Sewaka Darma (Sunda Kuno): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 23:
Pada tahun yang sama dilakukan transliterasi, rekonstruksi, suntingan teks dan terjemahan atas dua naskah Ciburuy (''Ciburuy I'' dan ''Ciburuy II'') yang juga mengandung teks ''Sewaka Darma''.<ref name=":3">{{Cite book|last=Sardjono, Ekadjati, Kalsum|first=|date=1987/1988|url=|title=Naskah Sunda: Transliterasi dan Terjemahan|location=Bandung|publisher=Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref>''<ref name=":52">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1162374023|title=Tata pustaka : sebuah pengantar terhadap tradisi tulis Sunda kuna : kajian|location=Jakarta|isbn=978-623-200-245-6|others=Perpustakaan Nasional (Indonesia),, Masyarakat Pernaskahan Nusantara,|oclc=1162374023}}</ref>'' Dari analisis terhadap kedua naskah Ciburuy tersebut didapati bahwa susunan lempir telah acak dan bercampur dengan teks lain. Selain itu terdapat empat model aksara Sunda kuno yang digunakan untuk menulis. Penelitian terhadap naskah lain dengan isi teks yang sama di Perpustakaan Nasional dengan kodel L 424 dan 425 dilakukan oleh Undang A. Darsa dalam disertasinya.<ref name=":0" />''<ref name=":52" /><ref name=":1" /><ref name=":02" />''
Belakangan, teks ''Sewaka Darma'' diteliti dari berbagai sisi keilmuan. Antara lain yang dikerjakan oleh Yusuf Siswantara (2016) membahas aspek pedagogisnya.<ref>{{Cite journal|last=Siswantara|first=Yusuf|date=2016|title=Sewaka Darma: Pembelajaran Keutamaan Kehidupan dan Implikasi Pedagogisnya|url=http://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/4609|language=Indonesia|issn=2406-8098}}</ref> Tinjauan aspek etika guru dan murid yang
== Perbandingan Bagian Awal Teks ==
|