Tonny Koeswoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tonny Koeswoyo Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 64:
Tahun 1962, Kus Brothers (Kus Bros) mencoba untuk masuk dapur rekaman. Adalah Tonny melontarkan gagasan membuat album rekaman. Suatu gagasan yang dianggap mustahil dan gila oleh saudara-saudaranya. Namun Tonny memberanikan diri karena ia berpikir akan membuat lagu sendiri alias tidak menyanyikan lagu Barat. Lewat perusahan '''PT Irama''', milik '''Soejoso Karsono''' atau kerap dipanggil '''(Mas Yos)''' perusahaan rekaman terkenal saat itu. Mas Yos bersama supervisor musik Irama yang juga seorang masetro musik [[Jazz]] '''[[Jack Lesmana]]''', menantang Tony untuk menyiapkan lagu dalam waktu dua minggu. Tony menerima tantangan itu. Demi mempunyai banyak waktu untuk mencipta lagu, Tonny bahkan memutuskan keluar dari tempatnya bekerja di ''Perkebunan Negara''. Tonny kemudian konsentrasi menciptakan lagu. Dalam waktu satu minggu, dia berhasil menciptakan dua lagu: ''"Weni"'' dan ''"Terpesona"''. Abangnya Jon merekamnya dengan alat perekam [[Grundig]] yang pitanya sebesar piring. Dibantu Jan Mintaraga, Tony mengetik surat permohonan rekaman ke PT Irama. Hasil rekaman dikirim bersama surat permohonan ke PT Irama. Sesuai janjinya ia kembali dalam dua minggu.
Melihat hasil lagu yang dibawakannya, mas Yos dan Jack terkagum dan kemudian mengontrak Kus Brothers pada tahun 1962. Abangnya Jon pun memutuskan keluar dari pekerjaannya untuk mendukung penuh band keluarga ini. Kala itu Formasi Kus Bros yakni Tony (gitar melodi), Jon (bas), Nomo (drum), Jan Mintaraga (gitar) mengiringi duet vokal Yon dan Yok. Nomo dibantu Iskandar pada Drum set, karena Nomo belum begitu mahir. Rekaman dilakukan dua ''track''; harus langsung jadi dengan juru rekamnya '''Freddy Bulek'''. Namun baru tiga lagu Jan Mintaraga mengundurkan diri, ia lebih memilih melanjutkan sekolahnya di Jurusan Interior '''Akademi Seni Rupa Indonesia''' di [[Yogyakarta]]. Tonny kemudian mengubah formasi group band pimpinannya. Posisi Jan pada gitar digantikan
=== Kus Bersaudara ===
Baris 96:
Di tengah situasi [[ekonomi]] sulit, pasca keluarnya Nomo dan Yok, keadaan ekonomi Tony Koeswoyo pun menurun. Ia bahkan sempat menjual [[radio]] satu-satunya miliknya untuk membeli [[becak]] guna menyambung hidup. Namun Tonny berusaha keras untuk tetap eksis di bidang [[musik]]. Ia pun mengambil keputusan cepat. Untuk posisi pemain bass ia kemudian merekrut '''Adji Kartono''' atau biasa disingkat '''Totok AR''' ([[Totok Adji Rahman]]) yang merupakan adik dari gitaris band wanita '''Dara Puspita''' yakni '''Titiek AR''', dan '''Lies AR'''. Totok bukanlah orang baru di kalangan personel Koes Bersaudara karena sejak akhir tahun 60-an ia turut tinggal bersama band itu di markas mereka di Jalan Sungai Pawan No. 1 Jakarta. Sebelumnya, ia bermusik bersama band ''Phillon'' yang berbasis di [[Bandung]], memainkan musik-musik rock asing.
Bersama adiknya Yon, ditambah Totok AR dan Murry (Kasmuri), ia membentuk group [[musik]] baru yang diberi nama sementara '''THE LEMON TEA'''. Nama itu tak bertahan lama. Kemudian ia pun terinspirasi dengan sebuah merek obat batuk kala itu '''APC PLUS''' . Hingga akhirnya Tonny pun memilih nama [[Koes Plus]] untuk nama Group band barunya ini dengan formasi awalnya terdiri dari Tonny, Yon, Totok AR, dan Murry. Demikian juga musik dan Group Yon, Yok, Tonny dan Nomo dari gaya The Beatles diubah ke [[Led Zeppelin]]. Bahkan, mereka sampai merasa perlu gondrong tanpa kepala seperti yang dikenakan oleh [[Robert Plant]], [[Jimmy Page]], [[John Paul Jones (musisi)|John Paul Jones]] dan [[John Bonham]]. Maestro [[musik]] yang bernama asli Koestono ini seperti mendapat [[energi]] baru dengan masuknya Murry, sehingga kreatifitasnya tidak terbendung dengan menampilkan irama musik yang lebih bervariasi. Formasi ini mencoba merilis album untuk Koes Plus pada tahun 1969, meski tertatih-tatih karena belum belum dikenal dan sebagian alat musiknya pun terpaksa disewa dari luar.
Koes Plus mulai resmi muncul pada tahun 1969 lewat debut album Volume I ''Dheg Dheg Plas'' yang dirilis Dick Tamimi bersama label '''Dimita/Mesra'''. Begitu dibentuk, Koes Plus tidak langsung mendapat simpati dari pecinta musik Indonesia. Piringan hitam album pertamanya sempat ditolak beberapa toko kaset. Mereka bahkan mentertawakan lagu “Kelelawar” yang sebenarnya asyik itu. Hal itu membuat sebagian personel goyah, tetapi tidak bagi Tonny.
|