Lempar cakram: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
=== Sikap badan saat melempar ===
Sikap badan pada waktu akan melempar cakram, ada dua cara yaitu gaya menyamping dan membelakangi. Namun yang akan digunakan adalah gaya menyamping sehingga pembahasan lebih spesifik lagi ke sikap badan pada waktu akan melempar gaya menyamping. Saat melakukan lemparan, badan berdiri tegak menyamping ke arah lemparan, kedua kaki dibuka lebar. Kaki kiri ke depan lurus menuju ke arah lemparan, kaki kanan di belakang (di samping kaki kiri) dengan lutut agak dibengkokkan serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan dan miring atau condong ke samping kanan. Tangan kanan membawa cakram di samping badan dengan lengan lurus dan lemas, tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada di depan badan lemas membantu menjaga keseimbangan. Pandangan ke arah lemparan.<ref>{{Cite journal|last=Basuki|first=Afrian Nusa Wahyu|date=2015-03-18|title=ANALISIS GERAK LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING (Studi Kasus Pada Atlet Lempar Cakram Jawa Timur)|url=https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/11178|journal=Jurnal Kesehatan Olahraga|language=id|volume=3|issue=2|pages=222|doi=|issn=2338-8005}}</ref>
=== Sikap Lanjutan dan Sikap Akhir ===
Baris 16:
=== Cara mengambil Awalan ===
Pelaksanaan pengambilan awalan pada lempar cakram dilakukan dalam lingkaran. sama seperti pada tolak peluru. Namun pada lempar cakram lingkarannya lebih besar dari pada untuk tolak peluru, yaitu guri tengahnya 2,
=== Tahap akhir ===
Tahapan yang terakhir adalah gerak lanjut yang dilakukan atlet untuk pemulihan stabilitas (''regain stability'') dan untuk menghindari kesalahan. Dilakukan gerak lanjut karena untuk pengereman (''decelerasi'') yang dapat menjaga dari pelanggaran untuk tetap di lingkaran lempar, serta mendapatkan keseimbangan kembali setelah tubuh melakukan ''velocity'' putar dan ''velocity'' ke depan. Gerak ini dilakukan atlet dengan mengganti tungkai secara cepat setelah lepas cakram, tungkai kanan ditekuk dan tungkai kiri diayun ke belakang serta melayang untuk pemulihan stabilitas (''regain stability''). Berdasarkan landasan teori di atas didapatkan 3 indikator gerakan dan disesuaikan dengan gerakan atlet.<ref>{{Cite journal|last=Rahayu|first=Gandy Setyo Bayu Aji, Soegiyanto, Setya|date=2015|title=ANALISIS BIOMEKANIKAKETERAMPILAN GERAK LEMPAR CAKRAM PADA ATLET BERPRESTASI POPDA JAWA TENGAH TAHUN 2013|url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf/article/view/7368/5082|journal=Journal of Sport Sciences and Fitness|volume=4|issue=3|pages=14|doi=|issn=2252-6528}}</ref>
== Gaya ==
|