Jalaluddin Rumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jalaluddin Rumi: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Karya: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 16:
== Karya ==
 
Kumpulan puisi Rumi yang terkenal bernama ''[[al-Matsnawi al-Maknawi]]'' konon adalah sebuah revolusi terhadap [[Ilmu Kalam]] yang kehilangan semangat dan kekuatannya. Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio. Diakui, bahwa puisi Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya. Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa [[Tuhan]], sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
 
Ciri khas lain yang membedakan puisi Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide.
Baris 24:
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah:
 
''Jangan tanya apa agamaku. Aku bukan Yahudi, bukan zoroaster, bukan pula Islam. Karena aku tahu, begitu suatu nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku.''
Jangan tanya apa agamaku.
Aku bukan yahudi,
bukan zoroaster,
bukan pula islam.
Karena aku tahu,
begitu suatu nama kusebut,
kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang hidup di hatiku.
 
Jalaludin Rumi Meninggalkan dua buah karya yang mengupas tentang sastra. Di antara kitabnya ada yang redaksinya berbentuk [[prosa]] dan ada pula yang susunannya berbentuk [[nazam]]. Karya yang redaksinya berbentuk prosa adalah:
 
# ''Al-Majalis as-Sab'ah:'' kitab ini berisi kumpulan nasihat dan khotbah yang disampaikan Rumi di atas mimbar-mimbar. Adapun isinya merupakan hasil dari pengembaraan hidup Rumi yang mempertemukan dirinya dengan sang guru, Syamsuddin al-Tabrizi;
# ''Majmu'ah min ar-Rasa'il'': kitab ini berisi sekumpulan surat yang ditulis oleh Rumi kepada para sahabat dan kerabatnya, dan;
# ''Fihi Ma Fihi,'' kitab yang berisi penyampaian dengan bentuk prosa. kebanyakanKebanyakan pembahasan dalam setiap pasal-pasalnya merupakan jawaban dan tanggapan atas bermacam pertanyaan dalam konteks dan kesempatan yang berbeda-beda. Kitab ini berisi umpulan materi perkuliahan, refleksi dan komentar yang membahas masalah sekitar akhlak dan ilmu-ilmu Irfan yang dilengkapi dengan tafsiran atas al-Qur'an dan Hadis. <ref>Jalaluddin Rumi, ''Fihi Ma Fihi,'' Yogyakarta, Relasi Inti Media, 2016. h. 17</ref>
 
Sementara karya-karya Rumi yang berupa nazam adalah:
 
# ''Diwan Syams Tabrizi'': Kitab ini berisi ''ghazal'', seperti yang dikatakan orang-orang Iran. Diwan ini digubah dengan mengikuti bahar-bahar yang bervariasi dengan jumlah baitnya mencapai 43.000 bait. Rumi menggubah Diwan ini untuk mengungkapkan ketergantungannya kepada gurunya Syamsuddin Tabrizi. Karenanya terjalinlah persatuan antara murid dan gurunya, sampai-sampai Rumi menggubah diwan dan pada akhirnya terucap nama Syams oleh lisannya sehingga Diwan ini terkenal dengan nama ''Diwan Syams Tabrizi;''
# ''Ruba'iyat'',: yang dinisbahkan kepada Rumi. Dalam kitab ini terdapat 1.659 bait yang ''wazan-''nya berbentuk rubai (terdiri dari empat baris). Sementara keseluruhan baitnya mencapai 3.318 bait, dan;
# ''Matsnawi'': nazam berbahasa Persia yang dalam bahasa Arab searti dengan kata biner. Dalam setiap bait terselit rima yang menyendiri dan rima bait-bait lainnya. Namun dua penggalan dalam satu baitnya tetaplah sama.
 
<br />
 
== Referensi ==
{{reflist}}