Kusumanto Setyonegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13:
Kusumanto memulai pendidikannya di ''Europese Lagere School'' di Jember dan dilanjutkan di Surabaya hingga tahun 1938. Kemudian ia melanjutkan di ke ''Hogere Burgere School'' di Surabaya sampai tahun 1943. Kusumanto selanjutnya bersekolah di ''Konig Willem Drie'' di Jakarta. Setelah Jepang menduduki Indonesia, pada tahun 1947, Kusumanto pun beralih ke Sekolah Menengah Tinggi di Jakarta. Namun usai kejatuhan bala tentara Jepang dalam Perang Dunia II, Kusumanto memilih meninggalkan sekolahnya di Jakarta dan ikut berjuang untuk Indonesia di Karawang dan Rengasdengklok.<ref name=":0" />
 
Kusumanto di masa kecilnya memang bercita-cita menjadi dokter, atau guru. Alasannya, kedua profesi itu bersifat independen. <ref name=":1">{{Cite web|title=Apa dan Siapa - R. KUSUMANTO SETYONEGORO|url=http://ahmad.web.id/sites/apa_dan_siapa_tempo/profil/R/20030625-51-R_2.html|website=ahmad.web.id|access-date=2020-12-26}}</ref>Diberi kebebasan penuh oleh orangtuanya untuk memilih hari depannya, pria kelahiran Semarang itu lalu memilih masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), rampung pada 1953. Sejak tahun itu pula ia menjadi asisten di almamaternya, sampai kemudian diangkat sebagai guru besar pada universitas yang sama (1965).<ref name=":1" />
 
Kusumanto adalah penerima beasiswa ''Colombo Plan'' di bidang psikiatri di University of California, Berkeley, San Fransisco pada tahun 1959. Pada tahun berikutnya (1960) dia melanjutkan ke New York College of Neurology and Psychiatry, dan pada 1965 ke University of South Wales di Sydney, Australia.