Museum Anti Narkoba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aster Kyung (bicara | kontrib)
merevisi suntingan
Aster Kyung (bicara | kontrib)
menyunting artikel
Baris 1:
'''Museum Anti Narkoba (Wale Anti Narkoba atau WAN)''' adalah museum bertema [[Narkoba]] pertama yang ada di Indonesia, tepatnya berada di Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa, [[Sulawesi Utara]]. Kata ''Wale'' sendiri berasal dari bahasa Minahasa yang berarti "rumah".<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=|date=|url=http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff5ee7b646044330d686cd/70a6a7ea1d66f2a3c2ad77ace0924d5a.pdf|title=Katalog Museum Indonesia|location=|publisher=|isbn=978-979-8250-67-5|pages=|url-status=live}}</ref> Museum ini menginformasikan mengenai cara pencegahan danatau pemberantasan, penyalahgunaan, sertadan peredaran gelap Narkoba. Wale Anti Narkoba ini dibangun di Kompleks Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara, dimana didalamnya juga terdapat beberapa museum lainnya, seperti Museum Pinawetengan, Museum Rekor, Museum Tenun, dan lain-lain.

Pembangunan Museum Anti Narkoba ini berada dibawah naungan dari Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (YISBSU) yang bekerja sama dengan [[Badan Narkotika Nasional Indonesia|Badan Narkotika Nasional (BNN)]] dan Solidaritas Isteri Kabinet (SIKIB).<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Sulawesi Utara Dirikan Museum AntiNarkoba|url=https://regional.kompas.com/read/2013/10/27/1430144/Sulawesi.Utara.Dirikan.Museum.AntiNarkoba|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-12-02}}</ref> Ketua YISBSU, [[Benny Mamoto|Benny J Mamoto]], merupakan orang yang pertama kali memiliki gagasan mengenai pembangunan Museum ini.
 
== Latarbelakang Pembangunan Museum ==
Museum Anti Narkoba (atau biasa disingkat dengan WAN) didirikan pada tanggal 26 Februari 2014, bertepatan dengan kampanye BNN yang bertajuk "Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba". Dalam acara peresmiannya, diadakan berbagai jenis pertunjukkan seni, penanaman pohon, serta penyerahan bantuan yang dilakukan oleh Ratna Joko Suyatno selaku Ketua SIKIB sebagai bentuk partisipasi SIKIB dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Deputi Bidang Pencegahan BNN, Yappie Manafe, turut hadir dalam acara peresmian WAN. BNN memiliki peran sebagai penentu kebijakan dalam upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Pembangunan didirikannya WAN ini didasari dari tingginya jumlah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, terlebih yang berada di Sulawesi Utara. Pembangunan WAN di Sulawesi Utara pun dilatarbelakangi karena daerah Sulawesi Utara merupakan gerbang pintu masuk peredaran Narkoba di Indonesia Timur. Dengan kata lain, Sulawesi Utara adalah daerah dengan target potensial pemasaran penyalahgunaan Narkoba. Kasus penyalahgunaan Narkoba di Sulawesi Utara sediri dinilai menduduki peringkat ke-7 di dunia dengan angka prevalensi penyalahgunaan mencapai 2,1% atau sekitar 36.307 jiwa dari 1.728.900 penduduk Sulawesi Utara.<ref>{{Cite web|title=iHeritage.id|url=https://www.iheritage.id/public/content/museum-anti-narkoba-wale-anti-narkoba/261|website=www.iheritage.id|access-date=2020-12-04}}</ref>
 
Pembangunan dari WAN juga merupakan ''pilot project'' atau proyek percontohan awal bagi daerah lain yang akan membangun museum serupa. Seperti halnya [[Griya Anti Narkoba]] di Cipayung yang berada di Jakarta Timur, Rumah Anti Narkoba di Polres Muna Minahasa Tenggara, dan di Balikpapan saat ini sedang dalam proses pembangunan. Diharapkan untuk kedepannya, pembangunan museum-museum yang bertemakan tentang narkoba dapat mencegah dari penggunaan dan peredarannya.
Baris 21 ⟶ 25:
 
== Informasi Umum ==
Alamat WAN: Kompleks Pa’dior Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara, Jalan Raya Pinabetengan Desa Talikuran, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
 
Jarak tempuh ke museum: <ref name=":0" />