Protein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Metode penelitian: Hasil terjemahan dari en.wp
Baris 91:
Protein lain yang berfungsi struktural adalah [[protein motorik]] seperti [[miosin]], [[kinesin]], dan [[dinein]], yang mampu menghasilkan gaya mekanis. Protein-protein ini sangat penting untuk [[motilitas]] seluler pada organisme bersel tunggal dan [[Spermatozoid|sperma]] pada banyak organisme multisel yang bereproduksi [[Reproduksi seksual|secara seksual]]. Mereka juga menghasilkan kekuatan yang digunakan dalam kontraksi [[otot]],<ref>van Holde and Mathews, pp. 258–64, 272.</ref> serta memainkan peran penting dalam transportasi intraseluler.
 
== Metode penelitianstudi ==
Aktivitas dan struktur protein dapat diperiksa ''secara [[in vitro]],'' ''[[in vivo]], dan [[in silico]]''. Studi '''''in vitro''''' tentang protein yang dimurnikan dalam lingkungan terkontrol berguna untuk mempelajari bagaimana protein menjalankan fungsinya. Misalnya, studi [[kinetika enzim]] mengeksplorasi [[Mekanisme reaksi|mekanisme kimiawi]] dari aktivitas katalitik enzim dan afinitas relatifnya terhadap berbagai kemungkinan molekul substrat. Sebaliknya, percobaan '''''in vivo''''' dapat memberikan informasi tentang peran fisiologis protein dalam konteks [[Biologi sel|sel]] atau bahkan [[Makhluk hidup|organisme]] secara keseluruhan. Studi in '''''silico''''' menggunakan metode komputasi untuk mempelajari protein.
=== Metode pembuktian protein ===
* Tes [[UV-Absorbsi]]
* [[Reaksi Xanthoprotein]]
* [[Reaksi Millon]]
* [[Reaksi Ninhydrin]]
* [[Reaksi Biuret]]
* [[Reaksi Bradford]]
* Tes [[Protein berdasar Lowry]]
* Tes [[Asam Bicinchonin|BCA-]]
 
== Nutrisi ==
Kebanyakan [[mikroorganisme]] dan tumbuhan dapat melakukan biosintesis untuk menghasilkan semua 20 asam amino standar, sedangkan hewan (termasuk manusia) harus memperoleh beberapa asam amino dari [[Diet (nutrisi)|makanan]].<ref name="Voet2">Voet D, Voet JG. (2004). ''Biochemistry'' Vol 1 3rd ed. Wiley: Hoboken, NJ.</ref> Asam amino-asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri oleh organisme disebut sebagai [[amino accid|asam amino esensial]]. Enzim kunci yang menyintesis asam amino tertentu tidak terdapat pada hewan—seperti [[aspartokinase]], yang mengkatalisis langkah pertama dalam sintesis [[Lisina|lisin]], [[Metionina|metionin]], dan [[Treonina|treonin]] dari [[Asam aspartat|aspartat]]. Jika asam amino ada di lingkungan, mikroorganisme dapat menghemat energi dengan mengambil asam amino dari lingkungannya dan [[Downregulation dan upregulation|menurunkan]] jalur biosintetiknya.
Akibat kekurangan protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
 
Pada hewan, asam amino diperoleh melalui konsumsi makanan yang mengandung protein. Protein yang tertelan kemudian dipecah menjadi asam amino melalui [[pencernaan]], yang biasanya melibatkan [[denaturasi]] protein melalui paparan [[asam]] dan [[hidrolisis]] oleh enzim yang disebut [[protease]]. Beberapa asam amino yang dicerna digunakan untuk biosintesis protein, sementara yang lain diubah menjadi [[glukosa]] melalui [[glukoneogenesis]], atau dimasukkan ke dalam [[siklus asam sitrat]]. Penggunaan protein sebagai bahan bakar sangat penting dalam kondisi [[kelaparan]] karena memungkinkan protein tubuh digunakan untuk menyokong kehidupan, terutama protein yang ditemukan di [[otot]].<ref name="BrosnanJ">{{cite journal|date=June 2003|title=Interorgan amino acid transport and its regulation|journal=The Journal of Nutrition|volume=133|issue=6 Suppl 1|pages=2068S–72S|doi=10.1093/jn/133.6.2068S|pmid=12771367|vauthors=Brosnan JT|doi-access=free}}</ref>
Kekurangan protein bisa berakibat fatal:
* Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -[[Keratin]])
* Yang paling buruk ada yang disebut dengan [[Kwasiorkor]], penyakit kekurangan protein.<ref>Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. ''British J Nutr'' 26:71-74.</ref> Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya [[aszit|busung lapar]], yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan [[odem]].Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
** [[lemah otot|hipotonus]]
** gangguan pertumbuhan
** [[hati lemak]]
* Kekurangan yang terus menerus menyebabkan [[marasmus]] dan berkibat kematian.
 
Pada hewan seperti anjing dan kucing, protein menjaga kesehatan dan kualitas kulit dengan mendorong pertumbuhan folikel rambut dan keratinisasi sehingga mengurangi kemungkinan munculnya bau busuk pada kulit.<ref name="Watson_1998">{{Cite journal|year=1998|title=Diet and skin disease in dogs and cats|journal=The Journal of Nutrition|volume=128|issue=12 Suppl|pages=2783S–89S|doi=10.1093/jn/128.12.2783S|pmid=9868266|vauthors=Watson TD}}</ref> Protein berkualitas buruk juga berperan dalam kesehatan saluran cerna dengan meningkatkan potensi perut kembung dan senyawa berbau pada anjing karena ketika protein mencapai usus besar dalam keadaan tidak tercerna, mereka difermentasi menghasilkan gas hidrogen sulfida, indol, dan skatol.<ref name="Case_2010">{{Cite book|vauthors=Case LP, Daristotle L, Hayek MG, Raasch MF|year=2010|title=Canine and Feline Nutrition-E-Book: A Resource for Companion Animal Professionals|publisher=Elsevier Health Sciences}}</ref> Anjing dan kucing mencerna protein hewani lebih baik dibandingkan protein nabati, tetapi produk hewani berkualitas rendah dicerna dengan buruk, termasuk kulit, bulu, dan jaringan ikat.<ref name="Case_2010" />
Sumber protein
* [[Daging]]
* [[Ikan]]
* [[Telur]]
* [[Susu]], dan produk sejenis [[Quark]]
* [[Tumbuhan berbiji]]
* [[Suku polong-polongan]]
* [[Kentang]]
 
*Kekurangan Yangprotein palingbisa burukmengakibatkan adakerontokan yangrambut disebut(rambut denganterdiri dari 97-100% dari [[Kwasiorkorkeratin]]) hingga [[busung lapar]], penyakit kekurangan protein.<ref>Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. ''British J Nutr'' 26:71-74.</ref> BiasanyaKekurangan pada anak-anak kecilprotein yang menderitanya,terus dapatmenerus dilihat dari yang namanyamenyebabkan [[aszit|busung laparmarasmus]], yangdan disebabkanberkibat oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan [[odem]]kematian.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne [[Lafayete Mendel]], Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada [[kelinci]]. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan [[protein hewani]], sedangkan grup yang lain diberikan [[protein nabati]]. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari [[University of California, Berkeley|Universitas Berkeley]] menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
 
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne [[Lafayete Mendel]], Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada [[kelinci]]. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan [[protein hewani]], sedangkan grup yang lain diberikan [[protein nabati]]. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari [[University of California, Berkeley|Universitas Berkeley]] menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.{{Butuh rujukan}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==