Bahasa Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 55:
Bahasa Jawa Baru tumbuh menjadi ragam literer utama bahasa Jawa sejak abad ke-16. Peralihan bahasa ini terjadi secara bersamaan dengan datangnya pengaruh Islam.{{sfn|Wedhawati, dkk|2006|p=1}} Pada awalnya, ragam baku bahasa Jawa Baru didasarkan pada ragam bahasa wilayah [[pasisir|pantai utara Jawa]] yang masyarakatnya pada saat itu sudah beralih menjadi Islam. Karya tulis dalam ragam bahasa ini banyak yang bernuansa keislaman, dan sebagiannya merupakan terjemahan dari bahasa Melayu.{{sfn|Ogloblin|2005|p=591}} Bahasa Jawa Baru juga mengadopsi [[Abjad Arab|huruf Arab]] dan menyesuaikannya menjadi [[Abjad Pegon|huruf Pegon]].{{sfn|Wedhawati, dkk|2006|p=1}}{{sfn|Ogloblin|2005|p=591}}
Kebangkitan [[Kesultanan Mataram|Mataram]] menyebabkan ragam tulisan baku bahasa Jawa beralih dari wilayah pesisir ke pedalaman. Ragam tulisan inilah yang kemudian dilestarikan oleh penulis-penulis Surakarta dan Yogyakarta, dan menjadi dasar bagi ragam baku bahasa Jawa masa kini.{{sfn|Ogloblin|2005|p=591}} Perkembangan bahasa lainnya yang diasosiasikan dengan kebangkitan Mataram pada abad ke-17 adalah pembedaan antara tingkat tutur ''[[ngoko]]'' dan ''[[krama]]''.{{sfn|Wedhawati, dkk|2006|p=11}} Pembedaan tingkat tutur ini tidak dikenal dalam bahasa Jawa Kuno.{{sfn|Ogloblin|2005|p=591}}{{sfn|Wedhawati, dkk|2006|p=11}}
Buku-buku cetak dalam bahasa Jawa mulai muncul sejak tahun 1830-an, awalnya dalam [[aksara Jawa]], walaupun kemudian [[alfabet Latin]] juga mulai digunakan. Sejak pertengahan abad ke-19, bahasa Jawa mulai digunakan dalam novel, cerita pendek, dan puisi bebas. Kini, bahasa Jawa digunakan dalam berbagai media, mulai dari buku hingga acara televisi. Ragam bahasa Jawa Baru yang digunakan sejak abad ke-20 hingga sekarang terkadang disebut pula "bahasa Jawa Modern".{{sfn|Ogloblin|2005|p=591}}
Baris 233:
! rowspan="2" | Akhiran
|-
! ''[[Kata ngoko|Ngoko]]''
! ''[[Kata madya|Madya]]''
! ''[[Kata krama|Krama]]''
! ''[[Kata krama inggil|Krama inggil]]/''<br />''[[Kata krama andhap|andhap]]''
|-
| {{gcl|1SG}}, {{gcl|1PL.EXCL|persona pertama, jamak eksklusif}}<br />'aku, saya, kami'
|