Ashin Wirathu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sultan Hendrick (bicara | kontrib)
k Perbaikan pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sultan Hendrick (bicara | kontrib)
k Merapikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 76:
Pada April 2019, Wirathu melontarkan serangan verbal untuk pemimpin sipil Myanmar, [[Aung San Suu Kyi]]. "Dia berpakaian seperti fashionista, bersolek memakai [[Make-up|makeup]] dan berjalan memakai sepatu hak tinggi yang bergaya, menggoyangkan bokongnya berlenggang-lenggok di hadapan orang-orang asing," ucap Wirathu merujuk pada [[Suu Kyi]].<ref>{{Cite web|last=Firman|first=Tony|date=11 Juni 2019|title=Ashin Wirathu: Biksu Radikal Sobat Setia Militer Myanmar|url=https://tirto.id/ashin-wirathu-biksu-radikal-sobat-setia-militer-myanmar-d9rr|website=tirto.id|language=id|access-date=}}</ref>
 
Dalam sebuah acara rally di [[Yangon]], Wirathu diketahui memicu kritikan keras setelah menyatakan bahwa '[[Tentara|tentara-tentara]] [[militer]] yang melindungi [[negara]] seharusnya disembah seperti [[Buddha]]'.
 
Wirathu menjadi [[buronan]] setelah pihak berwenang merilis daftar penangkapan terhadap oknum biksu radikal itu pada Maret tahun 2019. [[Pengadilan]] Myanmar menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Wirathu atas tuduhan [[penghasutan]]. Surat perintah penangkapan itu diterbitkan [[Pengadilan]] Distrik Barat di Pusat Kota [[Yangon]] pada Selasa, 28 Mei 2019.<ref>{{Cite web|last=Indonesia (rds/ayp)|first=C. N. N.|date=29 Mei 2019|title=Myanmar Perintahkan Tangkap Biksu Radikal Wirathu|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190529135520-106-399459/myanmar-perintahkan-tangkap-biksu-radikal-buddha-wirathu|website=internasional|language=id-ID|access-date=}}</ref> Wirathu diduga telah melanggar aturan [[undang-undang]] yang melarang menyebarkan hasutan [[kebencian]] atau [[penghinaan]] atau ketidakpuasan terhadap pemerintah. Perintah penangkapan itu didasarkan pada pasal 124(a) yang menargetkan siapa saja 'yang berusaha membawa [[kebencian]] atau [[penghinaan]] atau upaya untuk membangkitkan ketidakpuasan terhadap [[pemerintah]]'. Wirathu kemudian memberikan tanggapan atas perintah penangkapan itu dalam wawancara via telepon dengan media lokal. Dalam wawancara itu, Wirathu mengakui dirinya berada di [[Yangon]] dan menyatakan polisi belum mendatanginya. "Jika mereka ingin menangkap saya, mereka bisa melakukannya," ucap Wirathu dalam wawancara via telepon dengan surat kabar Irrawaddy. "Saya tidak takut," tegas biksu kontroversial ini.<ref>{{Cite web|last=Christiastuti|first=Novi|date=|title=Myanmar Rilis Perintah Penangkapan, Biksu Radikal Wirathu: Saya Tak Takut!|url=https://news.detik.com/internasional/d-4571139/myanmar-rilis-perintah-penangkapan-biksu-radikal-wirathu-saya-tak-takut|website=detiknews|language=id-ID|access-date=}}</ref>