Hizbul Wathan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
|abbreviation = HW
|motto = Fastabiqul Khairaat: "Berlomba-lomba dalam kebaikan"
|formation = 20 Desember 1918
|status = Organisasi otonom dalamOtonom Muhammadiyah
|purpose = Pendidikan anak, remaja dan pemuda
|headquarters = [[Yogyakarta]] dan Jakarta
Baris 18:
Gerakan Kepanduan '''Hizbul Wathan''' (disingkat HW) adalah salah satu [[organisasi]] otonom (ortom) di lingkungan [[Muhammadiyah|Persyarikatan Muhammadiyah]]. Ortom Muhammadiyah lainnya adalah: 'Aisyiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah (NA), Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), [[Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah]] (IMM), [[Tapak Suci Putera Muhammadiyah]], dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
 
HW didirikan pertama kali di [[Yogyakarta]] pada 1336 H ([[1918]] M) atas prakarsa [[Ahmad Dahlan|KH Ahmad Dahlan]], yang merupakan pendiri [[Muhammadiyah]]. Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di [[Solo]], dan melihat latihan PanduJ.P.O (Javansche Padvinders Organisatie) di alun-alun Mangkunegaran Solo. GerakanHW ini kemudian meniadakan kegiatan dan bergabung ke dalam [[Pramuka|Gerakan Pramuka]] pada [[1961]], dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H ([[18 November]] [[1999]] M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 [[Dzulhijjah]] 1423 H ([[2 Februari]] [[2003]]).
 
Kader-kader HW yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain : Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadikusuma, Prof. Abdul Kahar Muzakir, Mr Kasman Singodimejo, Haji Adam Malik, Kyai Haji M. Yunus Anis, Jenderal Besar TNI M. Soeharto, Kyai Haji Dimyati, Surono, Sunandar Priyo Sudarmo, dan lain-lain
 
HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi [[muslim]] yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.