Stasiun Panarukan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k kelas tidak diketahui atau berstatus tanpa kelas di MOP5, replaced: stasiun kereta api nonaktif kelas I → stasiun kereta api nonaktif using AWB
Baris 19:
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| class = I
| nomor = 5618
| letak = km 284+016 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-'''''Panarukan'''''
| close_type = PTKA
}}
'''Stasiun Panarukan (PNR)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] kelas I yang terletak di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember|Wilayah Aset IX Jember]] pada ketinggian +3 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di [[Kabupaten Situbondo]] dan juga merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|Kalisat-Panarukan]].
 
Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ditambah gudang dan lima sepur simpan (khusus bongkar muat barang).<ref name=":0">Grafik Perjalanan Kereta Api 2002. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia.</ref> Arsitektur stasiun ini mirip dengan [[Stasiun Situbondo]].
 
== Sejarah ==
Stasiun ini dibuka pada tahun 1 Oktober 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 &nbsp;km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staats Spoorwegen]] (SS). Jalur ini merupakan segmen terakhir dari megaproyek jalur kereta api Probolinggo–Panarukan yang konsesinya keluar pada 23 Juni 1893.<ref name=":02">{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|first=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|location=Batavia}}</ref><ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1894|title=Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan|url=|journal=de Indische gids|volume=16|issue=|pages=1173|doi=}}</ref>
 
Sebelum tahun [[1980]], stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan. Pada tahun 1980-an, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjungwangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari [[Sungai Sampeyan]].<ref>{{Cite book|title=Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan.|url=https://www.worldcat.org/oclc/298706775|publisher=Penerbit Buku Kompas|date=[2008]|location=Jakarta|isbn=9789797093914|oclc=298706775|last=Penerbit Buku Kompas.}}</ref> Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun [[1990]]. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.
Baris 39 ⟶ 38:
== Referensi ==
{{reflist}}{{stasiun berdekatan|system=KAI|line=Kalisat–Panarukan|left=Tribungan}}
{{stasiun-Jatim-stub}}
 
[[Kategori:Panarukan, Situbondo]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Panarukan]]
 
 
{{stasiun-Jatim-stub}}