<ref>{{Cite book|last=Sturkie|first=Paul D.|date=2012|url=https://books.google.co.id/books?id=TwrVBwAAQBAJ&pg=PA476&dq=endocrine+system+of+avian&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiv5fHvn5_tAhXH6XMBHVelB7MQ6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=endocrine%20system%20of%20avian&f=true|title=Avian Physiology 4th edition|location=New York|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=978-1-4612-4862-0|pages=|language=en|url-status=live}}</ref>
 
==== Mamalia ====
Kelenjar endokrin vertebrata, terutama mamalia, sudah dipelajari dengan baik. Peranan kelenjar endokrin dalam memelihara kondisi homeostasis telah diuraikan dengan cukup detail.<ref name=":6" /> Kelenjar endokrin utama pada mamalia adalah hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pancreaspankreas, adrenal, dan gonad. Hormon-hormon yang disekresi oleh kelenjar tersebut mempengaruhi berbagai sel dan satu sama lainnya selama perkembangan mamalia.<ref>{{Cite book|date=2002|url=https://www.worldcat.org/oclc/56675901|title=Magill's encyclopedia of science : animal life|location=Pasadena, Calif.|publisher=Salem Press|isbn=1-58765-257-9|others=Hoagstrom, Carl W.|oclc=56675901}}</ref> [[Plasenta]] merupakan salah satu sumber hormon penting berhubungan dengan fungsi reproduksi, hanya terdapat pada mamalia betina. Selama kehamilan plasenta mensekresikan estrogen dan progesteron, serta ''chorionic gonadotropin'' pada kelompok [[Primata]].<ref name=":13" />
 
== Referensi ==