Sistem reproduksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
konten
Baris 17:
| MeshNumber =
}}{{Sedang ditulis}}<!--[[Berkas:Male genitals.jpg|thumb|Sistem reproduksi [[manusia]] laki-laki]] -->
'''Sistem reproduksi''' atau '''sistem genital''' adalah sistem [[organ seks]] dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan [[reproduksi seksual]]. Banyak zat non-hidup seperti cairan, [[hormon]], dan [[feromon]] juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi.<ref>[http://training.seer.cancer.gov/module_anatomy/unit12_1_repdt_intro.html Introduction to the Reproductive System.] , Epidemiology and End Results (SEER) Program. {{wayback|url=http://training.seer.cancer.gov/module_anatomy/unit12_1_repdt_intro.html |date=20071024151454 }}</ref> Tidak seperti kebanyakan [[sistem organ]], [[jenis kelamin]] dari [[spesies]] yang telah [[Diferensiasi seksual|terdiferensiasi]] sering memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan [[Kebugaran (biologi)|kebugaran]] [[genetik]] yang lebih besar dari [[keturunan]]nya.<ref name=Adam>[http://www.besthealth.com/besthealth/bodyguide/reftext/html/repr_sys_fin.html Reproductive System 2001] Body Guide powered by Adam</ref> Terdapat dua modus utama reproduksi hewan, yaitu reproduksi aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan sel telur dan sperma. Reproduksi seksual adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot yang diploid.
 
Terdapat dua modus utama [[reproduksi hewan]], yaitu reproduksi aseksual dan seksual. [[Reproduksi aseksual]] adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan sel telur dan sperma. [[Reproduksi seksual]] adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet [[haploid]] untuk membentuk [[zigot]] yang [[diploid]].<ref name=":2">{{Cite book|last=Campbell|first=Neil A.|last2=Reece|first2=Jane B.|last3=Mitchell|first3=Lawrence G.|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=x9OOphMNmxwC&pg=PA153&dq=sistem+reproduksi&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiCka-d17buAhWTIbcAHX_mBhY4FBDoATAEegQIBBAC#v=onepage&q=sistem%20reproduksi&f=true|title=Biologi Jl. 3 Ed. 5|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-979-688-470-4|pages=150, 151, 152, 153, 154|language=id|translator-last=Manalu|translator-first=Wasmen|url-status=live}}</ref> Sel-sel yang terspesialisasi, yakni [[Sel gamet|gamet]], bersatu dalam penyatuan seksual dan menghasilkan zigot. Pada tumbuh-tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, gamet-gametnya telah mencapai spesialisasi berderajat tinggi menjadi sperma yang motil dan sel telur yang biasanya pasif dan memiliki cadangan makanan.<ref name=":1" />
 
Mekanisme [[Pembuahan|fertilisasi]] memainkan peranan penting dalam reproduksi seksual. Beberapa spesies melakukan fertilisasi eksternal, dan spesies lain melakukan fertilisasi internal. Fertilisasi internal memerlukan perilaku kooperatif, yang mengarah ke [[Sanggama|kopulasi]]. Fertilisasi internal juga memerlukan sistem reproduksi yang canggih, termasuk organ kopulasi yang mengirimkan sperma dan reseptakel atau penyangga untuk penyimpanan dan pengangkutannya menuju telur yang matang. Karena fertilisasi eksternal memerlukan suatu lingkungan di mana sebuah telur dapat berkembang tanpa kekeringan atau cekaman panas, maka fertilisasi jenis ini terjadi hampir secara eksklusif di habitat yang lembap.<ref name=":2" />
 
== Hewan ==
Hewan dapat bereproduksi hanya secara aseksual atau seksual, atau bisa bergantian melakukan kedua modus tersebut. Banyak invertebrata dapat bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan, pertunasan, gemula, [[Fragmentasi (reproduksi)|fragmentasi]] dan [[Regenerasi (biologi)|regenerasi]]. Hewan yang bereproduksi secara seksual harus mempunyai sistem yang menghasilkan dan mengirimkan gamet dari satu jenis kelamin ke gamet dengan jenis kelamin lain yang berbeda. Sistem reproduksi tersebut sangat beraneka ragam. Sistem yang paling sederhana bahkan sama sekali tidak memiliki [[gonad]] yang jelas. Sistem reproduksi yang paling kompleks mempunyai banyak kumpulan saluran atau kelenjar asesoris yang membawa dan melindungi gamet dan embrio yang sedang berkembang. Diantara vertebrata, beberapa genera ikan, amfibia, dan kadal bereproduksi secara eksklusif melalui suatu bentuk kompleks [[partenogenesis]]. Reproduksi seksual menghadirkan permasalahan tertentu bagi hewan yang tidak berpindah-pindah, hewan yang bersarang dalam lubang di dalam tanah, atau bagi parasit, yang kesulitan dalam menemukan lawan jenis. Satu penyelesaian terhadap permasalahan ini adalah [[Hermafroditisme|hemafroditisme]], di mana masing-masing individu mempunyai sistem reproduksi jantan maupun betina. Jenis lain dari hemafroditisme pada hewan ialah [[Hermafroditisme berurut|hermafroditisme sekuensial]], di mana suatu individu mengubah jenis kelaminnya selama masa hidupnya. Pada beberapa spesies hewan tersebut, ada yang bersifat [[protogini]] dan [[protandri]].<ref name=":2" />
 
=== Vertebrata ===
Sistem reproduksi vertebrata pada umumnya hamper sama antara hewan dari takson satu dengan lainnya yang tersusun oleh organ reproduksi primer (gonad) dan organ reproduksi sekunder (saluran reproduksi dan kelenjar asesoris), yang membedakan adalah struktur dan bentuk organ reproduksinya. Perbedaan tersebut berhubungan dengan lingkungan tempat hidup, kemampuan reproduksi (jumlah anak yang dilahirkan) dan juga bentuk plasentanya.<ref>{{Cite book|last=Hayati|first=Alfiah|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=YhrIDwAAQBAJ&pg=PA31&dq=sistem+reproduksi+invertebrata&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjR04Kg7LbuAhXzjuYKHYm6BVEQ6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20invertebrata&f=true|title=Biologi Reproduksi Ikan|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-473-177-9|pages=9|language=id|url-status=live}}</ref>
 
==== Manusia ====
===== Pria =====
Baris 47 ⟶ 53:
 
==== Mamalia ====
Pada [[mamalia]], telah berkembang suatu strategi cerdik untuk menghadapi habitat terestrial. Tidak saja fertilisasinya berlangsung internal, tetapi embrionya pun berkembang dalam tubuh sang induk betina secara parasitik. Gaya perkembangan macam itu membebaskan mamalia sepenuhnya dari ketergantungan terhadap air bagi reproduksi. Perubahan-perubahan besar pada saluran reproduksi betina merupakan syarat awal bagi keberhasilan mengandung anak. Setidaknya harus ada uterus sebagai tempat embrio berkembang. Selain itu juga harus ada [[plasenta]], yang menyalurkan makanan, oksigen, dan bahan-bahan buangan antara ibu dan anak.<ref name=":1" />

Pada mamalia [[Eutheria|euteria]], embrionya berkembang secara keseluruhan di dalam uterus dengan adanya plasenta. Di antara mamalia, [[Marsupialia|marsupial]] seperti [[kanguru]] dan [[Posum|possum]] menaham embrionya selama periode singkat dalam uterus. Embrio itu kemudian merangkak keluar dan menyelesaikan perkembangan fetusnya dengan cara melekat pada kelenjar susu dalam kantung induknya.<ref name=":2" />

Pada mamalia selain manusia dan primata, terjadi siklus penerimaan atau reseptivitas terhadap aktivitas seksual. Siklus yang disebut [[siklus estrus]], yang serupa namun tidak serumit siklus menstruasi. Hewan yang berada di puncak estrus mengalami dorongan yang kuat untuk kawin. Siklus estrus mempersiapkan saluran reproduksi betina untuk [[Sanggama|kopulasi]]. <ref name=":1" />
 
