Omoro soshi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sdkt |
|||
Baris 10:
"Soshi" (草紙) berarti "karya tulis", namun istilah omoro juga mencakup makna yang cukup luas. [[Iha Fuyu]] meneliti secara mendalam kandungannya, menemukan bahwa "omoro" berasal dari kata ''umui'', kata [[bahasa Okinawa]] yang berarti [[hutan keramat]]. [[Nakahara Zenchu]], sejarawan lainnya berpendapat bahwa omoro berasal dari kata ''umuru'' atau ''umuin'' yang berarti "berpikir", "merasakan" atau "mencintai". Ada pula yang menerjemahkan Omoro soshi sebagai "kumpulan pemikiran atau ingatan" yang juga berkaitan erat dengan hutan keramat dan lagu-lagu sakral.
Omoro soshi secara resmi disusun dan dicatat pada periode kekuasaan Raja [[Sho Nei]] (1589-1619), tahun 1532, selanjutnya disusun lagi pada tahun 1613 dan 1623 sebagai upaya pemerintah Ryukyu mengokohkan kekuatan budaya mereka. Kemungkinan besar puisi-puisi dalam omoro soshi merupakan puisi dari periode-periode sebelumnya. Tema-tema puisi bervariasi, umumnya tentang puji-pujian terhadap [[pahlawan]] terkenal dari zaman
Sebanyak 22 volume omoro soshi, kemungkinan satu-satunya salinan bersejarah yang tersisa, dicuri pada saat [[Pertempuran Okinawa]] tahun 1945. Omoro sebelumnya disimpan di [[Istana Nakagusuku]] sejak 1870-an bersama dengan koleksi-koleksi istana yang tidak dibawa ke Tokyo oleh keluarga kerajaan setelah kejatuhan kerajaan. Pada tahun 1945, omoro disembunyikan di dalam parit oleh pegawai istana di luar istana, bersama benda-benda penting seperti mahkota. Ketika mereka kembali untuk mengumpulkan benda-benda itu setelah perang, semuanya telah lenyap. Beberapa salinan omoro soshi kemudian diketahui disimpan oleh Komandan Carl W. Sternfelt. Ia membawa dokumen-dokumen itu ke ahli seni Asia [[Langdon Warner]] di [[Museum Seni Harvard]] agar ditaksir pada bulan Desember 1945. Pada tahun 1953, mengetahui nilainya, ia melepaskannya ke pihak pemerintah federal Amerika, yang kemudian mengembalikannya ke Okinawa. Beberapa benda yang disembunyikan dalam parit belum pernah ditemukan lagi.
==Kandungan ==
Dukun wanita yang dinamakan noro menduduki peran penting pada zaman kuna di Okinawa.<ref name="The Folk Music of the Ryūkyūs">The Folk Music of the Ryūkyūs. Kikuko Kanai. Journal of the International Folk Music Council, Vol. 7 (1955), pp. 17-19. International Council for Traditional Music</ref> Para noro menerjemahkan pesan-pesan dari dewata kepada masyarakat. Pesan berupa ucapan-ucapan akhirnya berubah menjadi pola teratur dan diformalisasikan (dicatat) menjadi doa religius. Pembacaan doa-doa dilantunkan dengan menggunakan suatu melodi tertentu, dan dari sinilah asal mula musik rakyat Okinawa.<ref name="The Folk Music of the Ryūkyūs"/>
Salah satu bab khusus sepanjang 47 volume, dipakai dalam perayaan-perayaan istana hanya oleh dukun wanita pangkat tertinggi ([[Kikoe Ogimi]]).<ref name="The Folk Music of the Ryūkyūs"/> Ia merupakan saudara perempuan Raja Ryukyu. Selanjutnya Omoro semakin terlupakan secara perlahan hingga pada saat akhir periode Meiji hanya sedikit doa-doa yang tersisa.
Dalam Omoro tercatat pula doa lokal yang berbeda dengan doa istana. Doa-doa omoro termasuk pula ''lagu-lagu Umui'' yang dinyanyikan oleh noro setempat, umumnya putri pemimpin desa.<ref name="The Folk Music of the Ryūkyūs"/> Lagu-lagu ini diturunkan secara oral dan tidak dicatat hingga periode Meiji. Selain jenis Umui, juga terdapat tipe lagu sekuler yang dinamakan "Kwainya". Kata Kwainya adalah pergeseran dari kata "koina" yang dalam bahasa Okinawa berarti "cuitan burung". Kwainya selalu dinyanyikan oleh wanita sebagai doa-doa keselamatan pelayaran.
== Peran dan pentingnya omoro soshi ==
|