Stasiun Plabuan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k penggantian berada --> terletak, replaced: yang berada di → yang terletak di using AWB |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Per 21 Desember 2020, aksara Jawa yang tidak kunjung diimplementasikan di lapangan dianggap trivial dan ditetapkan sebagai riset asli. |
||
Baris 18:
| class = III/kecil
}}
'''Stasiun Plabuan (PLB)'''
Awalnya stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] segmen [[Stasiun Ujungnegoro|Ujungnegoro]]-[[Stasiun Weleri|Weleri]] resmi dioperasikan mulai pertengahan Maret 2014<ref>{{Cite web|url=http://beritatrans.com/2014/02/26/switchover-terakhir-di-jalur-ganda-ka-pantura/|title=Switchover Terakhir di Jalur Ganda KA Pantura|last=|first=|date=2014-02-26|website=Berita Trans|language=id|access-date=2019-02-10}}</ref>, terdapat satu jalur lurus baru yang ditambahkan di peron sisi stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi tiga. Jalur lurus baru tersebut dijadikan sebagai jalur 1 yang baru sebagai sepur lurus hanya untuk arah [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], jalur 1 eksisting sedikit digeser ke arah utara dan diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur belok dengan penambahan [[sepur badug]] di kedua ujungnya, sedangkan jalur 2 eksisting diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus untuk arah [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] saja. Selain itu, sistem persinyalan elektrik yang lama telah diganti dengan yang baru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]]. Pembangunan jalur ganda di segmen [[Stasiun Kuripan|Kuripan]]–[[Stasiun Krengseng|Krengseng]] menggunakan trase baru dengan mengepras [[bukit]] sekaligus menonaktifkan sebagian titik trase lama yang terletak di pinggir [[pantai]].
|