Sistem reproduksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
konten
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
===== Pria =====
[[Berkas:Male anatomy en.svg|jmpl|301x301px|Ilustrasi organ reproduksi pria]]
Sistem reproduksi pada pria mencakup [[testis]], duktus seminalis, vesika seminalis, [[kelenjar prostat]] dan bulbouretral, [[uretra]], [[skrotum]], dan [[Penis manusia|penis]]. Struktur tersebut secara bersama-sama menghasilkan produk yang unik, yaitu sperma, cairan seminalis, dan androgen. Cairan seminal adalah sekresi yang dikumpulkan dari testis, [[epididimis]], [[vesikula seminalis]], dan prostat serta kelenjar bulbouretra, atau disebut juga semen. Fungsi atau tujuan biologis dari sistem reproduksi pria adalah untuk membentuk dan mengirimkan gametosit (sperma) ke lubang uterus wanita. Pengiriman tersebut diselesaikan melalui suatu aksi persetubuhan, atau [[Persetubuhan|koitus]], ketika penis yang ereksi disisipkan ke dalam vagina, mengejakulasikan semen.<ref name=":0">{{Cite book|last=Hamilton|first=Persis Mary|date=1995|url=https://books.google.co.id/books?id=dpdF9nPItewC&pg=PA3&dq=sistem+reproduksi+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjZt8uZqrHuAhUXdCsKHcn2BIQ4KBDoATAEegQIARAC#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20manusia&f=true|title=Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas|location=Jakarta|publisher=EGC|isbn=978-979-448-303-9|pages=4, 6, 7, 9, 12, 14|language=id|translator-last=Asih|translator-first=Ni Luh Gede Yasmin|url-status=live}}</ref> Sistem reproduksi pria menghasilkan hormon-hormon seks jantan, atau [[androgen]], yang mempersiapkan kelenjar-kelenjar dan saluran-saluran tubular pada saluran reproduksi agar berfungsi, serta menghasilkan karakteristik-karakteristik seksual sekunder.<ref name=":1">{{Cite book|last=Fried|first=George H.|last2=Hademenos|first2=George J.|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=1dlZZkx_pYoC&pg=PA144&dq=sistem+reproduksi+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj_4KT_qbHuAhXDbn0KHYXkDQU4ChDoATAFegQIAhAC#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20manusia&f=true|title=Schaum's Outlines Biologi Ed. 2|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-979-781-713-8|pages=136, 142, 143, 145, 146, 148|language=id|translator-last=Tyas|translator-first=Damaring|url-status=live}}</ref>
 
Sepasang [[testis]] sebagai organ primer pria dengan bentuk oval, yang terbungkus dalam kantong [[skrotum]]. Testis berfungsi sebagai penghasil [[sperma]] dan hormon [[testosteron]] oleh sel-sel interstitial. Lobus-lobus di dalam testis mengandung tubulus seminiferous yang berbelit-belit dan bergabung menjadi saluran epididimis. Sepasang [[epididimis]], saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum, sebagai tempat mengalirnya sperma dan semen meninggalkan testis.<ref name=":0" /> Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis. Vas deferens kemudian berlanjut menuju duktus [[vesikula seminalis]], dan bersama-sama membentuk duktus ejakulatorius yang bermuara pada uretra di bagian prostat.<ref>{{Cite book|last=Heffner|first=Linda J.|last2=Schust|first2=Danny J.|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=t46O5s5O-bYC&pg=PA6&dq=sistem+reproduksi+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjijcbnqbHuAhWDbX0KHea2BKMQ6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20manusia&f=true|title=At a Glance: Sistem Reproduksi Ed. 2|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-979-015-222-9|pages=24|language=id|url-status=live}}</ref> Uretra sebagai saluran keluarnya sperma. Sperma diangkut dalam cairan seminal yang tebentuk sepanjang saluran reproduksi pria. Pada manusia, aktivitas sperma dapat berlangsung selama seminggu dalam saluran reproduksi perempuan dan tiga hari dalam jenazah lakik-laki.<ref name=":1" />
Baris 54:
==== Mamalia ====
Pada [[mamalia]], telah berkembang suatu strategi cerdik untuk menghadapi habitat terestrial. Tidak saja fertilisasinya berlangsung internal, tetapi embrionya pun berkembang dalam tubuh sang induk betina secara parasitik. Gaya perkembangan macam itu membebaskan mamalia sepenuhnya dari ketergantungan terhadap air bagi reproduksi. Perubahan-perubahan besar pada saluran reproduksi betina merupakan syarat awal bagi keberhasilan mengandung anak. Setidaknya harus ada uterus sebagai tempat embrio berkembang. Selain itu juga harus ada [[plasenta]], yang menyalurkan makanan, oksigen, dan bahan-bahan buangan antara ibu dan anak.<ref name=":1" />
[[Berkas:Joey in pouch.jpg|jmpl|Fetus kanguru di dalam kantung induknya.]]
 
