Kerajaan Gelgel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki teks |
Angayubagia (bicara | kontrib) k menambahkan daftar raja gelgel Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 15:
== Peninggalan Kebudayaan ==
=== '''''Asta Bumi''''' ===
Kerajaan Gelgel mempunyai sistem [[Tata Ruang|tata ruang]] dan tata kota tradisional yang disebut ''Asta Bumi''.{{Sfn|Rosada dan Hariski|2016|p=64}} Asta Bumi digunakan untuk mengatur letak dapur, pekarangan dan tempat ibadah di dalam sebuah rumah. Selain itu, Asta Bumi juga digunakan dalam mengatur letak [[pura]] utama, pemukiman dan pemakaman.{{Sfn|Rosada dan Hariski|2016|p=76}}
Baris 27 ⟶ 26:
=== '''Pura Kawitan Pasek Gelgel''' ===
Pura Kawitan Pasek Gelgel terletak di bagian selatan dari Pura Dasar Buana Gelgel. Pura ini dikelola oleh dua belas keluarga utama dan dibantu oleh dua ribu keluarga cabang yang tinggal tersebar di seluruh kabupaten dan kota di [[Bali|Provinsi Bali]]. Di dalam pura ini terdapat dua lembar [[prasasti]]. Satu prasasti terbuat dari tembaga, sedangkan prasasti yang lainnya berbahan perak. Prasasti berbahan tembaga merupakan piagam yang diberikan oleh Raja Gelgel kepada sekretarisnya yang bernama I Gusti Dauh Bale Agung. Sedangkan prasasti yang berbahan perak merupakan piagam raja yang diberikan kepada Pasek Gelgel. Ia adalah seorang tokoh masyarakat yang bertugas sebagai pemangku Pura Dasar Buana Gelgel.{{Sfn|Mardika|2020|p=25}} Kedua prasasti ini saling berhubungan dan membahas kisah penganugerahan jabatan [[sekretaris]] dan pengelola Pura Dasar Buana oleh Dalem Waturenggong kepada I Gusti Dauh Bale. Setelah I Gusti Dauh menjadi pertapa, Pasek Gelgel dipilih menjadi pemangku di Pura Dasar Buana Gelgel secara turun-temurun.{{Sfn|Mardika|2020|p=27}}
{{utama|Daftar Raja Bali}}
Kerajaan Gelgel diduga sebagai negara [[vasal]] di bawah Majapahit 1343-c.1527. Adapun daftar raja-rajanya antara lain:
* [[Dalem Samprangan]] (abad ke-14 atau c. 1502 {{?}}) [anak Sri Kresna Kepakisan]
* [[Dalem Ketut]], dikenal juga dengan nama ''Dalem Ketut Ngelesir'' (abad ke-14 atau c. 1520 {{?}}; Raja Bali di [[Gelgel, Klungkung, Klungkung|Gelgel]]; Perkiraan lain [[Islam di Bali|1380-1460]]) [saudara Dalem Samprangan]
* [[Dalem Baturenggong]] (1520-1558) [anak Dalem Ketut]
* [[Dalem Bekung]] (fl. 1558-1578 atau 1630-an) [anak Dalem Baturenggong]
* [[Dalem Sagening]] (c. 1580-1623 atau 1650) [anak Dalem Baturenggong]
* [[Dalem Di Made]] (1623-1642 atau 1655–1665) [anak Dalem Sagening]
* [[Dewa Pacekan]] (1642–1650; posisi tidak jelas) [anak Dalem Di Made]
* [[Dewa Cawu]] (1651-c. 1655, wafat 1673; posisi tidak jelas) [paman, anak Dalem Sagening dari penawing]
* [[Anglurah Agung|I Gusti Agung Maruti]]{{efn|disebut juga Anglurah Agung Maruti. ''Anglurah'' kemungkinan adalah sebutan untuk suatu jabatan dalam pemerintahan.}} (perebutan kekuasaan, [[Pemberontakan Maruti]], c. 1665-31 Oktober 1686)
== Referensi ==
{{
▲== Daftar Pustaka ==
=== Jurnal ===
* {{cite journal|last=Alit|first=Dewa Made|date=Februari 2017|title=Prahara Di Kerajaan Gelgel: Studi Kasus Pembrontakan I Gusti Agung Maruti terhadap Dalem Dimade Tahun 1651|url=https://ojs.ikippgribali.ac.id/index.php/socialstudies/article/download/452/355/768|journal=Social Studies|volume=5|issue=1|pages=1–12|doi=|ref={{sfnref|Alit|2017}}|url-status=live}}
* {{cite journal|last=Diana|first=Nina|date=Juli 2016|title=Islam Masuk ke Bali dan Dampaknya terhadap Perkembangan Islam di Bali|url=http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/download/1178/840|journal=Tamaddun|volume=4|issue=2|pages=49–68|doi=|ref={{sfnref|Diana|2016}}|url-status=live}}
Baris 45 ⟶ 52:
=== Prosiding ===
* {{cite book|last=Sukayasa, I. W., et al.|year=2018|url=https://press.unhi.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/29.pdf|title=Prosiding Seminar Nasional:Agama, Adat, Seni, dan Sejarah di Zaman Milenial|location=Denpasar|publisher=UNHI Press|isbn=978-602-52255-1-2|pages=|ref={{sfnref|Sukayasa et al|2018}}|url-status=live}}
|