Aman Abdurrahman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 17210912 oleh Symphonium264 (bicara)(Twinkle)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
Taufik Andrie, pengamat terorisme dari Institute for International Peace Building menyebut bahwa Aman adalah pelopor berkembangnya gerakan ISIS di Indonesia. Ia mengagumi konsep "daulah" yang menjadi ideologi ISIS, dan menyatakan dukungannya terhadap mereka.{{sfn|Sohuturon|2017}} Pada bulan Oktober 2014, ia memanggil beberapa rekannya untuk menjenguknya di LP Kembang Kuning Nusakambangan, meminta mereka untuk mendukung gerakan ISIS pimpinan [[Abu Bakr al-Baghdadi]], dan segera membentuk organisasi tersendiri untuk mendukung upaya tersebut.{{sfn|Putri|2018}} Ia kemudian mendirikan JAD, terpisah dari JAT dan menjadi pemimpinnya. Pengamat terorisme, Al Chaidar, menyebut bahwa tujuan utama JAD adalah mendirikan [[negara Islam]] dan sebagai "wadah" pendukung ISIS di Indonesia. JAD melaksanakan latihan militer atau ''tadrib 'asykari'' di [[Gunung Panderman]], [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]] pada awal tahun 2015.{{sfn|Putri|2018}} Aman kemudian mulai mengumpulkan anggota JAD untuk mengirim mereka dalam rangka "berjihad" di [[Suriah]].{{sfn|Sohuturon|2017}}
 
=== Dalang di balik rentetan kasus terorisme === bangsat lah
Aman dituduh sebagai "dalang" di balik peristiwa [[Serangan Jakarta 2016|Bom Thamrin]] pada awal tahun 2016, yang menewaskan delapan orang. Ia juga dianggap berada di balik peristiwa peledakan bom dan serangan terhadap kepolisian dalam beberapa tahun belakangan. Pada tanggal 15 Februari 2018, ia menjalani sidang tanpa ditemani pengacara.{{sfn|BBC|2018}} Ia menolak permintaan Majelis Hakim untuk menunjuk kuasa hukum, mengatakan bahwa ia akan menghadapi proses persidangan dengan sendiri. Meski demikian, ia mempersilakan mereka untuk menunjuk penasehat hukum untuknya.{{sfn|BBC|2018}}