Pada mamalia [[Eutheria|euteria]], embrionya berkembang secara keseluruhan di dalam uterus dengan adanya plasenta. Di antara mamalia, [[Marsupialia|marsupial]] seperti [[kanguru]] dan [[Posum|possum]] menahammenahan embrionya selama periode singkat dalam uterus. Embrio itu kemudian merangkak keluar dan menyelesaikan perkembangan fetusnya dengan cara melekat pada kelenjar susu dalam kantung induknya.<ref name=":2" />
 
Pada mamalia selain manusia dan primata, terjadi siklus penerimaan atau reseptivitas terhadap aktivitas seksual. Siklus yang disebut [[siklus estrus]], yang serupa namun tidak serumit siklus menstruasi. Hewan yang berada di puncak estrus mengalami dorongan yang kuat untuk kawin. Siklus estrus mempersiapkan saluran reproduksi betina untuk [[Sanggama|kopulasi]].<ref name=":1" />
Baris 77:
== Tumbuhan ==
{{main|Morfologi reproduksi tumbuhan}}
Di antara semua organisme hidup, [[bunga]], yang merupakan struktur reproduksi [[angiosperma]], adalah yang paling beragam secara fisik dan menunjukkan keragaman yang besar dalam metode reproduksi.<ref name=Barr02>{{Cite journal|last=Barrett |first=S.C.H. |year=2002 |title=The evolution of plant sexual diversity |url=http://labs.eeb.utoronto.ca/barrett/pdf/schb_189.pdf |journal=Nature Reviews Genetics |volume=3 |issue=4 |pages=274–284 |doi=10.1038/nrg776}}</ref> Tumbuhan yang bukan tumbuhan berbunga ([[alga hijau]], [[lumut daun]], [[lumut hati]], [[lumut tanduk]], [[Tumbuhan paku|paku]] dan [[Gymnospermae]] seperti [[konifer]]) juga memiliki interplay kompleks antara adaptasi morfologi dan faktor lingkungan dalam reproduksi seksual mereka. Pada sejumlah alga, [[Sel gamet|gamet]]-gametnya serupa (isogamet). Pada tumbuhan primitif lainnya, misalnya ''Spirogyra'' memiliki gamet dengan struktur yang serupa tetapi fungsinya berbeda (heterogami fungsional).<ref name=":1" />
 
Pada sejumlah alga, [[Sel gamet|gamet]]-gametnya serupa (isogamet). Pada tumbuhan primitif lainnya, misalnya ''Spirogyra'' memiliki gamet dengan struktur yang serupa tetapi fungsinya berbeda (heterogami fungsional). Pada alga, generasi gametofit merupakan generasi yang biasanya mendominasi. Pada banyak jenis alga hijau, sama sekali tidak ada tahapan sporofit, dan tidak terjadi pergiliran generasi. Briofita jauh lebih maju daripada alga, karena memiliki organ-organ seksual multiseluler yang membungkus gamet dan melindunginya dari lingkungan darat yang keras. Pada briofita, sperma tersimpan dalam anteridium, sedangkan sel telur tersimpan dalam arkegonium. Pada paku-pakuan, fase dominannya dalah generasi sporofit. Gametofit ditemukan sebagai protalus. Paku-pakuan bersifat berumah tunggal, masing-masing tumbuhan memiliki kedua organ kelamin, jantan dan betina sekaligus.<ref name=":1" />
 
Sistem pembiakan, atau bagaimana sperma dari satu tanaman membuahi ovum lain, tergantung pada morfologi reproduksi, dan merupakan penentu yang paling penting dari struktur genetik populasi tanaman nonklonal. [[Christian Konrad Sprengel]] (1793) mempelajari reproduksi tanaman berbunga dan untuk pertama kalinya itu dipahami bahwa proses [[penyerbukan]] melibatkan baik interaksi [[biotik]] dan [[abiotik]].