Kedah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Memperbarui data |
||
Baris 23:
| shield_alt =
| motto = "Kedah Aman Makmur, Harapan Bersama Makmurkan Kedah"
| anthem = [[Allah Selamatkan Sultan Mahkota]] <br /> (الله سلامتکن سولطن) <center>[[File:Lagu Rasmi Kedah - Allah
| latd = 6|latm = 07|lats = 42|latNS = N
| longd = 100|longm = 21|longs = 46|longEW =E
Baris 90:
}}
'''Negeri Kedah''' atau juga dikenal sebagai ''Kedah Darul Aman'' merupakan salah satu negara bagian di [[Malaysia]].
== Sejarah ==
=== Sejarah awal ===
Sekitar 788 SM, pemerintahan sistematis pemukiman besar orang Melayu asli Kedah telah didirikan di sekitar tepi utara [[Sungai Merbok]]. Negara bagian itu terdiri dari wilayah [[Lembah Bujang]] yang luas, meliputi cabang-cabang Sungai Merbok dan [[Sungai Muda]] sekitar 1000 mil persegi. Ibu kota pemukiman ini dibangun di muara anak Sungai Merbok, yang sekarang dikenal sebagai Sungai Batu.<ref>{{cite web|url = https://www.thestar.com.my/news/nation/2020/10/03/sg-batu-to-be-developed-into-archaeological-hub|title=Sg Batu to be developed into archaeological hub|work=The Star|date=3 October 2020|access-date=8 November 2020}}</ref> Bukti arkeologi yang ditemukan di Lembah Bujang (Bahasa Melayu: Lembah Bujang) mengungkapkan bahwa sebuah kerajaan Hindu-Budha memerintah Kedah kuno mungkin pada tahun 110 M. Penemuan candi, sisa-sisa dermaga, situs peleburan besi, dan monumen dari batu bata tanah liat yang berasal dari tahun 110 M menunjukkan bahwa rute perdagangan maritim dengan kerajaan Tamil di India selatan sudah dibangun sejak saat itu. Penemuan di Lembah Bujang juga menjadikan Kedah kuno sebagai peradaban tertua di Asia Tenggara.<ref>{{cite web |url=https://www.asiaresearchnews.com/html/article.php/aid/5044/cid/2/research/science/universiti_sains_malaysia/usm_discovers_earliest_civilisation_in_southeast__asia.html |title=Asia Research News – USM discovers earliest civilisation in Southeast Asia |publisher=Asiaresearchnews.com |date=10 March 2010 |access-date=2 February 2014 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170629034059/http://www.researchsea.com/html/article.php/aid/5044/cid/6/research/usm_discovers_earliest_civilisation_in_southeast__asia.html?PHPSESSID=p1epc0djha62ka35ikprp984r5 |archive-date=29 June 2017 |url-status=dead }}</ref>
=== Kesultanan Kedah ===
Menurut [[Hikayat Merong Mahawangsa]] atau Sejarah Kedah, Kedah didirikan oleh seorang raja Hindu bernama [[Merong Mahawangsa]]. Menurut teks selanjutnya, Kesultanan Kedah dimulai pada tahun 1136 ketika Raja [[Phra Ong Mahawangsa]] masuk Islam dan mengadopsi nama Sultan Mudzafar Shah. Namun, sebuah catatan Aceh menyebutkan tanggal 1474 sebagai tahun masuk Islam oleh penguasa Kedah. Tanggal belakangan ini sesuai dengan catatan dalam Sejarah Melayu di mana seorang raja Kedah mengunjungi [[Malaka]] pada masa pemerintahan sultan terakhirnya untuk mencari kehormatan kelompok kerajaan yang menandai kedaulatan seorang penguasa Muslim.<ref>{{cite journal |jstor=41559857|title= Notes on the History of Kedah |first=Richard |last=Winstedt|journal=Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society |volume= 14|number= 3 (126) |date=December 1936|pages= 155–189 }}</ref>
== Demografi ==
Kedah memiliki penduduk yang relatif heterogen yang terdiri dari tiga kelompok etnis utama; orang Melayu, Cina dan India serta beberapa kelompok etnis [[Siam Malaysia]], mirip dengan kebanyakan negara bagian Malaysia lainnya. Sebelum terbentuknya [[Federasi Malaya]], ada suku bangsa yang dikenal dengan sebutan [[orang Sam Sam]]. Mereka secara budaya Melayu Muslim tetapi berbicara bahasa Siam. Sebagian besar komunitas ini hampir punah karena asimilasi dengan orang Melayu. Di beberapa tempat di Kedah, orang Sam Sam masih mempertahankan bahasa Siam sebagai bahasa ibu mereka. Komunitas ini dapat ditemukan di Distrik Pendang, Distrik Kuala Nerang dan Distrik Kubang Pasu (Changlun, Kodiang, Jitra, Wang Tepus, Guar Napai, Malau, Ason dan Napoh). Kedah memiliki komunitas [[Orang Asli]] yang sangat kecil. Orang Asli dapat ditemukan di distrik pedalaman seperti Baling.
== Politik ==
Baris 98 ⟶ 108:
Kedah terkenal dengan julukan "Lumbung Beras Malaysia" karena daerah ini merupakan daerah dengan kawasan persawahan terbesar di Malaysia. Kedah juga adalah provinsi yang mengasaskan Kedaulatan Kesultanan Melayu
[[Berkas:
== Daerah ==
Kedah terbagi menjadi 12 distrik administratif. 12 distrik ini, dibagi lagi menjadi dewan kotamadya administratif (Majlis Bandaraya/Perbandaran dan Daerah). Kota-kota utama di Kedah adalah [[Alor Setar]] (ibu kota), [[Jitra]], [[Sungai Petani]], [[Kuah, Kedah|Kuah]] dan [[Kuala Nerang]].▼
== Pendidikan ==
Negara bagian ini memiliki kampus [[Universiti Utara Malaysia]] (UUM) yang terletak di Bandar Baru Sintok. Secara resmi didirikan pada 16 Februari 1984. Universitas didirikan dengan misi khusus menyediakan peran kepemimpinan untuk pendidikan manajemen di negara ini. Lembaga akademis di UUM termasuk Sekolah Tinggi Bisnis (COB), Sekolah Tinggi Hukum, Pemerintah dan Studi Internasional (COLGIS) dan Sekolah Tinggi Seni dan Sains (CAS). Beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya seperti [[Universiti Teknologi MARA]] (UiTM) di Merbok, ''Malaysian Spanish Institute of Universiti Kuala Lumpur'' (UniKL MSI) dan ''Polytechnic Institute of Sultanah Bahiyah'' (PSB) di Kulim, ''the Asian Institute of Medicine'', Sains dan Teknologi (AIMST University) di Bedong, Kolej Universiti Insaniah (KUIN) alias UNISHAMS (Kuala Ketil, Baling Kedah) di Mergong dan Institut Politeknik Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah (POLIMAS) di Jitra.
Terdapat 2 lembaga pelatihan guru di Kedah, yaitu Institut Pendidikan Guru Kampus Sultan Abdul Halim (IPGKSAH) di Sungai Petani dan Institut Pendidikan Guru Kampus Darul Aman (IPGKDA) di Bandar Darulaman yang didirikan oleh pemerintah untuk menyediakan kursus pengajaran bagi guru peserta pelatihan.
▲Kota-kota utama di Kedah adalah [[Alor Setar]] (ibu kota), [[Jitra]], [[Sungai Petani]], [[Kuah, Kedah|Kuah]] dan [[Kuala Nerang]].
== Tokoh ==
|