Sisingaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 14518791 oleh AABot (bicara)
Tag: Pembatalan
sayang sekali.
Baris 1:
{{refimprove}}{{Wikify}}[[Berkas:Sisingaan traditional lion dance of West Java.PNG|jmpl|Arak-arakan Sisingaan di [[Lembang, Bandung Barat]].]]
 
'''Sisingaan''' atau '''Gotong Singa''' (sebutan lainnya '''Odong-odong dan Sisingan Reog)''' merupakan salah satu jenis seni pertunjukan rakyat khas [[Subang]], [[Jawa Barat]], yang menggunakan media tandu sebagai sarana kreasi seni.
 
== Sejarah ==
Baris 15:
Dalam perkembangannya, gotong singa atau sisingaan reog juga ditiru oleh kota lain seperti Gotong Burok dari [[Cirebon]], Gotong Domba dari [[Sumedang]] dan [[Garut]] yang sama-sama menggotong hewan tiruan.
 
Dewasa ini, di Subang saja diperkirakan ada 200 buah Sisingaan yang tersebar di setiap desa, oleh karena itu Festival Sisingaan Kabupaten Subang yang diselenggarakan setiap tahunnya, merupakan jawaban konkritkonkret dari antusiasme masyarakat Subang. Karena bagi pemenang, diberi peluang mengisi acara di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
 
Penyebaran Sisingaan sangat cepat, dibeberapa daerah di luar Subang, seperti Sumedang, Kabupaten Bandung, Purwakarta, dll, Sisingaan menjadi salah satu jenis pertunjukan rakyat yang disukai, terutama dalam acara-acara khitanan dan perkawinan.
Baris 42:
* Makna teatrikal, dilihat dari penampilannya Sisingaan dewasa ini tak diragukan lagi sangat teatrikal, apalagi setelah ditmabhakn berbagai variasi, seperti jajangkungan dan lain-lain.
* Makna komersial, karena Sisingaan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka, maka antusiasme munculnya sejumlah puluhan bahkan ratusan kelompok Sisingaan dari berbagai desa untuk ikut festival, menunjukan peluang ini, karena si pemenang akan mendapatkan peluang bisnis yang menggiurkan, sama halnya seperti seni bajidoran.
* Makna universal, dalam setiap etnik dan bangsa seringkalisering kali dipunyai pemujaan terhadap binatang Singa (terutama Eropa dan Afrika), meskipun di Jawa Barat tidak terdapat habitat binatang Singa, namun dengan konsep kerkayatankerakyatan, dapat saja Singa muncul bukan dihabitatnya, dan diterima sebagai miliknya, terbukti pada Sisingaan.
* Makna Spiritual, dipercaya oleh masyarakat lingkungannya untuk keselamatan (selamatan) atau syukuran.
 
== Sumber rujukanRujukan ==
* [[Ganjar Kurnia]]. 2003. ''Deskripsi kesenian Jawa Barat''. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung