Sambas, Sambas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 36.82.171.196 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Gervant of Shiganshina
Tag: Pengembalian
Herryz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{kecamatan
|nama =Sambas
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Sambas
|luas =246,5666 km²
|penduduk=45,993 jiwa (2011) =52538
|penduduktahun=[[2020]]
|desa=18 desa
|pendudukref=<ref name="SB"/>
|nama camat=Yusran, S.Sos.
|desakelurahan =18 desa
|kepadatan=186 jiwa/km&sup2;
|kepadatan =213,00
|provinsi=Kalimantan Barat
|nama camat =Yusran, S.Sos.
|provinsi =Kalimantan Barat
}}
'''Sambas''' adalah sebuah [[kecamatan]] sekaligus [[ibu kota]] [[kabupaten Sambas]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]. Kota Sambas secara geografis terletak hampir di tengah-tengah wilayah Kabupaten Sambas. Kecamatan Sambas memiliki luas wilayah 246,66 km&sup2;, dengan jumlah penduduk 52.538 jiwa (2020) dan kepadatan penduduk 213,00 jiwa/km&sup2;.<ref name="SB">{{cite web|url=https://sambaskab.bps.go.id/publication/2020/04/27/36d1d5b8c6f8dedc29d5c75b/kabupaten-sambas-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Sambas Dalam Angka 2020|website=www.sambaskab.bps.go.id|accessdate=12 Januari 2020}}</ref>
 
== Sejarah ==
Kota Sambas secara geografis terletak hampir di tengah-tengah wilayah Kabupaten Sambas. Orang yang pertama membuka dan mengembangkan Kota Sambas adalah Sultan Muhammad Tajuddin I (Raden Bima, Sultan Sambas ke-2) yang pada sekitar tahun 1683 M memindahkan pusat pemerintahan Kesultanan Sambas dari Lubuk Madung ke Muare Ulakkan (persimpangan sungai sambasSambas, sungai teberauTeberau dan sungai subahSubah) yang kemudian berkembang menjadi Kota Sambas sekarang ini. Sehingga perkembangan kota ini berawal dari pusat [[Kesultanan Sambas]] yang dahulu berada persis di persimpangan alur [[Sungai Sambas]], [[Sungai Teberau]] dan [[Sungai Subah]].
 
Sekarang Kota Sambas merupakan Ibu Kota Kabupaten Sambas yang secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Sambas. Kecamatan Sambas (lebihsering biasa) dipanggildisebut oleh penduduk kabupaten sebagai Kota Sambas, yang juga berslogan "Kota Sambas Terigas". Sambas yang dikenal sekarang merupakan kota pusat pemerintahan Kesultanan Sambas, yang berpusat di [[Istana Alwatzikoebillah]], [[desa]] [[Dalam Kaum, Sambas, Sambas|Dalam Kaum]].
Tepat di depan istana berdiri pula sebuah masjid tua yang merupakan salah satu masjid terbesar di Kota Sambas, yaitu Masjid Agung Jami' atau Masjid Sultan Muhammad Syafi'oeddin II.
 
Pada zaman pemerintahan [[Hindia Belanda]] kecamatan Sambas merupakan sebuah ''onder afdeeling'' yang berada di bawah seorang ''controleur'' yang disebut ''Onder Afdeeling Chef'' (OAC), dan juga merupakan tempat kedudukan [[Sultan Sambas]]. Pada zaman pendudukan [[Jepang]] kecamatan Sambas berada di bawah kekuasaan seorang ''Gunco''.
Masyarakat kota Sambas didominasi oleh suku Melayu, yaitu Melayu Sambas. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu Sambas dengan kekhasan tersendiri, yaitu pada pengucapan huruf 'e' seperti kata 'lélé' di dalam bahasa Indonesia. Kurang lebih bahasa Melayu Sambas terdengar sama seperti [[dialek Betawi]] (Jakarta), namun terdapat beberapa kosakata yang berbeda seperti kata ''nyak'' (Btw.), dalam bahasa Melayu Sambas adalah ''ummak''. Keunikan lain dari bahasa Melayu Sambas adalah pengucapan huruf ganda, seperti pada kata ''bassar'' (besar dalam bahasa Indonesia).
 
