Teleologi dalam biologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 1:
[[Berkas:Springbok_pronk.jpg|jmpl|"Perilaku dengan suatu tujuan": seekor [[springbok]] muda sedang melompat ke udara dengan keempat kakinya sekaligus.<ref name="Stanford">{{Cite web|date=18 May 2003|title=Teleological Notions in Biology|url=http://plato.stanford.edu/entries/teleology-biology/|website=Stanford Encyclopedia of Philosophy|access-date=28 July 2016}}</ref><ref name="Caro">{{Cite journal|last=Caro, TM|author-link=Tim Caro|year=1986|title=The functions of stotting in Thomson's gazelles: Some tests of the predictions|journal=Animal Behaviour|volume=34|issue=3|pages=663–684|doi=10.1016/S0003-3472(86)80052-5}}</ref> Seorang pakar biologi mungkin akan berpendapat bahwa perilaku ini memiliki [[Fungsi (biologi)|fungsi]] [[Teori pensinyalan|memberi sinyal kepada predator]], sehingga membantu springbok bertahan hidup dan bereproduksi.]]
'''Teleologi dalam biologi''' adalah penggunaan bahasa yang mengesankan bahwa [[adaptasi]] [[Evolusi|evolusionerevolusi]]oner memiliki suatu tujuan. Istilah teleonomi juga telah diusulkan untuk menyebut penggunaan bahasa semacam ini. Sebelum [[Charles Darwin]] mengemukakan teori evolusinya, organisme diyakini sebagai [[Kreasionisme|hasil "rancangan" dan "ciptaan"]] Tuhan; menurut [[Teologi alam|teologi alam,]], organ dan perilaku hewan "diciptakan" sesuai dengan [[Fungsi (biologi)|fungsinya]], misalnya mata "diciptakan" dengan tujuan untuk melihat. [[Biologi evolusioner|Pakar biologi evolusioner]] sering menggunakan bahasa teleologis yang mengesankan adanya tujuan, misalnya dengan menyatakan bahwa "tangan [[primata]] dirancang untuk menggenggam", tetapi yang dimaksud dengan "dirancang" di sini bukanlah dirancang oleh Tuhan, tetapi oleh [[seleksi alam]]. Dalam [[sejarah pemikiran evolusi]] sendiri terdapat pandangan bahwa evolusi memiliki suatu tujuan ([[ortogenesis]]), dan menurut pandangan [[vitalisme]], didorong oleh suatu [[Élan vital|daya pendorong hidup]] yang memiliki suatu tujuan. Kedua pandangan ini tidak diterima oleh ilmuwan modern, dan konsensus ilmiah menyatakan bahwa evolusi berlangsung melalui mekanisme [[seleksi alam]] berdasarkan variasi yang diwariskan. Oleh sebab itu, penggunaan bahasa teleologis dianggap bermasalah oleh beberapa [[Biologi|pakar biologi]] dan [[Filsafat ilmu|filsuf sains]], dan telah dilakukan upaya untuk mengajarkan mahasiswa-mahasiswa biologi untuk tidak menggunakan bahasa teleologis.
 
Walaupun begitu, pakar biologi masih sering menulis tentang evolusi dengan menggunakan bahasa yang mengesankan bahwa organisme memiliki tujuan, dan beberapa filsuf biologi seperti [[Francisco J. Ayala|Francisco Ayala]] dan pakar biologi seperti [[J.B.S. Haldane|JBS Haldane]] merasa bahwa bahasa teleologis tidak dapat dihindarkan dalam bidang [[biologi evolusioner]] .
Baris 7:
{{Reflist|30em}}
 
{{biologi-stub}}
[[Kategori:Biologi evolusi]]
[[Kategori:Kausalitas]]
 
 
{{biologi-stub}}