==== Aves ====
Pada burung, fertilisasi internal dilakukan saat jantan dan betina saling mendekatkan [[kloaka]] dalam sebentuk koitus termodifikasi, yang disebut "kecupan kloaka" (''cloacal kiss''). Jantan tidak memiliki penis, tetapi pada sebagian burung, kloaka jantan masuk ke dalam kloaka betina.<ref name=":1" /> Burung menghasilkan telur dari proses fertilisasi. Telur beramnion dengan cangkang kalsium dan protein yang menahan hilangnya air dan kerusakan fisik.<ref name=":2" />
 
==== Reptil ====
Pada reptil, hemipenis yang tak sempurna memasukkan sperma ke dalam vagina betina. Fertilisasi menghasilkan zigot yang diselubungi albumin dan cangkang. Zigot tersebut akan dikeluarkan dari tubuh betina untuk menjalani perkembangan seutuhnya, di bawah asuhan salah satu atau bahkan kedua induk sekaligus.<ref name=":1" /> Terdapat 15 spesies kadal ''whiptail'' (genus ''[[Cnemidophorus]]'') bereproduksi secara eksklusif melalui [[Partenogenesis|parthenogenesis]].<ref name=":2" />
 
==== Amfibia ====
Sejumlah [[salamander]] jantan meletakkan paket-paket sperma pada bagian lantai hutan yang lembap. Salamander betina datang dan mengumpulkan sperma dengan bibir-bibir kloakanya. Fertilisasi akan terjadi dalam saluran reproduksi betina, tetapi telur-telurnya akan diletakkan sepanjang tepi sebuah aliran sungai atau lingkungan lembap lainnya agar berkembang. Dalam peristiwa ini kedua induk tidak pernah bertemu, namun menghasilkan keturunan.<ref name=":1" />
 
Pada [[Anura|katak]], fertilisasi eksternal telur terjadi dalam kolam atau aliran sungai. Jantan naik ke atas tubuh betina, dan menekan sisi tubuh betina dengan bantalan-bantalan ibu jarinya yang menebal (bantalan kawin/''nuptial pad''). Bantalan kawin merupakan karakteristik seksual sekunder katak jantan. Pelukan yang dilakukan oleh katak jantan itu dikenal dengan sebutan ''ampleksus.'' Saat serangkaian telur dikeluarkan sebagai respon terhadap penekanan tersebut, sang jantan mengeluarkan cairan yang kaya sperma langsung ke sel-sel telur tersebut, dan fertilisasi itu terjadi di sekitar sepasang katak.<ref name=":1" />
Baris 67 ⟶ 77:
== Tumbuhan ==
{{main|Morfologi reproduksi tumbuhan}}
Di antara semua organisme hidup, [[bunga]], yang merupakan struktur reproduksi [[angiosperma]], adalah yang paling beragam secara fisik dan menunjukkan keragaman yang besar dalam metode reproduksi.<ref name=Barr02>{{Cite journal|last=Barrett |first=S.C.H. |year=2002 |title=The evolution of plant sexual diversity |url=http://labs.eeb.utoronto.ca/barrett/pdf/schb_189.pdf |journal=Nature Reviews Genetics |volume=3 |issue=4 |pages=274–284 |doi=10.1038/nrg776}}</ref> Tumbuhan yang bukan tumbuhan berbunga ([[alga hijau]], [[lumut daun]], [[lumut hati]], [[lumut tanduk]], [[Tumbuhan paku|paku]] dan [[Gymnospermae]] seperti [[konifer]]) juga memiliki interplay kompleks antara adaptasi morfologi dan faktor lingkungan dalam reproduksi seksual mereka. Pada sejumlah alga, [[Sel gamet|gamet]]-gametnya serupa (isogamet). Pada tumbuhan primitif lainnya, misalnya ''Spirogyra'' memiliki gamet dengan struktur yang serupa tetapi fungsinya berbeda (heterogami fungsional).<ref name=":1" />
 
Sistem pembiakan, atau bagaimana sperma dari satu tanaman membuahi ovum lain, tergantung pada morfologi reproduksi, dan merupakan penentu yang paling penting dari struktur genetik populasi tanaman nonklonal. [[Christian Konrad Sprengel]] (1793) mempelajari reproduksi tanaman berbunga dan untuk pertama kalinya itu dipahami bahwa proses [[penyerbukan]] melibatkan baik interaksi [[biotik]] dan [[abiotik]].