Maaher At-Thuwailibi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akhyhanif (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Akhyhanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
 
=== Gaya Ceramah ===
           Sosok Ustaz Maaher dikenal keras, baik dalam ceramah maupun aktivitas di media sosial. Maaher juga kerap mengucapkan diksi yang dinilai kasar oleh sebagian masyarakat. Saat diwawancara Detik.com, Maaher mengungkapkan bahwa gayanya yang kasar berasal dari kultur di daerah asalnya, Medan. Menurutnya, sebuah kata bisa menjadi kasar ataupun tidak tergantung sudut pandang budaya masing-masing.
 
           Pada 2018, sebuah potongan video Maaher sempat viral di mana ia menyebut tentang “monyet berseragam coklat”. Frasa tersebut dipersepsikan sebagian orang ditujukan Maaher kepada kepolisian. Menanggapi hal tersebut, Maaher membantah bahwa pernyataannya ditujukan kepada kepolisian karena tidak hanya polisi yang berseragam coklat.<ref name=":1" />
 
         
 
=== Kasus Hukum ===
Baris 31 ⟶ 29:
Maaher pernah dilaporkan Permadi Arya terkait tuduhan ancaman pembunuhan di media sosial.Maaher dituduh melanggar pasal 28 dan 29 UU ITE. Dalam salah satu ceramahnya, Maaher pernah mengatakan bahwa Abu Janda (''stage name'' dari Permadi Arya) dan [[Sukmawati Soekarnoputri]] layak dibunuh karena telah melakukan penistaan agama. Menyikapi hal ini, Maaher melaporkan balik Permadi atas dugaan pencemaran nama baik. Hal tersebut disebabkan oleh keterangan yang diberikan Permadi ke awak media bahwa [[terorisme]] memunyai agama, yaitu [[Islam]] dan gurunya adalah Maaher.<ref>{{Cite web|last=Pratama|first=M. Rizki|title=Ustaz Maaher Laporkan Balik Abu Janda Terkait Pencemaran Nama Baik|url=https://news.detik.com/berita/d-4804914/ustaz-maaher-laporkan-balik-abu-janda-terkait-pencemaran-nama-baik|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2021-01-24}}</ref>
 
           Mereka berdua pernah diundang dalam acara ''Apa Kabar Indonesia'' yang diselenggarakan stasiun televisi [[TvOne|Tvone.]] Permadi mengemukakan alasannya melaporkan Maaher karena isi ceramahnya berpotensi menjadi bibit terorisme yang menghalalkan pembunuhan yang mengatasnamakan agama. Sementara itu, Maaher membantah tuduhan bahwa dirinya mengajak umat untuk membunuh Permadi. Menurutnya, ia hanya menjelaskan [[fikih]]. Dalam acara tersebut, Maaher juga menyinggung Permadi yang pernah mengatakan bahwa bendera tauhid adalah bendera teroris. Baik sebelum maupun sesudah kasus tersebut, keduanya memang sering terlibat perseteruan di media sosial.<ref>{{Cite web|title=Debat Abu Janda dan Ustadz Maaher At-Thuwailibi Terkait Saling Lapor ke Bareskrim Polri - YouTube|url=https://www.youtube.com/watch?v=i-Ol8PmBMys|website=www.youtube.com|access-date=2021-01-24}}</ref>
 
* '''Dengan Nikita Mirzani'''
 
           Perseteruan Maaher dan Nikita diawali dengan kepulangan [[Muhammad Rizieq Shihab|Habib Rizieq Shihab (HRS)]]. Sebelumnya, HRS menetap di [[Arab Saudi]] selama tiga setengah tahun. Kepulangan HRS disambut jutaan orang hingga menyebabkan penumpukan di [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Bandara Soekarno Hatta]] sehingga menyebabkan kemacetan yang cukup parah. Dalam video ''live''-nya, Nikita secara tersirat mengatakan bahwa HRS adalah tukang obat.
 
           Pernyataan Nikita soal “tukang obat” berbuntut panjang hingga menjadi viral di sosial media. Menanggapi hal tersebut, Maaher menuntut Nikita untuk melakukan permintaan maaf secara publik karena. Ia juga mengatakan Nikita sebagai babi betina dan lonte. Jika Nikita tidak melakukan permintaan maaf, Maaher mengancam akan membawa 800 orang untuk mengepung rumahnya.<ref>{{Cite web|date=2020-11-18|title=Mengurai Benang Kusut Kronologi Kasus Nikita Mirzani Vs Rizieq dan Maaher|url=https://www.suara.com/news/2020/11/18/115933/mengurai-benang-kusut-kronologi-kasus-nikita-mirzani-vs-rizieq-dan-maaher|website=suara.com|language=id|access-date=2021-01-24}}</ref>
 
         
 
           Pernyataan Nikita soal “tukang obat” berbuntut panjang hingga menjadi viral di sosial media. Menanggapi hal tersebut, Maaher menuntut Nikita untuk melakukan permintaan maaf secara publik karena. Ia juga mengatakan Nikita sebagai babi betina dan lonte. Jika Nikita tidak melakukan permintaan maaf, Maaher mengancam akan membawa 800 orang untuk mengepung rumahnya.<ref>{{Cite web|date=2020-11-18|title=Mengurai Benang Kusut Kronologi Kasus Nikita Mirzani Vs Rizieq dan Maaher|url=https://www.suara.com/news/2020/11/18/115933/mengurai-benang-kusut-kronologi-kasus-nikita-mirzani-vs-rizieq-dan-maaher|website=suara.com|language=id|access-date=2021-01-24}}</ref>
 
   '''<big>Referensi</big>'''