Klitih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) →Referensi: Konsisten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
== Definisi ==
Klitih sendiri berasal dari kalimat bahasa Jawa yang berarti suatu aktivitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran.<ref name=":1" /> Ada juga yang menyebut klitih merupakan penyebutan terhadap [[Pasar Klitikan|Pasar Klitikan Yogyakarta]] di mana artinya adalah melakukan aktivitas yang tidak jelas dan bersifat santai sambil mencari barang bekas dan Klitikan. Klitih, menurut sosiolog kriminal [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) Suprapto mempunyai makna yang positif. Klitih merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang. Namun, makna itu kemudian menjadi negatif ketika kegiatan mengisi waktu luang itu diisi dengan melakukan tindak kejahatan di jalan, menyerang orang lain secara acak tanpa motif yang jelas.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/pelajar-di-jogja-jadi-pelaku-klitih-salah-keluarga-atau-sekolah-exgu|title=Pelajar di Jogja Jadi Pelaku Klitih, Salah Keluarga atau Sekolah?|last=Syambudi|first=Irwan|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-02-08}}</ref> Sementara istilah nglitih digunakan untuk menggambarkan kegiatan jalan-jalan santai.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://kumparan.com/@kumparannews/sejarah-klitih-di-yogyakarta|title=Sejarah Klitih di Yogyakarta|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-06-30}}</ref> Akan tetapi, makna klitih kemudian mengalami pergeseran ([[Peyoratif|peyorasi]]) menjadi aksi kekerasan dengan senjata tajam atau kegiatan kriminalitas anak di bawah umur di luar kelaziman. Dimulai dari keributan satu remaja berbeda sekolah dengan remaja yang lain kemudian berlanjut dengan melibatkan komunitas masing-masing. Aksi saling membalas terus terjadi dan sengaja dipelihara turun temurun (menjadi [[tradisi]]). Permasalahannya, motif klitih amat beragam dan yang mengerikan, korban mereka bisa jadi amat acak. Permusuhan antar geng hanyalah salah satunya.<ref name=":1" />
== Perkembangan Kasus Klitih ==
Baris 12:
Selain itu, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang merupakan basis persaingan [[politik]] yang penting di Indonesia, terutama oleh aliran politik nasionalis dan agamais. Budaya kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Yogyakarta sudah ada sejak era 1980-an dan 1990-an. Kekerasan yang dilakukan pelajar pada masa itu dilakukan oleh dua geng besar yang legendaris yaitu QZRUH dan JOXZIN.<ref name=":3" /><ref name=":4">{{Cite web|url=https://krjogja.com/web/news/read/27170/QZRUH_dan_JOXZIN_Dua_Gank_Legendaris_Jogja_Siapa_Mereka|title=QZRUH dan JOXZIN Dua Gank Legendaris Jogja, Siapa Mereka?|website=krjogja.com|language=en|access-date=2019-07-01}}</ref>
QZRUH sendiri merupakan kepanjangan dari "Q-ta Zuka Ribut Untuk Tawuran (atau Hiburan) ". QZRUH sendiri memiliki daerah kekuasaan di Kota Yogyakarta bagian utara terutama di kawasan [[Terban, Gondokusuman, Yogyakarta|Terban]] dan sekitar [[Jalan Nasional Rute 26|Jalan Magelang]]. Sementara JOXZIN merupakan singkatan dari Joxo Zinthing atau Pojox Benzin (pojokan SPBU Kantor Pos Besar) atau Jogja Zindikat. Geng ini "menguasai" kawasan [[Jalan Malioboro]] hingga Yogyakarta bagian selatan.<ref name=":3" /><ref name=":4" /> Qzruh sendiri dalam sejarahnya selalu didukung oleh kelompok politik yang cenderung nasionalis (dahulu diasosiasikan sebagai pendukung [[Partai Demokrasi Indonesia|PDI]] atau [[Partai Golongan Karya|Golkar]]) sedangkan Joxzin sendiri didukung oleh kelompok politik yang cenderung bernuansa
== Lihat pula ==
|