Teori belajar behavioristik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat. Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: Reinforcement and Punishment; Primary and Secondary Reinforcement; Schedules of Reinforcement; Contingency Management; Stimulus Control in Operant...
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Suntingan 182.1.57.151 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 180.245.85.126
Tag: Pengembalian
Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
 
'''Teori belajar behavioristik''' adalah sebuah teori yang dianut oleh [[Gage]] dan [[Berliner]] tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari [[pengalaman]] <ref>[Gage, N.L., & Berliner, D. 1979. ''Educational Psychology''. Second Edition, Chicago: Rand Mc. Nally]</ref>. Beberapa ilmuwan yang termasuk pendiri dan penganut teori ini antara lain adalah Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner.
 
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik [[pendidikan]] dan [[pembelajaran]] yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. [[Behaviorisme|Teori behavioristik]] dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.