Krisis sandera Mapenduma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmad.baddawi (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Suntingan Ahmad.baddawi (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 19:
|casualties3= 2 sandera tewas
}}
'''Krisis sandera Mapenduma''' adalah peristiwa [[krisis sandera]] yang terjadi pada tanggal [[8 Januari]] [[1996]] di [[Mapenduma, Jayawijaya]], dengan disanderanya 26 anggota Tim '''[[Ekspedisi Lorentz 95''']] oleh sayap militer [[Organisasi Papua Merdeka]] yang dipimpin [[Kelly Kwalik]].
 
Peristiwa penyanderaan ini mencuatkan nama Kwalik di dunia internasional setelah pada tanggal [[8 Januari]] [[1996]], dia dan anak buahnya menyandera 26 anggota '''[[Ekspedisi Lorentz 95''']] yang beranggotakan warga Indonesia maupun internasional, yang mengakibatkan tewasnya 2 dari sandera tersebut, dan juga terjadinya [[Insiden Penembakan Timika 1996]] yang menewaskan 16 orang.<ref name=ICRC>{{cite news|first=|last=|title=ICRC role during the Irian Jaya hostage crisis (January-May 1996)|url=http://www.icrc.org/eng/resources/documents/misc/57jpz2.htm|work=[[ICRC|International Committee of the Red Cross]]|publisher=|date=1999-08-27|accessdate=2014-03-19}}</ref>
 
Peristiwa ini berakhir setelah 130 hari dalam [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma]] oleh [[Kopassus]] yang dipimpin [[Mayjen]] [[TNI]] [[Prabowo Subianto]], pada tanggal [[9 Mei]] [[1996]].
 
== Latar belakang ==
Pada tanggal [[8 Januari]] [[1996]] ''[[Mission Aviation Fellowship]]'' cabang Wamena mengirimkan laporan pada [[Komando Distrik Militer]] Jayawijaya di [[Irian Jaya]]. Laporan itu mengatakan bahwa beberapa peneliti dari Tim Ekspedisi Lorentz 95 disandera oleh [[OPM]], kelompok [[Kelly Kwalik]]. Para sandera ditahan di [[Mapenduma, Jayawijaya|Mapenduma]], Distrik kecamatan [[Tiom, Jayawijaya|Tiom]], [[Jayawijaya]]. Ekspedisi yang telah berjalan sejak [[18 November]] [[1995]], memang melewati Mapenduma, sekitar 160&nbsp;km di barat daya [[Wamena]]. Pihak berwenang, dalam hal ini Kodam VIII/TrikoraMAKODAM Jayapura dan Brimob Polda Irian Jaya Jayapura segera menjalankan [[Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma]].
 
== Operasi pembebasan sandera ==
Baris 32:
Pasukan [[Komando Pasukan Khusus]] yang dipimpin [[Prabowo Subianto]] diterjunkan ke dalam misi pembebasan sandera tersebut.
 
Misi pembebasan sandera tersebut berakhir pada tanggal [[9 Mei]] [[1996]] setelah penyerbuan ke markas [[OPM]] di Desa [[Geselama]], [[Mimika]]. Saat operasi, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas. Mereka adalah Matheis Yosias Lasembu, seorang [[ornitologis]], dan Navy W. Th. Panekenen, seorang ahli biologi dari [[Universitas Nasional Jakarta]] Fakultas Biologi, keduanya berstatus [[Warga Negara Indonesia]]. Pasca peristiwa ini, Lasembu dimakamkan di [[Bandung]] sementara pemakaman Penekenan diadakan di [[Jakarta]]. Kisah penahanan dan pembebasan tawanan ini diceritakan dalam buku yang berjudul ''[[Sandera: 130 Hari Terperangkap di Mapenduma]]'' oleh [[Ray Rizal]] dan dilanjutkan oleh [[Nina Pane]] berdasarkan kisah [[Adinda Arimbi Saraswati]], salah satu dari sandera yang selamat.<ref name=ICRC>{{cite news|first=|last=|title=Papuan Separatist Leader Kwalik Shot Dead|url=http://us.en.news.viva.co.id/print_detail/printing/114689-papuan_separatist_leader_kwalik_shot_dead|work=vivanews.com|publisher=|date=2009-12-17|accessdate=2014-03-19}}</ref>
 
=== Insiden penembakan ===
{{utama|Insiden Penembakan Timika 1996}}
Pada [[15 April]] [[1996]] di tengah Operasi Pembebasan tersebut terjadi insiden terpisah, sebuah penembakan oleh anggota Kopassus bernama LetdaLetnan Inf.Dua Sanurip yang menurut laporan sedang menderita penyakit [[malaria]]. Dalam insiden ini Letkol Inf. Adel Gustimego (Komandan [[Detasemen 81 Kopassus]]) tewas.
 
Korban lainnya yang berasal dari jajaran [[Kopassus]] di antaranya adalah Mayor Inf. Gunawan, Kapten Inf. Djatmiko, Serma Jaswanto, dan Praka Rudi. Sedangkan dari [[Batalyon Infanteri 752|Yonif 752/Vira Yudha Sakti]] adalah Serma Joko, Praka Mochtar, Praka Kasiyanto, dan Praka Triyono. Satu lagi korban [[TNI]] berasal dari [[Koramil]] setempat di [[Timika]], yaitu Sertu Manase.
 
== Lihat pula ==
* [[OperasiEkspedisi DwikoraLorentz 95]]
* [[Pepera]]
 
== Pranala luar ==