Orang Indo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
'''Orang Eropa-Indonesia''' adalah [[penduduk]] [[Indonesia]] keturunan [[Eropa]].<ref>Pengertian "Indonesia" di sini mencakup pula [[Hindia Belanda]].</ref> Pengertian longgar ini mencakup orang berdarah [[Eropa]] yang lahir di [[Indonesia]], yang menetap cukup lama di Indonesia, atau [[hibrida|keturunan campuran]] orang Eropa dengan kelompok lain di Indonesia.<ref>Pembatasan ini dapat mencakup pula "orang keturunan Eropa dan Indonesia tetapi bukan warga negara Indonesia dan atau penduduk Indonesia". Artikel di Wikipedia ini lebih berfokus pada mereka yang (pernah) menjadi penduduk Indonesia.</ref> Kelompok yang terakhir lebih dikenal sebagai '''orang Indo''', terutama pada masa sebelum 1980-an. Saat ini istilah "orang Indo" mengalami pergeseran arti dan dipakai secara ambigu. Sebutan ini digunakan untuk menyebut orang Indonesia -- sebagai kependekan dari "orang Indonesia" -- sekaligus juga untuk menyebut peranakan campuran Indonesia dengan bangsa lain, tanpa melihat latar belakang asal-usul non-Indonesianya, yang tidak harus Eropa.
Berbeda dengan [[Tionghoa-Indonesia]] atau keturunan asing lainnya, orang Eropa-Indonesia sebagai suatu komponen kultur di Indonesia modern tidak mudah diidentifikasi perannya dengan jelas karena hanya sedikit jumlahnya dan kecenderungan mereka untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok subkultur lain. Peran mereka lebih terlihat di masa penguasaan Belanda di Indonesia serta beberapa tahun setelahnya. Masa paling nyata yang mencatat peran mereka barangkali adalah sejak paruh akhir abad ke-19 hingga [[Perang Pasifik]], di saat banyak orang Eropa ([[Belanda]]) atau berdarah campuran terpaksa atau dipaksa meninggalkan Indonesia. [[Partai Hindia]] (Indische Partij) dapat dianggap sebagai artikulasi politik mereka pada awal abad ke-20.
== Sejarah ==
|