Pengolahan tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mikroba → mikrob
PERBAIKAN, TOLONG TINJAU, ISI SEBELUMNYA MIRIP BUKU TEKS PELAJARAN BUKAN ENSIKLOPEDIA
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
'''Pengolahan tanah''' adalah proses di mana [[tanah]] digemburkan dan dilembekkan dengan menggunakan [[bajak]] ataupun [[garu]] yang ditarik dengan berbagai [[tenaga pertanian|sumber tenaga]], seperti [[tenaga manusia]], [[hewan pekerja|tenaga hewan]], dan [[mesin pertanian]] ([[traktor]]). Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga [[udara]] dan [[cahaya matahari]] menyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkan [[kesuburan tanah|kesuburannya]]. Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap sering menyebabkan kesuburannya berkurang.
 
Pengolahan tanah yang lebih dalam dan lebih teliti diklasifikasikan sebagai pengolahan primer, dan pengolahan tanah yang lebih dangkal dan kadang-kadang lebih selektif lokasi adalah pengolahan sekunder. Pengolahan tanah primer seperti pembajakan cenderung menghasilkan permukaan akhir yang kasar, sedangkan pengolahan sekunder cenderung menghasilkan permukaan akhir yang lebih halus, seperti yang diperlukan untuk membuat persemaian yang baik untuk banyak tanaman. ''Harrowing'' dan ''rototilling'' sering menggabungkan pengolahan tanah primer dan sekunder menjadi satu proses.
Pengolahan tanah mempunyai tujuan sebagai berikut :
 
"''Tillage''" juga bisa berarti tanah yang diolah. Kata "kultivasi" memiliki beberapa pengertian yang secara substansial tumpang tindih dengan "pengolahan tanah". Dalam konteks umum, keduanya bisa merujuk pada pertanian. Dalam pertanian, keduanya bisa mengacu pada segala jenis agitasi tanah. Selain itu, "budidaya" atau "budidaya" dapat merujuk pada pengertian yang lebih sempit dari pengolahan tanah sekunder yang dangkal dan selektif di ladang tanaman baris yang membunuh [[gulma]] sambil merawat tanaman.
1. Untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih atau akar.
 
2. Untuk mengendali gulma atau untuk menghilangkan tanaman yang berlebih
 
3. Untuk menata sisa tanaman.
 
4. Untuk mengurangi erosi tanah dengan mengikuti cara semacam pengolahan menurut garis tinggi, pembumbunan dan penempatan sampahan secara tepat. Didaerah yang mempunyai lereng dengan sudut kemiringan yang tinggi harus dibuat sengkedan atau terassering.
 
5. Untuk membenamkan dan mencampur pupuk, pestisida atau bahan tambahan ke dalam tanah.
 
== Sistem pengolahan tanah ==