Konten dihapus Konten ditambahkan
Agusti lase (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Agusti lase (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 55:
Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir Romawi, yaitu aliran [[Gereja Yesus Sejati]], [[Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh]],<!-- [[Gereja Baptis Hari Ketujuh]], [[Perserikatan Gereja Tuhan]],--> kaum [[Yahudi Mesianik]]<!--, dan [[Gereja Jemaat Allah Global Indonesia]]-->. [[Saksi-Saksi Yehuwa]] juga tidak merayakan Natal.
 
Namun pendapat-pendapat mengenai keterkaitan perayaan Natal dengan tradisi pagan tersebut sudah usang dan banyak ditinggalkan. Penanggalan Natal 25 Desember yang dianggap sebagai ritus pagan sebenarnya baru dimasalahkan abad 18 oleh Paul Ernst Jablonsky. Menurut teolog dari Jerman ini, Perayaan Natal tanggal 25 Desember berasal dari ritus pagan “Natalis Sol Invicti” (Lahirnya Dewa Matahari yang tak terkalahkan). Anehnya, teori spekulatif ini tidak merujuk dokumen-dokemen kuno ini, malah diikuti oleh rahib Benedictan. Dan sejak beberapa encyclopedia mengutipnya tak “check and recheck”, teori asumsi ini menyebar ke seluruh dunia.
Memperingati hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus, adalah sebagai ungkapan atau tindakan bersyukur dari setiap orang yang percaya bahwa kehadiran sosok Yesus Kristus tidak ada yang menyamai bahwa Dia yang menyelamatkan umat manusia dari dosa.Tentang kontrofersi yang timbul ditengah para teolog kristen sebenarnya tidak terpengaruh karena mau tanggal berapapun jika tidak mempunyai nilai rohani itu juga tdk berguna. yang terpenting bahwa Yesus pernah Lahir jadi seperti manusia.
 
Faktanya Paus Telesporus di Roma sudah merayakan misa malam Natal 24 Desember sejak tahun 125. Lalu Uskup Theofilus di Kaesarea merayakan Natal 25 Desember 160. Meskipun tanggal kelahiran Yesus ini baru dikanonkan tahun 189, tak lama sesudah Demetrius I menjadi Patriarkh Gereja Alexandria l, namun ini sangat jauh sebelum munculnya kultus perayaan dewa Matahari di Roma tahun 274. Jadi perayaan Natal sebagai tanggal kelahiran Yesus sudah ada lebih dahulu sebelum perayaan dewa Matahari.