Djarnawi Hadikusuma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aqilla ember (bicara | kontrib)
→‎Akhir Hayat: Menyopankan bahasa dan menambahkan beberapa konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aqilla ember (bicara | kontrib)
→‎Aktivitas dalam Bidang Politik: Memperbaiki kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Keterlibatan Djarnawi dalam Muhammadiyah dimulai setelah ia lulus dari Madrasah Mualimin Muhammadiyah. Ia dikirim ke [[Merbau]] pada tahun 1939 hingga tahun 1949.<ref>Lasa H.S., dkk., (2014), ''100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi'', Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah, hlm. 115.</ref> Setelah kembali ke Yogyakarta pada tahun 1949, aktivitasnya meningkat di Muhammadiyah dan tergabung sebagai salah satu pengurus pusat Muhammadiyah. Ia menjadi anggota Majelis Tabligh Muhammadiyah sejak tahun 1949 hingga tahun 1962. Pada tahun 1962, ia menjadi sekretaris II Pengurus Pusat Muhammadiyah dan menjadi sekretaris III Pengurus Pusat Muhammadiyah pada tahun 1967. Setelahnya, ia dipercaya menjadi sekretaris PP Muhammadiyah pada tahun 1978, wakil ketua Muhammadiyah pada tahun 1985, dan ketua PP Muhammadiyah yang membidangi tajdid dan tabligh.
== Aktivitas dalam Bidang Politik ==
Djarnawi juga terlibat aktif dalam bidang politik. IaBeliau menjadi anggota Partai Masyumi. Namun, tidak lama kemudian partai ini dibubarkan oleh Presiden Sukarno.<ref>Majelis Diklitbang dan LPI PP Muhammadiyah, (2010), ''1 Abad Muhammadiyah Gagasan Pembaruan Sosial Keagamaan'', Jakarta: Penerbit Buku Kompas, hlm. 166.</ref> Setelah Orde Lama tumbang, Djarnawi terlibat lagi dalam partai politk. Ia bersama sebagian besar eks anggota Masyumi mendirikan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) yang disahkan pada tanggal 7 Februari 1968.<ref>M.T. Arifin, (2016) ''Muhammadiyah: Potret yang Berubah'', Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, hlm. 336.</ref> Dalam struktur kepengurusan, Djarnawi tercatat sebagai Ketua Umum dan didampingi oleh Drs. H. [[Lukman Harun]] sebagisebagai sekretaris. Akan tetapi, belum lama Djarnawi memimpin, iabeliau dikudeta oleh H. J. Naro dan Drs. Imran Kadir. Diduga peristiwa ini terjadi karena pemerintah ingin menghambat pertumbuhan partai Islam. IaBeliau akhirnya mengundurkan diri dari Parmusi dan lebih aktif dalam Muhammadiyah.
 
== Karya Tulis ==
Djarnawi termasuk penulis yang produktif. Tercatat ia telah berhasil 20-an karya tulis yang meliputi berbagai topik. Dalam bidang sastra, karyanya antara lain: Korban Perasaan (novel, 1947); Penginapan di Jalan Sunyi (novel, 1947); Orang Dari Morotai (novel, 1949); Pertentangan (novel, 1952); Angin Pantai Selatan (novel, 1954); dan Di Bawah Tiang Gantungan (terjemahan, 1954). Dalam bidang Islam dan Kemuhammadiyahan anatara lain: Risalah Islamiyah (1974); Kitab Tauhid (1987); Ilmu Akhlak (1990); Kitab Fekih; Ahlus Sunah wal Jama’ah Bid’ah Khurafat; Menyingkap Tabir Rahasia Maut; Jalan Mendekatkan Diri Kepada Tuhan; Matahari-Matahari Muhammadiyah (1971); dan Penjelasan Mukadimah Anggaran Dasar dan Kepribadian Muhammadiyah (1972) ditulis bersama HM. Djindar Tamimy. Dalam bidang sejarah antara lain: Aliran-Aliran Pembaruan Islam; Dari Jamaluddin Al-Afghani sampai K.H.Ahmad Dahlan; Derita Seorang Pemimpin; Riwayat Hidup, Perjuangan, dan Buah Pikiran Ki Bagus Hadikusumo (1979); dan Peperangan Pada Zaman Rasulullah. Ada dua karya dalam bidang kristologi yaitu Sekitar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan Kristologi (1982). Terakhir, dalam bidang pendidikan dan hobi meliputi: Pendidikan dan Kemajuan (1949); English, Grammar and Exercises (1955, 1959); Conversations Idioms and Grammar (1959); dan Pertandingan Catur Bobby Fosher vs Boris Spazky (1980).<ref>Lasa H.S., dkk, (2014), hlm. 116.</ref>