Gereja Kristen Jawa Salib Putih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 28:
Selain mendapatkan bantuan dari komite, para pengungsi juga dilatih dengan berbagai keterampilan untuk menggarap kawasan ini, yaitu bertani, beternak, dan membuka areal perkebunan ([[kopi]], [[vanili]], [[karet]], [[lengkeng]], dan [[Rumput gajah|rumput gajah)]].''{{sfnp|Mulyati|2020|p=305|ps=|}}'' Selanjutnya, bagi para pengungsi yang telah sembuh diberi kesempatan untuk bertransmigrasi ke [[Sumatra]] maupun [[Sulawesi]], sedangkan bagi yang tidak bersedia diberi tanah dan tempat tinggal hampir seluas 12 hektare di wilayah tersebut.''{{sfnp|Rahardjo, dkk|2013|p=72-73|ps=}}'' Dalam perkembangannya, areal ini bertambah luas karena mendapatkan hibah dari wedana serta tambahan hasil pembelian tanah yang dilakukan oleh keluarga Emmerick.''{{sfnp|Platzdasch|2014|p=72|ps=}}''
 
Berhubung sebagian besar pengungsi yang tidak ingin bertransmigrasi bersedia memeluk agama Kristen, dibangunlah sebuah gereja di wilayah itu pada 1902.''{{sfnp|Mulyati|2020|p=305|ps=|}}'' Bangunan gereja ini terbuat dari kayu jati dengan menara di puncaknya sebagai tempat lonceng gereja. Lonceng itu merupakan hadiah dari pemerintah Belanda yang berangka tahun [[1682]].''{{sfnp|Rahardjo, dkk|2013|p=74|ps=}}'' Pada tahun itu pula komite yang didirikan oleh keluarga Emmerick berganti nama menjadi ''Witte Kruis Kolonie''.''{{sfnp|Mulyati|2020|p=305|ps=|}}'' Nama ini dalam [[bahasa Indonesia]] berarti "Perkumpulan Salib Putih".''{{sfnp|Rohman|2020|p=125|ps=: "(...) bahkan ada satu komunitas pimpinan A. Van Emmerick yang memiliki jemaat mencapai <u>+</u> 700 orang. Komunitas ini dinamakan dengan Witte Kruis atau Salib Putih".}}'' Yayasan tersebut belum berbadan hukum, tetapi mempunyai hak otonomi sendiri.''{{sfnp|Mulyati|2020|p=305|ps=|}}''
 
[[Berkas:Yayasan Sosial Kristen Salib Putih (1).jpg|jmpl|280x280px|Yayasan Sosial Kristen Salib Putih (YSKSP) adalah komite sosial yang mengelola kawasan Salib Putih ({{harvnb|Mulyati|2020||p=306}}).]]