Protein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Copyedit, menghapus “Bacaan lanjutan” yang tidak relevan
RianHS (bicara | kontrib)
Copyedit
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
[[Berkas:Myoglobin.png|ka|jmpl|Representasi struktur 3D dari protein [[mioglobin]] yang berstruktur [[Alpha helix|α-heliks]] (diberi warna [[toska]]). Mioglobin adalah protein pertama yang strukturnya berhasil diketahui melalui [[kristalografi sinar-X]]. Di bagian kanan-tengah, di antara berbagai lilitan, terdapat sebuah [[gugus prostetik]] yang disebut [[heme]] (diberi warna abu-abu) dan sebuah molekul [[oksigen]] (merah) yang diikatnya.]]
'''Protein''' adalah kelompok [[biomolekul]] berukuran [[makromolekul|besar]] yang terbentuk dari satu rantai panjang [[asam amino]] atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup, di antaranya sebagai [[Katalisis enzim|katalismempercepat reaksi-reaksi metabolisme]], [[Replikasi DNA|mereplikasi DNA]], [[Persinyalan sel|menanggapi rangsangan]], memberi [[Sitoskeleton|bentuk sel]] dan tubuh, dan [[Transportasi intrasel|memindahkan molekul]] dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama antara satu protein dan protein lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang ditentukan oleh [[Urutan asam nukleat|urutan nukleotida]] dari [[gen|gen-gennya]], dan biasanya menyebabkan [[Pelipatan protein|lipatan protein]] menjadi [[Struktur protein|struktur tiga dimensi khusus]] yang sesuai dengan fungsinya.
 
Sejumlah asam amino membentuk rantai lurus yang disebut [[polipeptida]]. Suatu protein terdiri dari paling kurangminimum satu polipeptida panjang. Polipeptida pendek (dengan kurang dari 20–30 asam amino) biasanya tidak dianggap sebagai protein, tetapi disebut molekul [[peptida]] atau [[oligopeptida]]. Masing-masing asam amino dalam protein terikat ke asam amino di dekatnya denganoleh [[ikatan peptida]]. Urutan asam amino dalam protein ditentukan oleh urutan gen, yang disandi dalam kode genetik. Secara umum, kode genetik menghasilkan 20 asam amino standar, meskipun beberapa organisme memiliki asam amino tambahan. Tak lama setelah atau bahkan selama [[Sintesis protein|sintesis]], residu dalam protein sering dimodifikasi secara kimiawi melalui proses [[modifikasi pascatranslasi]] yang mengubah sifat fisik dan kimia, lipatan, stabilitas, aktivitas, dan fungsi protein. Beberapa protein memiliki gugus nonpeptida (bukan asam amino), yang dapat disebut [[Kofaktor (biokimia)|kofaktor]] dan [[gugus prostetik]]. Beberapa protein juga dapat bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu, dan kelompok seperti ini sering membentuk [[kompleks protein]] yang stabil.
 
Begitu terbentuk, protein hanya ada untuk jangka waktu tertentu lalu [[Proteolisis|didegradasi]] dan didaur ulang dalam sel melalui proses [[pergantian protein]]. Umur protein diukur berdasarkan [[Waktu paruh|waktu paruhnya]] dan mencakup rentang yang panjang. Protein bisa berumur beberapa menit hingga beberapa tahun dengan umur rata-rata 1–2 hari dalam sel mamalia. Protein yang abnormal atau salah lipatan terdegradasi lebih cepat, baik karena ditargetkan untuk dihancurkan atau karena tidak stabil.
 
Bersama dengan biomolekul raksasa lainnya seperti [[polisakarida]] dan [[asam nukleat]], protein merupakan bagian esensial dari organisme dan terlibat dalam hampir seluruh proses di dalam [[Sel (biologi)|sel]]. Sebagian protein adalah [[enzim]] yang berfungsi sebagai [[Katalisis|katalis]] dalam reaksi-reaksi biokimia dan bersifat vital untuk [[metabolisme]]. Sebagian protein memiliki fungsi pembentuk atau penguat, misalnya protein [[aktin]] dan [[miosin]] dalam otot dan protein-protein dalam [[sitoskeleton]]. Protein-protein lainnya memiliki peran penting dalam [[persinyalan sel]], [[respons imun]], [[adhesi sel]], dan [[siklus sel]]. Hewan memerlukan protein dalam makanannya sebagaiuntuk sumbermemperoleh [[asam amino esensial]] yang tidak bisa [[Sintesis asam amino|disintesis]] di dalam tubuh. [[Sistem pencernaan]] memecah protein dari makanan untuk dapat digunakan dalam metabolisme.
 
Protein dapat [[Pemurnian protein|dimurnikan]] dari komponen seluler lainnya menggunakan berbagai teknik seperti [[ultrasentrifugasi]], [[Reaksi pengendapan|presipitasi]], [[elektroforesis]], dan [[kromatografi]]. [[Rekayasa genetika]] memungkinkan sejumlah metode untuk memfasilitasi pemurnian ini. Metode yang biasa digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi protein yaitu [[imunohistokimia]], [[mutagenesis terarah-lokasi]], [[kristalografi sinar-X]], [[Resonansi magnet inti|resonansi magnetik inti,]] dan [[spektrometri massa]].