Sungai Pua, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
|provinsi=Sumatra Barat
}}
'''Sungai Puar''' adalah sebuah [[kecamatan pemekaran dari kecamatan Banuhampu Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua sekarang wilayahnya merupakan wilayah kelarasan Sungai Pua yang dulunya terbagi dalam ampek nagari yaitu Sariak, Sungai Pua, batagakBatagak, batuBatu Palano]] '''Sungai Pua''', adalah nagari yang cukup berperan dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia, beberapa tokoh pejuang yang berasal dari nagari ini antara lain [[Angku lareh]] Sungai Pua (fotonya dulu jadi Gambar Kotak [[Korek Api]] di zaman Londo)beliau dibuang ke [[bangka]] dan wafat di sana, [[Abdul Muis]] (penulis salah asuhan, pendiri [[ITB Bandung]], [[Unpad Bandung]]) adalah cucu Angku Lareh ini, Pendiri Bank Nasional seperti [[Anwar St. Saidi]], [[Jamaan Tuangku Mudo]], dan [[H. Syarkawi]] juga berasal dari Nagari Sungai Pua, [[Dt. Sidubalang]] salah satu dari [[Harimau nan Salapan]] tokoh utama [[Perang Paderi]] juga dari [[Nagari]] Sungai Pua, [[Mr. Assaad]] yang pernah jadi Presiden RI Darurat juga putra daerah ini, Rahmat Saleh yang pernah jadi menteri dalam kabinet 100 juga putra daerah ini. Tokoh pemuda pejuangnya antara lain [[Mara Karma]], [[Syahril Darja]], [[Fauzan Hamid Kuning]], [[Delsy Syamsumar]], dll. Beberpa putra daerah ini yang cukup dikenal di beberapa perusahaan besar, antara lain [[Inyiak Sariyun]] (putra Lamunai produsen bendi di Kota Padang untuk wilayah sumbar di zaman Belanda [[(1870-1930)]], [[Tarimin St. Lembang Alam]] putra Pasa Kubang Sariak yang merupakan Distributor besar mesin-mesin dan barang kelontong di wilayah [[Jambi]] (1880-1949) dan bahkan tahun 1908 ybs mendapat penghargaan dari pemerintah VOC di batavia atas perannya di bidang distribusi produk di wilayah Jambi, [[Abdul Gani Dt. Sudabalang]] (ex. dirut [[bank duta]]), [[Nasfi Patalo]] (ek. Direktur [[Cipta Niaga]]), [[Asril Lamisi]] (ex. dirut [[Derazona Helikopter]]), [[Asra Abdulah]] (ex. direktur [[semen gresik]]), [[Ir. Syuib Tajudin]] (ex Direktur [[Barata]]), [[Jhonny Suwandi Syam]] (Dirut [[Indosat]]), [[Amnuddin Nurdin]] (Gm PR [[Astra]]), [[Hendra Abubakar]] (PT. [[Inti]]) dan lain-lain. Di wilayah ini terdapat 3 orang tokoh silek tuo Minangkabau yang berpengaruh di zaman belanda dalam melatih beladiri bagi para pemuda pejuang melawan pasukan Belanda yaitu [[Inyak H. Idris]] (inyiak dirih), [[Inyiak Abdul Karim]] (tuanku abdul karim), [[inyiak Murauk]]. Daerah ini merupakan pabrik sejanta di zaman perjuangan melawan belanda, selain itu wilayah ini terkenal sebagai pengerajin besi dan kuningan. di [[Kabupaten Agam]], [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]].
 
{{Kabupaten Agam}}