CoronaVac: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
→‎Pembuatan: Tambah konten
RianHS (bicara | kontrib)
Tambah konten
Baris 142:
==== Thailand ====
Pada bulan Januari, Kementerian Kesehatan Masyarakat [[Thailand]] mengumumkan bahwa, jika vaksinnya lolos dari semua uji coba yang diperlukan, negara tersebut akan menerima 2 juta dosis CoronaVac yang akan tiba dalam tiga pengiriman yang terdiri dari 200.000 dosis pada bulan Februari, 800.000 pada bulan Maret, dan 1 juta lainnya pada bulan April.<ref>{{Cite news|last=Limited|first=Bangkok Post Public Company|title=Thailand to get 2 million shots of China’s Sinovac|url=https://www.bangkokpost.com/thailand/general/2045315/thailand-to-get-2-million-shots-of-chinas-sinovac|work=Bangkok Post|access-date=2021-01-04}}</ref>
 
== Kontroversi ==
 
=== Transparansi ===
Pada bulan Desember 2020, [[Badan Pengatur Kesehatan Brasil|Badan Pengatur Kesehatan Brasil (Anvisa)]], mengatakan otorisasi penggunaan darurat belum dipublikasikan di Tiongkok. Anvisa mengatakan bahwa tidak tersedia informasi tentang kriteria yang digunakan oleh otoritas Tiongkok ketika CoronaVac diberi izin penggunaan darurat di Tiongkok pada Juni 2020.<ref name="gov._Usoe">{{Cite web|last=|date=December 14, 2020|title=Uso emergencial de vacinas: Anvisa estabelece prazo de até 10 dias para dar decisão|url=https://www.gov.br/anvisa/pt-br/assuntos/noticias-anvisa/2020/uso-emergencial-de-vacinas-anvisa-estabelece-prazo-de-ate-10-dias-para-dar-decisao|language=pt|trans-title=Emergency use of vaccines: Anvisa establishes a period of up to 10 days to make a decision|archive-url=https://web.archive.org/web/20201214193004/https://www.gov.br/anvisa/pt-br/assuntos/noticias-anvisa/2020/uso-emergencial-de-vacinas-anvisa-estabelece-prazo-de-ate-10-dias-para-dar-decisao|archive-date=14 December 2020|access-date=December 16, 2020|url-status=live|agency=[[Anvisa]]}}</ref>
 
Pada 23 Desember 2020, para peneliti di Brasil mengatakan efektivitas CoronaVac lebih dari 50%, tetapi menunda publikasi hasil secara penuh atas permintaan Sinovac sehingga timbul pertanyaan tentang transparansi karena penundaan ini adalah yang ketiga kalinya dalam perilisan hasil uji coba.<ref name="reut_Braz">{{Cite web|title=Brazil institute says CoronaVac efficacy above 50%, but delays full results|url=https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-sinovac-brazil/brazil-institute-says-coronavac-efficacy-above-50-but-delays-full-results-idUSKBN28X2CR|access-date=25 December 2020|agency=[[Reuters]]}}</ref> Meskipun Sinovac kemudian mengungkapkan hasil yang lebih jelas tentang efikasi CoronaVac, tetapi hasilnya bukan gambaran yang lengkap; ditambah dengan pengungkapan yang tidak tepat waktu dan tidak jelas, kepercayaan terhadap vaksin ini berkurang.<ref name=":25">{{Cite news|date=2021-01-07|title=Sinovac’s Covid Shot Proves 78% Effective in Brazil Trial|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-01-07/sinovac-covid-shot-78-effective-in-brazil-trial-folha-reports|work=Bloomberg.com|language=en|access-date=2021-01-07}}</ref> Para ilmuwan mengatakan kurangnya transparansi tentang data berisiko merusak kredibilitas CoronaVac; pada awal Januari, penduduk Brasil dan orang-orang lainnya di seluruh dunia menyatakan enggan menerimanya.<ref name="wsj._Chin2">{{Cite web|last=Pearson|first=Samantha|last2=Magalhaes|first2=Luciana|date=12 January 2021|title=Chinese Covid-19 Vaccine Is Far Less Effective Than Initially Touted in Brazil|url=https://www.wsj.com/articles/chinas-sinovac-covid-19-vaccine-is-50-4-in-late-stage-brazil-trials-11610470581|access-date=12 January 2021|newspaper=[[The Wall Street Journal]]}}</ref>
 
=== Ketiadaan detail ===
Ketika pejabat negara bagian São Paulo mengumumkan tingkat perlindungan CoronaVac, mereka menolak untuk memberikan rincian uji coba yang lebih dalam, seperti informasi tentang kelompok usia dan efek samping vaksin. Mereka tidak menentukan kapan dokumen yang lengkap akan diterbitkan. Hasil uji coba menyebutkan bahwa sekitar 220 orang terinfeksi, yaitu 160 peserta dari kelompok plasebo dan 60 peserta dari kelompok yang menerima vaksin. Institut Butantan menolak menjelaskan bagaimana tingkat efikasi dihitung.<ref name=":26">{{Cite news|date=2021-01-07|title=Sinovac’s Covid Shot Proves 78% Effective in Brazil Trial|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-01-07/sinovac-covid-shot-78-effective-in-brazil-trial-folha-reports|work=Bloomberg.com|language=en|access-date=2021-01-07}}</ref>
 
Kurangnya data menyebabkan keraguan. Seorang peneliti yang menjalankan salah satu dari 16 tempat uji coba CoronaVac di Brasil mengatakan bahwa bahkan penyelidik studi tidak mengetahui semua data.<ref name="scie_Braz">{{Cite web|last=Cohen|first=Jon|last2=Moutinho|first2=Sofia|date=7 January 2021|title=Brazil announces ‘fantastic’ results for Chinese-made COVID-19 vaccine, but details remain sketchy|url=https://www.sciencemag.org/news/2021/01/brazil-announces-fantastic-results-china-made-covid-19-vaccine-details-remain-sketchy|access-date=12 January 2021}}</ref> Nikolai Petrovsky, seorang profesor di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat di [[Universitas Flinders]] berkata, "Ada tekanan finansial dan prestise yang sangat besar bagi percobaan-percobaan ini untuk melebih-lebihkan hasil mereka."<ref name="bloo_HowE2">{{Cite web|last=Hong|first=Jinshan|date=January 12, 2021|title=How Effective Is China's Sinovac Vaccine? Data Confuse Experts|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-01-12/china-vaccine-going-global-with-four-different-efficacy-rates|access-date=January 12, 2021|agency=[[Bloomberg News]]}}</ref>
 
== Referensi ==