Telesera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
| homepage =
}}
Dengan nama panjang '''PT Telekomindo Selular Raya''', '''Telesera''' pertama kali didirikan pada 1990 dan sahamnya awalnya dimiliki oleh [[Rajawali Corpora|PT Rajawali Wira Bhakti Utama]] (yang dimiliki oleh [[Peter Sondakh]]) sebesar 90% dengan sisanya dimiliki oleh Abram Makimawu. Namun, perusahaan ini baru beroperasi pada tahun 1995, dengan 100% sahamnya dialihkan ke perusahaan Grup Rajawali lain, yaitu PT [[Telekomindo Primabhakti]] (yang 10% sahamnya dimiliki [[Telkom]], 54% oleh Grup Rajawali, 10% oleh Yayasan Dana Pensiun Pegawai Telkom, 10% oleh [[Yayasan Kartika Eka Paksi]], 2% oleh Yayasan Tridaya [[Kejaksaan Agung]] dan [[Koperasi Pegawai Telkom]] sebesar 0,40%).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=GphABAAAQBAJ&pg=PA185&dq=telekomindo+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjX7rr7lbnuAhXPb30KHSkaDu8Q6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=telekomindo%201990&f=false Towards a Knowledge-based Economy: East Asia's Changing Industrial Geography]</ref> Perusahaan ini mengoperasikan sistem jaringan berbasis [[AMPS]] di beberapa daerah yang ditetapkan pemerintah, yaitu di [[Bali]], [[Kalimantan]] dan [[Sumatera Selatan]] menggunakan frekuensi 800 [[MHz]].<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=smallest+telekomindo&focus=searchwithinvolume&q=bali Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=TELESERA+AMPS&dq=TELESERA+AMPS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi_u8i_jLnuAhXY7XMBHcVPBX4Q6AEwAXoECAkQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref><reF>[https://books.google.co.id/books?id=-GUehQsdzw8C&pg=PA53&dq=telekomindo+pbh&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjslub3kLnuAhUpH7cAHWhHAM4Q6AEwA3oECAQQAg#v=onepage&q=telekomindo%20pbh&f=false Telecommunications in Asia: Policy, Planning and Development]</ref> Modal awal pengguna Telesera adalah operasional [[bagi hasil]] AMPS PT Telekomindo Primabhakti yang dialihkan ke Telesera. Perlu diketahui sebelumnya bahwa PT Telekomindo Primabhakti didirikan pada 9 Maret 1990 sebagai pengelola sistem AMPS untuk [[telepon mobil]] (istilah resminya STKB-N, Sistem Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor Nasional) di daerah [[Palembang]], [[Denpasar]] dan [[Samarinda]]-[[Balikpapan]]-[[Banjarmasin]] menggunakan sistem [[Motorola]] dan menargetkan sekitar 7.800 pengguna.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=D7gVAQAAMAAJ&pg=PA119&dq=centralindo+pancasakti+1988&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj97tbV8LjuAhVD7XMBHU-wD1gQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=centralindo%20pancasakti%201988&f=false 50 tahun peranan pos & telekomunikasi]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=sR8WAQAAMAAJ&q=telekomindo+1990&dq=telekomindo+1990&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjX7rr7lbnuAhXPb30KHSkaDu8Q6AEwAXoECAAQAg Profile of Indonesian Telecommunications Industry & Development]</ref> Setelah pendirian Telesera, maka operasional PT Telekomindo dialihkan pada Telesera (dan PT Telekomindo berubah menjadi perusahaan induk yang mengelola berbagai perusahaan telekomunikasi Grup Rajawali, seperti [[XL|Excelcommindo]]).<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=cBCV9NuTprwC&pg=PA233&dq=telekomindo+primabhakti+telesera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiakZfkj7nuAhVw7HMBHflSC28Q6AEwAXoECAMQAg#v=onepage&q=telekomindo%20primabhakti%20telesera&f=false Full Circle Managing Through Learning.Leading.Serving]</ref>
Bagaimanapun, dikarenakan pasar di wilayah yang diberikan padanya oleh pemerintah tidak terlalu besar, maka Telesera tetap menjadi perusahaan AMPS terkecil di Indonesia. Sejak awal berdirinya, Telesera hanya memiliki 6.000-7.000 pelanggan: pada akhir 1995 sebanyak 7.500, pada 1997 sebesar 6.705 (walaupun mempunyai kapasitas pelanggan sebesar 11.500), pada April 1999 menjadi 6.792, dan menjadi 7.556 pada akhir 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=smallest+telekomindo&focus=searchwithinvolume&q=bali Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jt7sAAAAMAAJ&q=TELESERA+AMPS&dq=TELESERA+AMPS&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi_u8i_jLnuAhXY7XMBHcVPBX4Q6AEwAXoECAkQAg Informasi, Masalah 203-208]</ref> Mungkin, karena itulah, perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan AMPS yang tetap mempertahankan sistem bagi hasil yang telah dijalankannya sejak operasionalnya masih berada di bawah PT Telekomindo. Sistem bagi hasil antara keduanya dipatok sebesar 30% untuk Telkom dan 70% untuk Telesera. Keuntungan Telkom pun tidak besar, pada 1998 misalnya hanya mendapat Rp 6,1 M dan pada 1999 sebesar Rp 5,7 M.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=vZ61AAAAIAAJ&q=telekomindo+primabhakti+telesera&dq=telekomindo+primabhakti+telesera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiakZfkj7nuAhVw7HMBHflSC28Q6AEwAHoECAEQAg Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=NvjZDwAAQBAJ&pg=PT222&dq=Telekomindo+Bali&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXi5LmlLnuAhU1IbcAHbiECh4Q6AEwAHoECAUQAg Untold Story IPO Telkom di NYSE & BEJ]</ref> Seiring waktu, kerjasama bagi hasil antara Telkom dan PT Telekomindo berakhir sehingga seluruh saham dan aset Telesera beralih ke Telkom sejak Juni 2001.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bYGyAAAAIAAJ&q=TELESERA+telkom&dq=TELESERA+telkom&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwirxPrFi7nuAhVIfisKHXNoA2U4ChDoATACegQIABAC AsiaCom Yearbook]</ref> Awalnya, setelah Telesera 100% menjadi anak perusahaan Telkom, perusahaan ini sempat direncanakan untuk diubah sistemnya menjadi [[CDMA]]. (Rencana ini tidak dilanjutkan karena penjualan Telesera, dan Telkom pada 2003 akan meluncurkan [[Flexi]] sebagai layanan CDMA-nya).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=vZ61AAAAIAAJ&dq=smallest+telekomindo&focus=searchwithinvolume&q=bali Yearbook of Asia-Pacific Telecommunications]</ref>
|