== Sejarah ==
=== Zaman Kolonial ===
Pada zaman pemerintahan [[Hindia Belanda]] kecamatan Sambas merupakan sebuah ''onder afdeeling'' yang berada di bawah seorang ''controleur'' yang disebut ''Onder Afdeeling Chef'' (OAC), dan juga merupakan tempat kedudukan [[Sultan Sambas]].
 
Pada zaman pendudukan [[Jepang]] kecamatan Sambas berada di bawah kekuasaan seorang ''Gunco''.
<!--DISEMBUNYIKAN DULU SAMPAI RAPI
=== Zaman Indonesia ===
Baris 110 ⟶ 108:
 
Berikut merupakan batas-batas wilayah kecamatan Sambas:
 
{|class="wikitable" border="1"
|-
Baris 171 ⟶ 168:
|}
 
== Sarana PendidikanDemografi ==
Masyarakat kota Sambas didominasi oleh suku Melayu, yaitu Melayu Sambas. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu Sambas dengan kekhasan tersendiri, yaitu pada pengucapan huruf 'e' seperti kata 'lélé' di dalam bahasa Indonesia. Kurang lebih bahasa Melayu Sambas terdengar sama seperti [[dialek Betawi]] (Jakarta), namun terdapat beberapa kosakata yang berbeda seperti kata ''nyak'' (Btw.), dalam bahasa Melayu Sambas adalah ''ummak''. Keunikan lain dari bahasa Melayu Sambas adalah pengucapan huruf ganda, seperti pada kata ''bassar'' (besar dalam bahasa Indonesia). Ada juga penduduk merupakan etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], dan [[Suku Dayak|Dayak]].
 
Sementara itu, keberagaman agama dan budaya menjadi bagian dari masyarakat kecamatan Sambas. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]] kabupaten Sambas tahun 2020 mencatat bahwa 88,14% penduduknya memeluk agama [[Islam]], kemudian [[Budha]] 7,79%, [[Kekristenan]] 3,86% ([[Katolik]] 2,55% dan [[Protestan]] 1,31%) dan [[Konghucu]] 0,21%. Terdapat 74 bangunan masjid, 5 bangunan gereja [[Protestan]], 5 bangunan gereja [[Katolik]], 3 bangunan [[Vihara]] dan 1 bangunan Klenteng.<ref name="SB"/>
 
== Sarana Pendidikan ==
=== [[Taman Kanak-Kanak]] (TK) ===
{|class="wikitable"
Baris 182 ⟶ 183:
|TK Amkur Sambas ||[[Durian, Sambas, Sambas|Durian]]
|-
|TK Pembina Negeri Sambas ||[[Saing Rambi, Sambas, Sambas|Saing Rambi]]
, Sambas, Sambas|Saing Rambi]]
|-
|TK Bhineka Sambas ||jagur
Baris 193:
|TK Happy Kid's ||[[Lumbang, Sambas, Sambas|Lumbang]]
|-
|TK LKMD Tumuk Manggis ||[[Tumuk Manggis, Sambas, Sambas|Tumuk Manggis]]
, Sambas, Sambas|Tumuk Manggis]]
|}
 
Baris 365 ⟶ 364:
 
== Makanan dan Kerajinan Khas Sambas ==
Kota Sambas juga terkenal dengan kain tenunnya, yaitu Kain Tenun Songket Sambas (dikenal pula dengan sebutan Kain Lunggi) yang memiliki berbagai macam corak/motif dan warna. Produksi kain terdapat di [[desa]] [[Jagur]] dan [[Sumber Harapan]]. Kota Sambas memiliki panganan khas, yang paling terkenal adalah Bubbor Paddas (Bubur Pedas). Selain itu juga ada Bubbor Ambo' (Bubur Ambo'), Tempuyyak (Tempoyak), dan Padda'.
Kota Sambas memiliki panganan khas, yang paling terkenal adalah Bubbor Paddas (Bubur Pedas). Selain itu juga ada Bubbor Ambo' (Bubur Ambo'), Tempuyyak (Tempoyak), dan Padda'.
 
== Camat ==