Protein: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Copyedit, menghapus “Bacaan lanjutan” yang tidak relevan |
|||
Baris 1:
[[Berkas:Myoglobin.png|ka|jmpl|Representasi struktur 3D dari protein [[mioglobin]] yang berstruktur [[Alpha helix|α-heliks]] (diberi warna [[toska]]). Mioglobin adalah protein pertama yang strukturnya berhasil diketahui melalui [[kristalografi sinar-X]]. Di bagian kanan-tengah, di antara berbagai lilitan, terdapat sebuah [[gugus prostetik]] yang disebut [[heme]] (diberi warna abu-abu) dan sebuah molekul [[oksigen]] (merah) yang diikatnya.]]
'''Protein''' adalah kelompok [[biomolekul]]
Sejumlah asam amino membentuk rantai lurus yang disebut [[polipeptida]]. Suatu protein terdiri dari paling kurang satu polipeptida panjang. Polipeptida pendek (dengan kurang dari 20–30 asam amino) biasanya tidak dianggap sebagai protein, tetapi disebut molekul [[peptida]] atau [[oligopeptida]]. Masing-masing asam amino dalam protein terikat ke asam amino di dekatnya dengan [[ikatan peptida]]. Urutan asam amino dalam protein ditentukan oleh urutan gen, yang disandi dalam kode genetik. Secara umum, kode genetik menghasilkan 20 asam amino standar, meskipun beberapa organisme memiliki asam amino tambahan. Tak lama setelah atau bahkan selama [[Sintesis protein|sintesis]], residu dalam protein sering dimodifikasi secara kimiawi melalui proses [[modifikasi pascatranslasi]] yang mengubah sifat fisik dan kimia, lipatan, stabilitas, aktivitas, dan fungsi protein. Beberapa protein memiliki gugus nonpeptida (bukan asam amino), yang dapat disebut [[Kofaktor (biokimia)|kofaktor]] dan [[gugus prostetik]]. Beberapa protein juga dapat bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu, dan kelompok seperti ini sering membentuk [[kompleks protein]] yang stabil.
Baris 109:
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne [[Lafayete Mendel]], Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada [[kelinci]]. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan [[protein hewani]], sedangkan grup yang lain diberikan [[protein nabati]]. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari [[University of California, Berkeley|Universitas Berkeley]] menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.{{Butuh rujukan}}
== Referensi ==
|