Sanghyang Sasana Maha Guru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 56:
== Keterkaitan dengan Teks Lain ==
''Sanghyang Sasana Maha Guru'' memiliki keterkaitan cukup erat dengan beberapa teks yang telah diketahui sebelumnya, salah satunya dengan teks prosa ''[[Sanghyang Siksa Kandang Karesian]].'' beberapa penjelasan bagian seperti ''dasaindriya, siksa kandang, trikaya mandala parisuda,'' dan tiga unsur: ''bayu, sabda, hidep'' disebutkan dalam kedua teks dan saling melengkapi. Teks lain yang memiliki korelasi dengan ''Sanghyang Sasana Maha Guru'' adalah ''[[Sewaka Darma]]''<ref>{{Cite book|date=1987|url=https://books.google.co.id/books?id=DLctAAAAMAAJ&q=sewaka+darma&dq=sewaka+darma&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjNqc7AwL_tAhUPWCsKHRGtBkcQ6AEwAHoECAAQAg|title=Sewaka darma (Kropak 408) ; Sanghyang siksakandang karesian (Kropak 630) ; Amanat Galunggung (Kropak 632): transkripsi dan terjemahan|publisher=Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|language=id}}</ref>. Walaupun ''Sewaka Darma'' berbentuk [[puisi]], tetapi unsur penjelasan istilah dan ajarannya saling berhubungan erat. Misalnya dalam pencapaian menuju unsur ''bayu, sabda, hidep'' dan kelepasan jiwa. Pada bagian ke-38 di dalam ''Sanghyang Sasana Maha Guru'' disebutkan penjelasan ''Ndah Sang Hyang Hayu,'' yaitu makna [[Filosofis|filofofis]] dan [[magis]] dari setiap suku kata. Di sisi lain terdapat naskah ''[[Sang Hyang Hayu]]'' yang pada permulaan teksnya persis menyebutkan ungkapan itu<ref>{{Cite book|last=Darsa|first=Undang Ahmad|date=1998|url=https://books.google.co.id/books?id=ZPEFtwAACAAJ&dq=sanghyang+hayu&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjzveytwb_tAhVV6XMBHQmpB_0Q6AEwAHoECAAQAQ|title=Sang Hyang Hayu: kajian filologi naskah bahasa Jawa Kuno di Sunda pada abad XVI|language=id}}</ref>.
==Referensi==
|